🌌(4) Prince Yoon

6.4K 813 314
                                    


"Halo, Yang? Kamu dimana?" Seobin membuka jas abu-abunya sambil melangkah masuk ke dalam ruangan. Kemudian ia menyampirkan jasnya di kursi kerja, dan duduk disana. Tangannya yang bebas, bergerak untuk melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya.

"Aku baru selesai meeting. Kamu di supermarket sama siapa? Gak sendiri kan?"

"Loh kenapa gak bilang? Aku kan bisa minta bodyguard buat jagain kamu."

"Gaada namanya lebay kalo buat kamu sama calon anak kita."

"Yaudah nanti aku--hah? Dam? Sayang?? Midam?!!"

Sambungan telepon mereka terputus. Lelaki tampan itu menatap layar ponselnya geram. Ia segera menyalakan pelacak yang memang tersambung dari ponselnya dengan ponsel Midam.

Piip

Hasil tidak ditemukan.

"BANGSAT!!!"

***

"Aku di supermarket deket kantorku. Kamu sendiri di mana?" Sahut Midam sambil mendorong troli belanjaannya. Sebenarnya ini bukan waktunya ia belanja bulanan, tapi ada banyak barang--khususnya camilan--yang ingin ia beli. Biasalah ibu hamil.

"Aku cuma butuh belanja kebutuhan aku aja kok Bin. Begini mah aku bisa sendiri."

"Gausah lebay deh kamu tuh."

Midam menghela nafas. Memang suaminya itu selalu berlebihan jika menyangkut dirinya dan anak mereka. "Nanti kalo udah beres aku kabarin kamu, kamu bisa jemput aku kan?"

Tiba-tiba ada sebuah saputangan yang menutupi hidung serta mulutnya.

"Mmmm mmmmm..."

Midam memberontak. Namun tenaga orang yang membekapnya itu jauh lebih besar. Ponsel Midam direbut, sambungan teleponnya dengan Seobin pun dimatikan paksa begitu saja.

Detik demi detik terasa begitu cepat. Rupanya saputangan itu mengandung aroma yang melumpuhkan saraf-saraf Midam. Tidak sampai satu menit, Midam sudah lemas tidak sadarkan diri dan tubuhnya dibawa entah kemana oleh orang yang membekapnya itu.

================================

Sial. Jejak Midam tidak ditemukan sama sekali. Dan hal itu membuat Seobin benar-benar marah. Siapa memangnya yang berani menculik istrinya dan berani menantang dirinya?

Ia baru saja ingin menelepon orang-orang suruhannya untuk membantunya mencari Midam. Namun sebuah pesan dari nomor tidak dikenal, lebih dulu masuk ke dalam inbox ponselnya.

010279×××
Serahkan seluruh kekayaan anda ke alamat xxxx, jika anda ingin istri dan anak anda selamat.

Di dalam pesan tersebut juga ada sebuah kiriman multimedia berupa video yang menampakkan istrinya, yang tidak sadarkan diri. Didudukkan di atas kursi dengan tangan dan kaki terikat, juga mulut yang ditutup lakban hitam.

Apa penculiknya tidak punya hati menyekap orang yang sedang hamil tua seperti Midam?? Nanti kalo brojol tiba-tiba bagaimana?

Seobin meremat ponselnya hingga buku-buku jarinya memutih. Dengan emosi yang menyulut dalam dirinya, Seobin pun melempar ponsel tersebut ke dinding hingga membuatnya rusak dalam sekejap.

Braakk

"Anjir!! Kaget gue." Seru Kookheon yang baru masuk ke dalam ruangan Seobin bersamaan dengan benturan ponsel malang itu dengan dinding.

"Lah lo ngapa Bin? Serem amat tuh muka."

"Bini gue diculik! Penculiknya minta seluruh kekayaan gue buat nebus Midam."

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang