#44 Mulai Bertindak

132 38 2
                                    

Akhirnya Farhan kembali bersekolah setelah beberapa bulan hanya belajar di penjara. Ia pikir dia tidak akan bisa merasakan momen kelulusan bersama teman-temannya, tapi ternyata ia tidak perlu hanya membayangkan momen kelulusan itu lagi, karena sekarang dia akan melakukannya bersama teman-temannya.

Siswa-siswi yang melihatnya ada di sekolah mulai berbisik. Satu sekolah tahu bahwa ia pecandu dan pengedar narkoba. Namun, gunjingan-gunjingan itu tidak menghapus sedekit pun senyuman di wajahnya. Farhan terus berjalan dengan percaya diri hingga sampai di kelasnya.

"Haloooo! Ada yang kangen gue gak?"

Tapi.. Krik krik krik.

Teman-teman sekelasnya hanya menatapnya sekilas kemudian melanjutkan kembali aktivitas mereka. Termasuk Shandy. Lantas Farhan pun menghampiri tiang listrik satu itu.

"Bro! Gak kangen sama gue lo?"

"Gue terlalu sibuk untuk kangen sama orang lain," kata Shandy

"Gue orang lain? Orang lain?! Gue temen lo bro. Lo amnesia yaa?"

Shandy tidak menjawab dan masih fokus pada tugas yang di berikan Tuan Zakno. Salah satu tugasnya adalah mengetahui siapa yang membebaskan Farhan dan apa tujuannya. Namun saat ia ingin bertanya, Gilang datang bagaikan topan yang menghancurkan seisi kelas. Bangku-bangku yang ia lewati sukses dibuat ambyar.

"Farhaaaaaannnn!!!"

"Rupanya ada yang kangen sama gue," gumamnya percaya diri.

"Kok lo bebas sih anjing?! Gak jadi hilang dong saingan gue buat dapetin Nindy," kata Gilang yang sukses membuat Shandy melotot.

Farhan menghela nafas. Persetan dengan keluarga impian yang akan ia bangun bersama teman-teman laknatnya ini. Lebih baik ia kembali ke penjara.

"Oh gitu. Kalian mau macarin adek gue? Gak ridho ya gue punya ipar kek kalian! Awas aja kalo berani-berani deketin Nindy!"

"Gue juga gak sudi punya ipar kayak lo, kecuali lo berhenti kerja sama bajingan itu," kata Gilang. Farhan pun baru ingat kalau Shandy bekerja untuk Tuan Zakno. Dia harus berhati-hati dengan Shandy.

"Ya udah sih. Di sekolah kita temen, di luar mau sampe bonyok-bonyokan gas aja. Saatnya trio Sengilhan comeback!" Semangat Farhan menggebu-gebu.

"Gak dulu," kata Gilang kemudian pergi. Sementara Shandy kembali duduk dan menatap berkas-berkas merusak mata itu. Farhan kembali menghela nafas, rasanya ia ingin kembali ke penjara saja kalau begini.

Fiki yang mengintip dari balik jendela tentu terkejut dengan keberadaan Farhan. Lalu setelah Gilang keluar, Fiki menyeretnya ke gedung olahraga dan memanggil pasukannya yang lain.

"Jadi gini..." kata Fiki setelah semua berkumpul, kecuali Fajri yang masih berada di rumah sakit. "Gitu." sambungnya.

"APAAN ANJIRRR?! LO TIDAK MENJELASKAN APAPUN! INI GUE BELA-BELAIN BOLOS KELAS YA!" kita tahu siapa manusia yang ngegas ini.

"Lo mau gue gadai ke siluman lele itu? Masih kesel loh ini gue!" kata Zweitson

"Bang, jelaskan."

"Lah kok gue?" kata Gilang, namun Fiki terus mendesaknya yang akhirnya membuat Gilang berkata, "Farhan udah bebas."

"Hah?!" kata mereka serempak.

"Kok bisa? Pake jaminan?" tanya Fenly

"Kayaknya sih. Tapi siapa dan kenapanya itu gue gak tahu," kata Gilang

"Ya kenapa gak lo tanya sih Udin!" pekik Fiki

Buntu. Bukannya Gilang tidak bisa atau tidak mau bertanya kepada Farhan, tapi tadi dia tidak yakin Farhan akan menjawabnya. Gilang tahu betul saat orang tua angkat Farhan ingin menjaminnya, Farhan malah menolaknya mentah-mentah dan bertekad untuk menyelesaikan hukumannya.

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang