"Ini alamat nya kan?" Haris mulai bertanya-tanya, pasalnya tempat ini sangat-sangat sepi bahkan seolah tak ada rumah disana, hanya ada persawahan dan pohon-pohonan saja.
"Ini yang di kirim Aisha memang disini kak." balas Alia setelah mengecek ulang alamat yang di berikan Aisha.
"Bohong kali si Aisha..." pikir Saira seenaknya.
"Apa jangan-jangan mereka sudah pulang?" tebak Sarah
"Bisa jadi." balas Haris.
Juan melirik ke Haris dan Sarah sebal––bibirnya mengerucut tak suka.
Sedangkan Raja yang berada di samping Juan langsung paham dan tak tega juga melihat sahabatnya seperti itu.
"Ris, tukeran boleh tidak?" tanya Raja kepada Haris.
"Tukeran gimana?"
"Juan naik motormu sedangkan kau masuk mobil dengan kami." jelas Raja membuat ekspresi Juan langsung berubah.
"Boleh,"
Juan terlihat sangat bahagia––lalu pria itu bertukaran posisi dengan Haris dengan antusias––tidak seperti tadi, lesuh, tidak ada semangat nya sama sekali.
Raja menggeleng kepalanya terheran-heran melihat tingkah laku Juan––sebahagia itukah dirinya? Raja yakin jika Juan benar-benar tulus mencintai Sarah.
"Juan kenapa mau tukeran?" tanya Sarah.
Juan cengengesan. "Ingin dekat denganmu terus, ingin membuktikan jika aku akan selalu menunggu mu dan berusaha mendapatkan hati mu kembali." ujar Juan sebelum menarik tangan Sarah agar perempuan itu memeluk nya.
"Juan..." cegah Sarah.
"Jangan menolak..." balas Juan berbisik.
"HU BUCIN!" teriak Saira sebal––entah kenapa perempuan itu alergi melihat keromantisan orang lain di depannya.
"Kenapa? Cemburu manusia jadi-jadian?" balas Juan menggoda Saira.
"Dih, cemburu?! Jijik!"
"Maaf ya Saira, kita putus dulu aku mau balikan sama Sarah..." ucap Juan sambil tertawa karena menurutnya itu hanya sebuah candaan saja.
"Heh! Sejak kapan kita pacaran Bambank!"
"Kemarin-kemarin kan kita di jodohkan oleh teman-teman kita... Tapi aku rasa baik aku ataupun kau tidak memiliki rasa sama sekali kan?"
"Iya memang!" balas Saira sewot, "lagipula aku cintanya kan sama orang lain bego!"
Juan tertawa sekilas. "Si Singa?"
Saira langsung melotot sedangkan Alia dan Raja langsung mengernyit.
"Singa?" Kata Raja, "Le--"
"Tidak Raja, aku kan sukanya padamu..." Sela Saira buru-buru dengan nada yang dibuat-buat.
Raja langsung menggeleng kepalanya pasrah sedangkan Alia masih curiga pada Saira.
"Singa itu Leo, Leo itu tetanggamu Saira..." ujar Alia pelan.
"Apaan sih! Orang aku sukanya sama Raja!"
---
Aisha dan Abhimanyu sudah sampai di tempat tujuan mereka––tempat dimana selama ini ayahnya Aisha tinggal.
"Aisha..." Fahmi langsung memeluk Aisha dengan penuh kerinduan.
"Ayah..." Aisha membalaskan pelukannya tak kalah erat––perempuan itu juga menangis––karena merindukan ayahnya selama ini.
Fahmi melepaskan pelukannya. "Kau baik-baik saja kan nak?" tanyanya sambil mengelus anak perempuan kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisha Story's [Lengkap]
Ficțiune generalăMereka bersahabat saat kecil tetapi karena sebuah 'kesalahan yang tidak disengaja' oleh Abhimanyu membuat hubungan persahabatan antara Abhimanyu dan Aisha renggang bahkan mereka sampai bermusuhan hingga saat ini. Mereka bertetangga dan mereka selalu...