44 : Hasutan

69 9 76
                                    

"Ayah kenapa Abhimanyu nya di ajak ngobrol terus? Dia pasti kelelahan, biarkan dia istirahat di kamarnya." Ujar Sonia sambil menggelengkan kepalanya, ia juga sebenarnya menahan tawanya karena ekspresi Abhimanyu terlihat ingin buru-buru ke kamarnya.

"Oh iya ma," Fahmi menatap jam yang sudah pukul sebelas malam.

Haris menahan tawanya. "Pasti Aisha sudah tidur, dia jam sembilan saja sudah tidur apalagi ini sudah jam sebelas..."

Abhimanyu menelan ludah nya pasrah, ia sebenarnya canggung apalagi pembicaraan mereka mengarah ke arah sana, Abhimanyu juga mengerti tentang hal itu.

"Ah tidak, Aisha belum tidur, dia pasti sedang dag dig dug mana bisa tidur." Tebak Sonia terkekeh.

"Iya waktu aku juga--" Raina segera menutup mulutnya keceplosan.

"Hmm..." Haris berdehem pelan.

"Aku ke kamar duluan yah, ayah mama aku duluan..." Ujar Raina kikuk lalu pergi ke kamarnya.

"Baiklah paman aku ke atas yah..." Izin Abhimanyu setelah itu ia mulai melangkah kan kakinya menuju kamar Aisha.

Abhimanyu tadinya hendak langsung masuk saja namun mengetuk pintu dulu jauh lebih baik, apalagi mereka baru saja menikah.

Tok tok tok

Abhimanyu tidak mendengar respon apapun, ia mengetuk lagi.

Namun tidak ada yang merespon nya juga, alhasil Abhimanyu memilih membuka pintunya pelan-pelan.

Ceklek

Rupanya Aisha sudah tertidur pulas disana––perempuan itu juga sudah berganti pakaian dan terlihat nyenyak dalam tidurnya.

Abhimanyu masuk ke dalam lalu menutup pintunya, tak lupa menguncinya.

Sebenarnya Abhimanyu juga sudah berganti pakaian untuk tidur, jadi pria itu hanya tinggal tidur saja.

Ia merebahkan tubuhnya di samping wanitanya lalu menyampingkan tubuhnya agar bisa leluasa menatap Aisha.

Abhimanyu juga menyelipkan rambut wanita itu ke belakang telinganya dengan penuh perasaan dan senyuman yang tak pudar itu.

Aisha korban tabrak lari,

Aisha di kejar Raihan,

Raihan punya sisi lain yang cukup membuat orang terkejut,

Aisha pernah bilang pada ku jika dirinya tidak mau mengambil resiko kalau dirinya memutuskan hubungan dengan Raihan.

Batin Abhimanyu yang mulai tumbuh rasa curiga, tentang siapa yang menabrak Aisha saat itu. Perasaan nya mengatakan jika ada hal yang mungkin di sembunyikan atau belum ketahuan.

Drttt

Suara nada dering itu membuyarkan lamunan Abhimanyu.

Dinda Calling...

Sebenarnya Abhimanyu tidak mau mengangkat nya namun takutnya ada yang penting tentang Bryan.

"Hallo?"

"Abhi, kenapa kau tidak mampir ke rumah?"

"Oh sebenarnya aku ada urusan penting, sangat penting dan sampaikan maafku pada Bryan..."

"Urusan penting apa?"

Abhimanyu dengan bahagia menjawab. "Aku sudah bertemu dengan Aisha..."

Disana Dinda tidak merespon.

"Aku bertemu dengannya bahkan--"

Tut.

Dinda mematikan sambungan teleponnya sepihak, membuat tanda tanya bagi Abhimanyu.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang