#10 Teman Bubu

182 34 5
                                    

Pulang sekolah, seperti biasa Zweitson akan bekerja di sebuah cafe. Biasanya Ricky akan menemaninya bekerja, tapi kali ini ada hal yang harus Ricky lakukan. Pertama-tama dia ingin membeli sebuah smartwatch versi terbaru untuk ulang tahun Zweitson besok.

Setelahnya ia pergi ke tempat dimana ia bisa memindahlan file rekaman audio dari pembicaraan trio Sengilhan saat itu. Ia ingin memindahkan file itu pada smartwatch yang akan Zweitson miliki─berjaga-jaga jika sesuatu terjadi padanya. Dan segala tetek bengek lainnya.

Setelah semua yang ia lakukan di rasa beres, ia pulang ke rumah dan mendapati sang ayah yang bermain dengan wanita lain. Wanita yang tidak asing bagi Ricky dan sudah di anggap seperti ibunya sendiri. Bi Yanti.

Meski Ricky sudah menganggapnya sebagai Ibu, posisi Mamanya tidak boleh tergantikan oleh siapa pun. Ia tidak bisa menerima hal itu dan pergi ke kamarnya dengan amarah menguasai dirinya. Ia ingin ke tempat lain, tapi ia tidak mempunyai tujuan lain selain rumah ini.

Ia menutup pintu kamar sangat keras dan mengacak-acak seisi kamarnya, termasuk Bubu yang sedang nyaman-nyamannya tertidur di kasur milik Ricky. "Aww! Kenapa sih Bubu di lempar?!" pekik Bubu

Amarah Ricky seketika berubah bingung. Ia mencari-cari dari mana asal suara itu. "Salah denger kali gue?" batinnya.

Kembali ia menghancurkan seisi kamar. Vas bunga yang terletak di nakas ia lempar ke dinding hingga pecah. Air dan bunga di dalamnya pun mengenai Bubu yang masih tergeletak di bawah.

"Hey manusia! Lihat Bubu jadi basah karena kamu!" kata Bubu yang sudah berubah wujud. Kini dirinya menyerupai makhluk aneh yang sama persis dengan wujud bonekanya, tapi memiliki ukuran sedikit lebih besar.

"Uwaaa!" Ricky terkejut dengan apa yang ia lihat. Memang Bubu terlihat lucu, tapi tetap saja aneh.

"Pergi! Lo apaan anjir?!" usir Ricky

Bubu tidak menggubris kata-kata Ricky yang terlihat ketakutan, lalu ia memiliki sebuah rencana untuk menakut-nakuti Ricky. Perlahan Bubu mendekat dan Ricky terus mundur hingga tersudut di dinding.

Bubu menaiki tubuh Ricky yang terduduk ketakutan. Dia meneliti wajah Ricky dari jarak yang sangat dekat. Sementara Ricky hanya bisa diam karena terlalu shock dengan apa yang dia lihat. Kemudian Bubu meloncat ke atas kasur sambil tertawa gemas.

Ricky langsung berusaha melarikan diri, tapi sial pintu kamarnya rusak akibat ia banting sangat keras tadi. Ia meyakinkan diri bahwa ini hanya halusinasinya dan mencari keberadaan obatnya di kamar yang sudah seperti kapal pecah itu.

Ketemu! Ricky langsung meminumnya, tapi sosok Bubu tidak juga hilang. Jadi ini bukan khayalan? Sosok Bubu benar-benar hidup? Tapi bagaimana mungkin?

"Hai qaqa Ricky!" sapa Bubu yang sukses membuat Ricky kembali berteriak. "Ih jangan takut gitu kenapa sih? Waktu beli Bubu, Kak Ricky suka, katanya lucu. Sekarang lihat Bubunya kayak lihat setan, emang muka Bubu seseram itu?" kata Bubu

"Bubu kamu hidup?" tanya Ricky

"Kebetulan lagi sekarat! Ya hidup lah! Ini loncat-loncat gini masa mati?!"

"Gak, maksudnya... Kok bisa?"

"Tanyakan pada rumput yang bergoyang," kata Bubu

"Serius Bubu, ini gimana ceritanya?"

"Aku pun tak tau laa, lepas makan biskuit yaya jadi macem nii," kata Bubu meniru sebuah dialog dalam kartun Boboiboy.

"IH SERIUS!!!" Ricky kehabisan kesabarannya

"IYA SERIUS BUBU GATAU!!" Bubu tak mau kalah.

Setelahnya mereka terus berbicara tentang ini dan itu. Lebih dominan ke sebuah pertengkaran dimana Bubu selalu membuat Ricky kesal. Sampai di rasa Ricky yakin bahwa Bubu bisa menjadi tempatnya untuk berkeluh kesah. Ricky mencurahkan isi hatinya tentang keluarga dan dirinya. Lagi pula ia yakin Bubu tidak akan menampakan wujudnya pada orang lain.

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang