#21 Membaik

163 37 2
                                    

Farhan pergi ke gedung tua tempatnya biasa berkumpul dengan bandit-bandit lainnya. Shandy dan Gilang sudah ada disana lebih dulu sambil membuat konten tiktok yang sedang trend. Di lihatnya flashdisk yang ia bawa. Isinya adalah rekaman asli trio Sengilhan dan rencananya.

Setelah menonton vidio itu, Fenly mengirim file rekamannya yang asli. Tentu saja Zweitson masih memiliki salinannya, itu senjata utamanya untuk membuat trio Sengilhan mendapat hukumannya. Mungkin Zweitson akan menghukum mereka satu-persatu. Di mulai dari Farhan.

Farhan berjalan ke arah mereka kemudian saat mereka menoleh, Farhan melemparkan flashdisk itu yang dengan gerak cepat berhasil Shandy tangkap.

"Widih, rekamannya nih?!" Farhan mengangguk dengan wajah songongnya.

Lalu ia bergabung dengan konten tiktok yang mereka buat. Sepuluh menit kemudian, bos mereka datang. Membawa sejumlah narkoba yang sudah di pesan oleh pembeli-pembeli setianya termasuk juga mereka.

"Bos! Farhan udah dapat rekamannya nih!" seru Gilang

"Bagus, kalian memang bandit favorit saya. Pertahankan," katanya.

"Bos pernah bilang, kalau kita melakukan kesalahan fatal, mau gak mau bos harus melepas kita kan?" Tiba-tiba Farhan bertanya dan bosnya mengangguk.

"Tapi kalau kita mau pergi sendiri, apa bos akan lepasin kita?"

Bosnya mengangguk lagi, sementara Shandy dan Gilang masih bingung dengan maksud perkataan Farhan. Firasat mereka sudah tidak enak.

"Bos, gue mau masuk penjara."

"Hah?!"

"Han, lo jangan ngaco deh!"

"Gue tau kita disini karena satu lingkaran kehancuran yang sama. Gue tau pertemanan kita, persahabatan kita, hari-hari yang kita lalui, semuanya berharga. Tapi menurut gue, pengorbanan keluarga gue jauh lebih berharga. Mereka mengorbankan nyawa mereka bukan untuk ngelihat gue hancur kayak gini. Maaf," kata Farhan kemudian menunduk.

Shandy dan Gilang kebingungan dengan maksud Farhan. Yang mereka tahu, keluarga Farhan masih hidup dengan semua yang mereka miliki. Pengorbanan nyawa apa maksudnya?

Tapi meskipun mereka bingung, mereka paham mengerti bahwa mereka memang tidak mengetahui apapun tentang satu sama lain. Ada banyak kemungkinan kenapa Farhan berkata seperti itu.

"Gapapa Han, akhirnya ada salah satu dari kita yang keluar dari lingkaran kehancuran ini. Dan lo yang pertama," kata Gilang menepuk pundak Farhan

"Gue iri sama lo Han. Doakan semoga kita juga bisa keluar dari lingkaran ini, sama kayak lo," kata Shandy kemudian mereka berpelukan.

Bosnya hanya melihat mereka. Dia tidak pernah memaksa siapapun untuk datang dan pergi. Jika itu keputusan mereka, maka ia membiarkannya. Tapi ada satu syarat dimana keputusan mereka tidak boleh mempengaruhi lingkaran kehancuran ini. Yang artinya, boleh saja Farhan mengaku dan mendekam di penjara, tapi ia tidak boleh memberi sedikit pun informasi tentang mereka.

"Gue gak akan bilang apapun soal kalian, walau gue harus di pukulin disana. Itu janji kita kan?" Yang lainnya kompak menangangguk.

"Gue pergi," kata Farhan yang kemudian pergi ke kantor polisi.

Tanpa pikir panjang lagi, polisi menangkapnya dengan semua bukti yang ada di hadapannya. Farhan dibawa ke pusat rehabilitasi yang lagi dan lagi takdir mempertemukannya dengan seseorang.

Ia bertemu dengan Deta yang tampak bahagia dengan teman-temannya. Begitu ia melihat Farhan ada disana, Deta menghampirinya dan mengajaknya bergabung.

SONBU || Zweitson UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang