#37 Tamangga

135 36 1
                                    

Semua pengurus Osis tengah sibuk mempersiapkan panggung untuk acara ulang tahun sekolah. Terlihat Reva sedang memasang hiasan di kelas yang di gunakan sebagai ruangan untuk para bintang tamu yang akan memeriahkan acara mereka.

Nissa dan Jenny sibuk memegangi tangga yang Reva naiki. Namun tiba-tiba Fajri datang dan menyuruh mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang lain. Reva masih belum menyadari keberadaan Fajri dan masih berpikir bahwa yang memegangi tangganya adalah Nissa dan Jenny.

"Niss pita," pinta Reva dan Fajri memberikannya.

"Lemnya dong Jen." Dan Reva masih belum menyadarinya.

Hal itu terus berlangsung hingga Reva sampai di titik tertingginya menghias. Tangan Reva tidak sampai ke tempat itu, bahkan saat ia sampai naik di anak tangga tertinggi sekalipun.

"Sini biar aku aja yang hias," kata Fajri

Suara Fajri yang selama ini ia hindari tiba-tiba terdengar oleh indra pendengarannya. Hal itu membuatnya terkejut hingga kehilangan keseimbangan. Fajri pun terkejut karena tiba-tiba Reva terjatuh dari ketinggian itu. Ia tidak pernah membayangkan adegan romantis seperti di film-film akan terjadi padanya. Dan hal seperti itu memang jarang terjadi di kehidupan nyata.

Fajri memang berhasil menangkap Reva, tapi dirinya yang gepeng berada di bawah Reva. Reva bukannya berat, tapi tidak adanya ancang-ancang dari Fajri membuat adegan romantis itu gagal total. Dan bukannya menanyakan keadaan Reva, ia malah memahari gadis itu.

"Hati-hati! Kalo jatuh gimana?!"

"Udah kali Ji!"

"Maksudnya kalo gak ada aku, kaki kamu bisa aja patah!"

"Kalo gak ada kamu, aku gak bakal jatuh! Lagian ngapain kamu disini? Ngilang aja terus!"

Fajri belum menjelaskan kemana ia pergi selama ia menghilang. Ia tidak mau berbohong, tapi ia juga tidak mau memberitahu Reva tentang apa yang terjadi padanya. Lalu dia harus berkata apa? Dia hanya diam menatap sepatu Reva.

Dari pada menjelaskan semuanya pada Reva, Fajri memilih untuk pergi. Dia bukannya tidak peduli dengan wajah kecewa Reva, tapi saat ini Fajri lebih kecewa pada dirinya sendiri. Kenapa dirinya harus terlibat masalah rumit seperti ini? Kenapa jalan hidupnya tidak pernah berjalan sesuai keinginannya? Fajri terus pergi menjauhi Reva.

Sementara Reva tidak habis pikir dengan kelakuan kekasihnya itu. Apa susahnya untuk menjelaskan? Setidaknya jika memang belum bisa menjelaskan yang sebenarnya, berikan saja gambaran kecil tentang apa yang terjadi padanya. Apa dia sengaja menciptakan kesalahpahaman?

Beni yang mengintip dari jendela luar kelas melihat kesempatan untuk mendekati Reva. Setelah Fajri pergi cukup jauh, Beni menghampiri Reva yang masih kesal dengan apa yang ia alami.

"Kamu kenapa kok cemberut gitu?" tanya Beni

"Oh, enggak kok. Cuma ada masalah kecil," kata Reva kemudian melihat pekerjaannya yang belum selesai. Dia mendengus kesal menyadari fakta bahwa pekerjaannya masih banyak.

Beni yang melihat itu pun menawarkan bantuan. Dia menaiki tangga dan menghias kelas itu sesuai arahan Reva. Setelahnya dia mengundang Reva untuk datang ke acara ulang tahunnya lusa.

"Hmm, gue gak bisa janji ya. Kerjaan gue di Osis juga lumayan soalnya," kata Reva

"Okey, aku harap kamu datang," kata Beni kemudian pergi.

Reva kembali melihat kartu undangan yang diberikan oleh Beni. Apa dia datang saja ke acara itu untuk memanas-manasi Fajri? Tapi itu cara kekanak-kanakan. Tapi saat ini ia juga sangat kesal pada Fajri.

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang