Ricky masih berusaha lari dari kejaran Farhan dan Gilang. Sesekali ia menabrak orang-orang yang berpapasan dengannya dan membuat kekacauan. Ia jadi memiliki ide untuk berlari ke pasar supaya Farhan dan Gilang sulit menangkapnya. Namun pemikiran itu salah besar.
Ricky tidak terlalu tahu seluk beluk pasar sementara Farhan dan Gilang sangat sering pergi ke pasar untuk melakukan transaksi narkoba. Mereka tahu jalan-jalan tikus yang akhirnya membuat mereka berhasil menangkap Ricky.
"Gue gak denger apapun! Suer!" kata Ricky
"Katakan itu di pengadilan kisana. Tugas kami hanya menangkapmu," kata Gilang drama
"Haaa serius gue gak denger apapun!" kata Ricky memaksa lepas dari jeratan mereka
Farhan mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Shandy. Dia di beritahu untuk membawa Ricky ke tempat persembunyian bos besar karena Shandy sedang berada disana. "Eh anjir! Lo malah ninggalin kita!" pekik Farhan
"Barang-barang branded gue gimana?" khawatir Gilang
Farhan mematikan ponselnya lalu berkata, "Ditinggal semua di gang tadi sama si Shandy."
"Sialan anak babi! Kalau ada yang hilang awas aja dia kaga mau ganti," kata Gilang
Mereka pun menyeret Ricky menuju tempat persembunyian bos besar yang merupakan sebuah kos-kosan di daerah kumuh. Dalam perjalanannya Ricky kerap kali memberontak dan membuat orang-orang di pasar memperhatikan mereka.
"Bu! Tolong saya!" kata Ricky
"Aduh Bu maaf ya temen saya malu-maluin," kata Farhan
"Tau lo! Terima aja kali hukumannya! Siapa suruh ikutan main," kata Gilang. Mereka sangat pintar berdalih
Alhasil Ricky berhasil sampai di sebuah kamar nomor 8. Dia di ikat di sebuah kursi oleh mereka berdua sebelum akhirnya Shandy dan bos besarnya datang.
Shandy menyuruh Gilang untuk membongkar tas Ricky dan mencari ponselnya. Ia yakin Ricky pasti merekam semua percakapannya tadi. Saat di temukan, ternyata ponsel Ricky menggunakan fitur deteksi wajah untuk membukan sandi ponselnya.
Gilang mengarahkan ponselnya ke hadapan Ricky, namun ia terus membuat wajah-wajah aneh agar ponselnya tidak bisa mendeteksi wajahnya. "Mau gue tonjok lo!" kesal Gilang
"Iya gapapa, nanti makin sulit buat buka sandinya," kata Ricky
Bos besar melayangkan satu pukulan besar pada perut Ricky menggunakan kayu yang sedari tadi ia pegang. "Lo gak cuma punya muka, masih ada bagian tubuh lain," kata bos besar
"Aaakk!" Ricky kesakitan menahan semua pukulan itu. "Oke, oke!" sampai akhirnya ia menyerah.
Ricky membiarkan ponselnya dijajah oleh Gilang. Lagipula ia menyimpan cadangan rekaman itu pada arloji canggih miliknya. Setelah berhasil menghapus file rekaman, bos besar mengajak mereka untuk berbicara.
"Walau rekamannya sudah di hapus, dia tetap tahu rencana kita. Ubah tanggal mainnya!" pinta bos besar
"Siap bos!" saut mereka serempak
Setelahnya mereka melepaskan Ricky begitu saja. Mereka pikir Ricky tidak akan bisa macam-macam dengan mereka tanpa rekaman itu.
Ricky pulang dengan memegangi perutnya yang memar akibat pukulan tadi. Sampai di rumah, kesepian yang ia rasakan seakan mencekiknya saat ini. Kesunyian dalam rumahnya sangat mengganggu pendengaran Ricky.
Ia pergi ke ruangan yang menyimpan semua hal tentang musik. Sebenarnya ia hobi bernyanyi dan ruangan itu menjadi tempat yang paling sering Ricky kunjungi di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONBU || Zweitson UN1TY [END]
Fanfiction[Zweitson dan Bubu] Mengingat hubungan Zweitson dan Bubu sangat manis di cerita "Bubu || UN1TY" author ingin mengangkat kisah mereka di cerita ini. Namun latar belakang Bubu di cerita ini akan berbeda dengan cerita sebelumnya. Bercerita tentang seb...