🌌(40) Faults

3.4K 630 197
                                    


"Yon? Anjir lo serius?"

"Gila anjir lo gila!"

"Yon apa gaada jalan keluar lain?"

"Lo yakin sama keputusan lo?"

Seungyoun menghela nafas. Ia sudah menduga jika reaksi para sahabatnya akan seperti ini mengenai keputusannya untuk berpisah dengan Sejin. Saat ini mereka berlima sedang menghabiskan waktu bersama di sebuah cafè dekat kantor Seungwoo. Seungwoo yang mentraktir. Karena waktu itu ia kalah bermain game online dengan para sahabatnya.
Entah mereka berempat tau dari siapa perihal gugatan cerai Seungyoun, sehingga genk bobrok berinisiatif menginterogasinya seperti ini. Dengan embel-embel sekalian Seungwoo membayar kekalahannya.

Memang dasarnya mereka tidak bisa menutupi rahasia satu sama lain, jadilah Seungyoun membeberkan semuanya pada mereka. Yang minus Jinhyuk karena katanya ia sedang ada urusan penting dengan Wooseok.

"Lo gak kasian sama anak-anak lo? Sama Younjin, Jinae, Dohyon.. mereka masih terlalu kecil buat ngalamin ini semua Youn. Lo tega?" Sahut Seungwoo. Iya. Di antara sahabat-sahabatnya Seungwoo lah yang paling syok mendengar kabar ini. Walaupun ia pernah menjadi sasaran 'tersangka orang ketiga' atas hubungan Seungyoun dan Sejin, tetap saja Seungwoo ikut prihatin dengan kelanjutan rumah tangga sahabatnya itu.

"Udah gabisa dipertahanin banget emangnya Youn?" Belum sempat Seungyoun menjawab, Kookheon sudah mengajukan pertanyaan lain.

Seungyoun menggeleng. Tidak ada yang perlu ia jelaskan lagi. Semuanya sudah terlalu jelas menurutnya. Perselingkuhan Sejin, luka pada ketiga anaknya, juga luka pada dirinya sendiri.

"Gua kayak de javu anjir. Dulu rasa-rasanya ada juga nih yang kayak lo. Sok-sok putus, alesannya karena terlalu sayang. Sama-sama kabur ke luar negeri, eh akhirnya balikan juga. Lu nyontek drama percintaan Seungwoo Byungchan ya Youn?" Celetuk Seobin asal.

"Goblok asli mulut lo anjir! Ga ngebantu!" Kata Yuvin sambil menoyor kepala Seobin.

"Si bangsat!"

"Nih gue kasih tau ya bapak-bapak yang terhormat. Kalo lo masih sayang ya gausah sok-sok-an mundur. Apalagi ini konteksnya udah suami istri. Ikatan lo tuh seumur hidup! Masa mau kalah sama pelakor sih! Lu laki apa bukan? Cemen amat, masa sama beginian aja lu kalah. Pertahanin dong sampe titik darah penghabisan! Gue kira kasus Seungwoo dulu udah cukup dijadiin pelajaran, buat maju terus pantang mundur. Eh ini.. malah ngalah sama pelakor."

"Bin, gak gitu konteksnya.." jawab Kookheon.

"Heh goblok! Emangnya lu pikir si Seungyoun kagak sakit hati apa tau istrinya selingkuh? Lu bayangin ya Bin, bertahun-tahun mereka hidup berdua, tapi ancur gitu aja gara-gara laki-laki lain. Kalo gue jadi Uyon ya udah bener sih kalo keputusannya gitu. Kayak lo ngapain bertahan sama orang yang hatinya ternyata bukan buat lo?" Kata Yuvin.

"Ya terus gimana anjing? Gue bingung dah sama jalan pikiran lo semua yang ruwet kaya benang jait Midam. Lo kalo mau bilang Sejin gak cinta sama Uyon, lah itu buktinya ada tiga kucrit yang udah berhasil mereka berdua bikin dengan sempurna. Yakali Sejin kagak cinta tapi bisa punya anak sampe tiga. Gaada korelasinya ya bangsat!!"

Seungwoo menatap Seobin lekat. "Gak bisa semuanya lo pukul rata pake logika, Yoon Seobin. Kalau udah begini, pasti hati lo yang akan dominan ngambil alih kendali semuanya. Seungyoun juga pasti pernah kepikiran kaya lo. Tapi logikanya kalah sama hati. Kalo lo ada di posisi Seungyoun, gue juga yakin lo gabakal bisa mikir selurus tadi. Lo pasti bakal ngalah. Walau ujungnya sama-sama sakit."

Kookheon mengangguk setuju. "Karena hakikatnya cinta itu emang melepaskan, Bin.. dari sini lo bisa liat betapa tulusnya cinta Seungyoun ke Sejin. Dengan gak egois maksa Sejin dalam genggamannya terus. Ya kalo lo paksain bertahan, akan semakin sakit semuanya. Ibarat lo megang bunga mawar berduri erat-erat di tangan lo. Ngapain? Nyiksa diri.."

MIKROKOSMOS | PRODUCE X 101 and Others (Sequel From Catch Me If You Can)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang