#36 Terbalik

147 39 2
                                    

Hari sabtu lusa benar-benar hari yang melelahkan untuk mereka semua. Untung saja masih ada hari minggu sebelum hari senin untuk mereka bisa beristirahat. Dan di hari senin yang cerah ini, mereka kembali bersekolah.

Semua pengurus Osis tengah sibuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah yang akan terselenggara beberapa hari lagi. Karena tragedi penculikan itu, hubungan Reva dan Fajri menjadi sedikit renggang. Reva marah karena tidak di kabari selama sehari penuh oleh kekasihnya itu.

Tapi Fajri juga saat ini belum bisa memaksimalkan waktunya untuk Reva karena cip dalam tubuhnya itu belum keluar. Ia tidak mau berada di dekat Reva selama cip itu masih ada dalam tubuhnya, karena ia juga tidak mau Reva terluka karena dirinya.

Zweitson meminta mereka untuk berkumpul di kantin, termasuk juga Gilang. Kehadiran Gilang membuat mereka sedikit canggung karena selama ini Gilang adalah tokoh antagonis dalam kisah mereka. Dan sekarang mereka akan berbagi rencana? Tidak terbayangkan sama sekali.

"Tadi Shandy sekolah gak?" tanya Zweitson

"Gatau, gue gak sekelas sama dia dan hari ini gue gak sempet lihat dia sih." Gilang jujur, tapi ia malah mendapat tatapan tak percaya. "Gue tau tampang gue meragukan, tapi tolong jangan diperjelas. Kalian kayaknya kumpulan orang yang susah bergaul deh kayaknya."

"Bukan gitu Bang. Ya aneh aja gitu, belum terbiasa dengan kehadiranmu," kata Fenly

"Abis ini kita cari Shandy gimana?" saran Fiki

"Auk ah males. Santai dulu lagi sehari napa?" kata Fajri

"Perintah guru! Yang nolak nilainya terjun payung mau?"

"Wah, ini namanya penyalahgunaan kekuasaan Fik. Lo udah mirip Tuan Zakno," kata Zweitson

"Enak aja! Pokoknya habis ini ketemu Shandy. Gue mau selesai-in urusan trio Sengilhan biar bisa cepet ngerjain kasus satunya."

"Udahlah, kalian masih mikir Ricky di bunuh? Dia bunuh diri," kata Gilang

"Kok lo yakin?" tanya Fenly

"Ya yakin! Kalian aja yang terlalu berlebihan. Berasa nonton film kalo Ricky emang di bunuh. Lagian siapa yang mau bunuh dia? Ngomong sama orang selain Zweitson aja kaga pernah."

"Tapi Bang Fauzan juga yakin kalo Ricky di bunuh. Soalnya kata dia, dia nemuin rekaman CCTV dari gedung sebelah terus di rekaman itu membuktikan bahwa memang ada orang lain selain Ricky disana," kata Fajri

"Siapa?" tanya Fiki

"Gatau juga. Orangnya gak keliatan di CCTV dan gerak-gerik Ricky cukup aneh sih katanya," jawabnya.

"Kok merinding ya? Jangan-jangan sekolah kita ada dedemitnya lagi," kata Gilang

"Iyee, elu dedemitnya!" sarkas Fenly

"Fen, kayaknya lo punya dendam ya gue?"

"Lo juga kan yang nyuri laptop kesayangan gue?"

"Oh yang isinya─" kata Gilang terpotong. "Shtskdjstdt, udah gak usah di bahas!" kata Fenly

"Ih apaan? Jadi kepo nih gue," kata Fiki

"Cerita dong!" tambah Fajri

Sementara teman-temannya sibuk mendesak Fenly, Zweitson memikirkan lagi semua yang terjadi padanya selama beberapa minggu ini. Jika dipikirkan lagi, apa yang ia alami memang sudah seperti sebuah film. Dimulai dari kehidupan Bubu dan Ruru. Apa mungkin semua hal ini terjadi karena mereka?

Zweitson segera menepis pikiran buruknya dan tepat saat itu ia melihat Shandy berjalan menuju belakang kantin. Kemudian dia mengajak teman-temannya menghampiri Shandy. Dia tertawa kecil menyadari fakta bahwa sekarang ia memiliki geng. Anjay geng:v

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang