28 : Kehilangan?

88 12 54
                                    

"Aku akan pulang jika aku menemukannya tetapi jika tidak, maaf aku tidak akan pulang walaupun harus selamanya."




---









Flashback

Abhimanyu menatap langit malam dengan tatapan kosong sedangkan pikirannya memikirkan bagaimana ia tadi membentak Aisha yang tengah ketakutan.

"Sialan kurang ajar!" Abhimanyu mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aisha tidak mungkin mengkhianati ku! Dia sangat mencintai ku!"

"Kenapa Abhimanyu? Kenapa kau selalu menyimpulkan sesuatu dengan terburu-buru! Apakah kau tidak melihat tadi Aisha ketakutan?!"

"Dia tidak mungkin melakukan itu dengan Raja! Tidak mungkin!"

"Kenapa kau tadi tak melihat matanya?!" Abhimanyu memarahi dirinya sendiri dengan penuh penyesalan.

"Dia seperti tengah meminta tolong! Dia butuh semangat darimu bukan perpisahan darimu!!!" Teriak Abhimanyu menyesali semuanya.

Setelah mendengar perkataan Raja--tiba-tiba ia mengingat bagaimana kejadian tadi.

Dimana ketika dia menelepon Aisha dan menyuruhnya untuk datang kepadanya tapi di dalam telepon, suara Aisha terdengar seperti menangis.

Lalu ketika Aisha datang, perempuan itu terlihat tidak bersemangat, tatapannya juga kosong.

Dan ketika Abhimanyu membentaknya, Aisha terlihat sudah pasrah, perempuan itu terlihat lelah, lelah dengan keadaan yang selalu menyudutkan nya.

"Argghh!" Racau Abhimanyu.

"Dia membutuhkan ku..." ucap Abhimanyu penuh penyesalan.

Pria itu segera mengambil ponselnya, bahkan ia sampai lupa jika Dinda mengajaknya bertemu disuatu tempat--tetapi Abhimanyu tidak peduli, sekarang dia hanya ingin berbicara dengan Aisha.

Ketika Abhimanyu menghubungi ponsel nomer Aisha, ternyata nomernya tidak aktif.

Ia, tidak ingin membuang-buang waktu--pria itu segera mengirimkan pesan suara kepada Aisha.

"Sayang... Maafkan aku, seharusnya aku tidak mengatakan perpisahan denganmu, aku tahu kau tidak akan mengkhianati ku... Maafkan aku telah menyimpulkan sesuatu dengan terburu-buru, karena aku cemburu karena aku takut kehilanganmu tapi gara-gara ketakutan itu, aku malah mengatakan perpisahan..."

"Maafkan aku tidak mau mendengar penjelasan mu, tapi sekarang ayo kita bicarakan baik-baik..."

"Kita kan akan menikah beberapa bulan lagi, ya sayang? Maafkan aku..."

"Aku akan pergi ke rumah mu sekarang, tunggu aku yah..."

Setelah memberikan pesan suara itu, Abhimanyu malah mendapatkan telepon dari Dinda.

"Apa lagi!" kesal Abhimanyu sebelum mengangkat teleponnya.

"Ada apa?"

"Kau benar-benar tidak ingin datang kesini?" tanya Dinda disana.

"Untuk apa aku kesana?"

"Aisha ada disini..."

"Untuk apa dia ada di--"

"Cepatlah kesini, oke."

Tut.
.
.
.
.

Abhimanyu sudah sampai di tempat tujuan, di gudang dekat kampus sesuai dengan alamat yang diberikan Dinda.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang