#38 Dibalik Kematian Ricky

140 39 0
                                    

Di malam selasa yang berawan ini, Ricky duduk sendirian di balkon tempat tinggalnya sekarang. Sebuah villa megah di tengah hutan yang cukup jauh dari perkotaan. Dia sedang menimang-nimang untuk meninggalkan villa ini karena sekarang ia akan lebih sering pergi ke kota.

Beberapa menit kemudian, Joshua datang dan duduk di hadapannya sambil memandang langit yang enggan membiarkan bintang bersinar disana. Mungkin sebentar lagi hujan akan turun.

"Udah saatnya kan kamu kasi tau semuanya ke saya?"

"Ricky juga masih cari tau Pak," kata Ricky yang membuat Joshua merasa di bohongi.

"Harusnya saya gak usah percaya sama kamu. Harusnya saya gak bantu kamu." Joshua mengatakannya seolah telah membantu Ricky banyak hal. Padahal kenyataannya ia hanya membantu Ricky menyembunyikan kematiannya, hanya itu. Justru dia malah sering merepotkan Ricky.

"Bapak pikir mudah untuk cari kebenaran dengan kondisi Ricky yang kayak gini? Ricky cuma anak SMA biasa, ditambah satu kota tau kalo Ricky udah gak ada. Ricky gak bisa muncul di kota gitu aja. Ricky gak bisa kemana-mana segampang itu."

"Terus kenapa sejak awal kamu yakin bahwa saya dan Tuan Zakno itu bersaudara?" Ricky diam. Sebenarnya saat itu ia tidak yakin, tapi ia harus meyakinkan Joshua.

Setahun sebelum Ricky terjatuh, ia tanpa sengaja mendengar percakapan antara ayahnya dan Dandi. Dalam percakapan itu ia mengetahui bahwa Joshua membuat kekacauan di acara ulang tahun sekolah mereka tahun lalu. Ketua yayasan ingin memecat Joshua karena apa yang Joshua lakukan sudah menjelek-jelekan sejarah yayasan itu.

Tuan Zakno terlalu sibuk untuk menangani sendiri semua kekacauan yang Joshua perbuat, tapi ia juga tidak bisa membiarkan Joshua hancur begitu saja. Jadi ia mengutus Dandi yang akhirnya stres memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.

Ketua yayasan adalah orang yang jujur dan cara mereka yang sangat tidak jujur itu tentu saja membuat ketua yayasan semakin marah. Dandi tidak tahu lagi harus membujuk ketua yayasan dengan cara apa. Dia paling malas jika harus mengurus si pembuat onar Joshua.

"Gimana? Dia gak mau?" Dandi menggeleng. "Ya udah, pake cara terakhir aja," pinta Tuan Zakno

Dandi menarik nafasnya panjang-panjang dan menghenbuskannya kasar. "Oke."

Tuan Zakno memperhatikan Dandi dengan tatapan mengejek. Bibirnya juga sudah menahan tawa sejak tadi.

"Gak sanggup deh kalo saya harus ngurus Pak Joshua," keluh Dandi

"Hahahahaha, lebih mending kakaknya ini kan?"

"Iya, saya bakal kerja sama Tuan terus."

Joshua tentu tidak langsung percaya dengan cerita Ricky. Terlepas dari itu benar atau tidak, cerita yang Ricky ceritakan tidak memiliki bukti yang cukup untuk menguatkannya. Bisa saja Tuan Zakno hanya menganggap Joshua sebagai adik, bukannya adik sungguhan.

Kemudian Ricky memberikan semua yang ia tahu kepada Joshua. Tentang ijasah, kartu identitas dan segala sesuatu tentang ayahnya yang ternyata adalah sebuah kebohongan. Saat ini pun Ricky jadi ragu apakah ia benar anak dari Tuan Zakno atau bukan.

Keturunan keluarga Zakno itu omong kosong. Ayahnya tidak pernah sedikitpun memiliki darah keluarga Zakno. Entah siapa kakek dan neneknya yang saat ini tinggal di Sydney. Entah identitas siapa yang ayahnya curi dan siapa ayahnya sebenarnya, Ricky belum mengetahuinya.

"Ini aja?" tanya Joshua, kemudian Ricky mengeluarkan beberapa foto.

"Ini foto nenek yang asli. Dan yang ini mungkin adiknya Papa. Ricky dapet itu pas lagi ada di Bukit Tinggi."

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang