Dari jaman SMA bahkan hingga saat ini, memang hanya Kim Kookheon yang dapat diandalkan. Sesampainya di rumah Lee Dongwook, ia langsung ditodong oleh teman-temannya untuk segera memasak. Karena para ayah sudah sangat kelaparan. Dan sialnya hanya Kookheon yang dapat memasak, jadi ia pun harus bekerja keras sendirian di dapur. Sementara kelima teman bobroknya menemani bayi-bayi lucu itu di ruang tengah."Kun? Masih lama??" Gerakan tangan Kookheon yang sedang menumis bawang di atas penggorengan terhenti sebentar. Ia melihat Jinhyuk masuk ke dapur sambil menggendong Minhee ke arahnya.
Buru-buru Kookheon mematikan kompor, melepas apron, kemudian mencuci tangan.
"Mini kenapa?"
"Nyariin eluu." Jawab Jinhyuk sambil menyerahkan Minhee pada Ayahnya. "Rewel tadi Papa Papa mulu. Yaudah gue bawa aja kesini."
"Maaf ya nak, Popa masak dulu.. udah laper ya?" Kookheon menciumi seluruh wajah anaknya, Minhee hanya menggumam tidak jelas sambil mempertahankan tatapan memelasnya pada Kookheon.
"Lo masih lama?"
"Tinggal masakan buat lo lo pada. Itu udah beres yang buat anak-anak, cuma masih panas, jadi gue biarin agak dingin."
Jinhyuk mengangguk sok paham. "Gue bantu deh, lo mau masak apaan emang? Nasi goreng?"
"Iya. Lo bisa kan? Tinggal campurin aja kok Hyuk. Udah gue potong-potongin semua. Gue mau nyuapin Mini dulu, udah laper ini anaknya. Sama sekalian bawain makanan buat anak-anak yang lain."
"Gampanglah, bisa nasi goreng doang mah." Jinhyuk yang melihat sahabatnya kesulitan membawa nampan berisi mangkuk-mangkuk bayi, langsung mengambil nampan itu dan membawanya ke ruang tengah. "Sini gue yang bawa, lo gendong Mini aja."
Mata Kookheon melotot saat melihat keadaan ruang tengah yang mirip kapal pecah. Ini kalau ada Midam pasti ia otomatis sakit kepala. Kookheon jadi bertanya-tanya, memangnya selama apa ia berada di dapur? Hingga ruang tengah mewah itu disulap seperti ruangan yang habis terkena puting beliung.
Mainan semua berserakan di lantai, di meja, di rak TV, pokoknya di segala penjuru ruangan itu pasti ada mainan tergeletak. Posisi sofa mahal keluarga Lee juga sudah tidak pada tempatnya.
Seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar, mereka semua sedang asyik memperhatikan bayi berusia 9 bulan yang bergoyang menaik turunkan tubuhnya mengikuti suara musik yang diputar. Tangannya berpegangan pada meja, sesekali menepuk-nepuk meja tersebut, sambil terus menaik turunkan tubuhnya.
"Goyang teruuus Pyooo!!!!" Seru Seobin menyemangati. Volume musiknya ia kencangkan.
Bayi itu tersenyum lebar. Gerakannya semakin semangat.
"Buset dah. Anaknya Byungchan.." gumam Kookheon tidak heran.
"Pyoo liat Papa! Ayo liat siniii.." Sedangkan Seungwoo sibuk merekam Dongpyo dengan ponselnya. Nanti mau ia kirim untuk Byungchan.
"Guys!! Nih anak-anak lo disuapin dulu." Jinhyuk menginterupsi kegiatan mereka, sambil meletakkan nampan berisi makanan bayi yang ternyata kalau dilihat lebih detail, isinya berbeda-beda.
Yujin dan Dohyon yang mencium aroma makanan langsung mencoba menggapai mangkuk-mangkuk tersebut dengan tangan kecilnya. Namun Yuvin dan Seungyoun segera menahan tubuh mereka, dan dibalas oleh rengekan keduanya.
"Sabar, Princess.. nanti Papi ambilin. Oke? Sabar.."
"Dodoo, be patient please?"
"Hyuk, bantuin gue suapin Yunseong dong. Gue gabisa nyuapin dua."
"Sini Yunseong makannya sama Ayah.."
"Eh eh!! Mangkuk itu punya Dohyon! Punya Donghyun yang biru muda, Bin!!" Seru Kookheon panik, ketika Seobin sudah mau menyuapkan makanan untuk Donghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)
Fanfiction[On going] ➡️ very very slow update🙏🏻 (Update suka-suka lilo, jd plis jgn ditungguin😅) Sequel from "Catch Me If You Can" "Kini mereka tidak hanya memiliki dunia, namun alam semesta." WARNING!!!!⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ This story contain bxb, mpreg con...