Aisha Story's [Lengkap]

38: Pengakuan

                                  ***

---

"Sejak kapan kau mengenal putriku?"

Fahmi sekarang tengah mengobrol bersama calon menantunya yang bernama Raihan, kebetulan memang Raihan tidak ingin ikut perlombaan yang menurutnya sangat tidak jelas.

"3 tahun yang lalu, paman..."

"Menurut mu, putri paman itu--"

"Segalanya bagiku..."

CEKLEK

Suara pintu dibuka dengan amat kencang membuat kedua pria itu terkejut bukan main––bahkan sampai memegang dadanya masing-masing akibat terkejut.

Disana terlihat Aisha dengan ekspresi wajahnya begitu kesal––sampai-sampai tidak menyadari jika ayahnya dan calon suaminya tengah menatapnya bingung.

"Sha, kenapa?" tanya Haris yang baru saja datang––bersama Raina dengan membawa beberapa makanan untuk makan malam.

Aisha menatap kakaknya kesal––padahal sebenernya perempuan itu hanya kesal pada Abhimanyu––namun malah jadi kesal pada semua orang.

"Kenapa ninggalin aku sih kak?!" Pekik Aisha tak habis pikir––Haris dengan mudahnya meninggalkan nya dan pergi bersama sahabatnya––benar-benar di luar dugaan––jika saja memang Raina kekasihnya Haris, Aisha akui itu wajar tapi ini Raina siapanya Haris?

"Kakak pikir kau pulang bersama Abhimanyu..." Pikir Haris bahkan Raina pun berpikiran hal yang sama.

"Ngapain pulang sama mantan!" Ketus Aisha sebelum berjalan menuju kamarnya.

"Eh eh Sha..." Panggil Fahmi menghentikan langkah Aisha yang baru menyadari jika ada ayahnya dan calon suaminya di ruang tamu.

"Eh sejak kapan kalian ada disini?" Aisha mendudukkan tubuhnya di samping ayahnya.
"Kok aku tidak menyadarinya." Tambahnya.

"Kau tadi marah-marah, mana sempet melihat kami..." Balas Ayahnya terkekeh.

"Habisnya--" Aisha tak jadi mengungkapkan perasaan karena sadar jika ia tidak panas mengungkapkan perasaan tentang Abhimanyu sekarang.