Prolog

751 62 4
                                    

Seorang siswa berkaca mata tiba di sebuah atap gedung. Ia membuka pintu rooftop dengan sangat kasar dan langkahnya seperti di kejar oleh sesuatu. Wajahnya pun sudah cukup mengkhawatirkan dengan memar bekas pukulan.

Tak lama, tiga siswa lainnya juga tiba di rooftop dengan langkah santai namun cukup mengintimidasi siswa berkacamata itu. Siswa berambut gondrong mendekati siswa berkaca mata itu, sedangkan dua teman lainnya masih diam di tempat.

Siswa berkaca mata terus mundur, tapi sayang ia sampai pada pembatas gedung itu. Tentu ia tidak ingin terjatuh ke bawah sehingga ia terduduk di lantai rooftop itu.

"Cu-cukup," katanya

"Kasi pelajaran lagi bos," kata siswa berambut keriting

"Iya tuh bener, biar lain kali dia gak berani macam-macam sama kita," kata siswa dengan warna kulit hitam manis

"Gue sih cukup, kalian aja." Siswa berambut gondrong itu menyingkir dari hadapan siswa berkaca mata. Lantas ia merogoh sakunya dan menghisap nikotin sambil memperhatikan dua temannya memukuli siswa berkaca mata itu.

"Itu akibatnya kalau lo berani macam-macam sama gue," katanya kemudian melanjutkan menghisap nikotinnya sampai habis.

Setelah beberapa menit, mereka bertiga membiarkan siswa berkaca mata itu sendiri di atas rooftop dengan rasa sakit yang teramat sangat pada tubuhnya. Pandangannya buram menatap kepergian tiga orang yang menjadi alasan tubuhnya sangat kacau, kemudian semunya menjadi gelap.

Beberapa menit kemudian, situasi di bawah gedung itu tampak biasa-biasa saja. Setelah kepergian tiga siswa nakal itu, masih cukup banyak siswa lainnya yang berlalu lalang. Namun sesuatu terjatuh dari atas, membuat semua siswa disana berteriak histeris.

Tubuh seorang siswa terkapar di tanah dengan darah mengucur deras dari kepalanya. Sebuah kaca mata dan tas gendong berwarna biru setia menemani di sebelahnya. Juga sebuah boneka yang belakangan ini kerap ia bawa kemana-mana ikut terkena cairan merah miliknya.

Seorang siswa berkaca mata lainnya yang melihat itu mendadak kaku. Ia ingin mendekat, tapi kakinya seakan terpaku di tempat. Matanya di penuhi genangan air, sedih mengetahui fakta sahabat terbaiknya lah yang ada disana.

Ayo di tebak siapa yang loncat dan siapa yang terpaku di tempat? :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo di tebak siapa yang loncat dan siapa yang terpaku di tempat? :v

─o─

Mohon dukungannya dengan vote, komen dan follow akun author ya..
Terimakasih sudah membaca ❤❤❤

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang