50 : End

206 13 123
                                    

Sudah beberapa hari ini Abhimanyu terus murung, makan nya pun jadi tidak teratur, sesekali Abhimanyu berziarah ke makam Bryan bersama Aisha, ia tidak se-hangat dulu.

Abhimanyu saat ini tengah menatap Aisha yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke supermarket, pria itu terduduk dengan bersandar di kepala ranjang sambil memperhatikan istrinya itu.

Aisha sudah ingat semuanya namun aku malah mengacuhkannya selama beberapa hari batin Abhimanyu sambil menatap istrinya lekat.

"Aku ke supermarket dulu yah." Izin Aisha sebelum pergi.

"Tunggu," Abhimanyu bangkit dari posisinya.
"Aku antar..."

Aisha tersenyum tipis akhirnya ia melihat Abhimanyu hangat kembali, kemarin-kemarin Abhimanyu sangat dingin, bukan karena marah padanya tapi karena Abhimanyu sedang merasa kehilangan. Aisha paham itu dan ia tidak memaksa Abhimanyu untuk keinginan juga.

---




Aisha yang tengah memilih beberapa buah-buahan di supermarket sedangkan Abhimanyu melirik kesana kesini mencari sesuatu yang entah apa yang dicari.

"Oh iya kau ingin makan apa untuk hari ini?" tanya Aisha tanpa menoleh.

"Hm, terserah..."

"Terserah bukan jawaban!" Dengus Aisha.

"Aku bingung, jadi terserah kau saja." Jelas Abhimanyu.

Aisha menatap Abhimanyu kesal. "Aku bertanya padamu karena aku bingung lalu kenapa kau semakin membuatku bingung?" Sebenarnya Aisha sengaja berkata seperti itu dan memulai perdebatan dengan Abhimanyu agar pria itu tidak bersedih terlalu lama.

Dengan polosnya Abhimanyu berkata. "Karena aku juga bingung..."

"Karena aku juga bingung!" Dumel Aisha dengan ekspresi dibuat se-menyebalkan mungkin.

"Laki-laki itu harus punya pilihan!" Tambah Aisha ketus.

Abhimanyu merasa tertantang pun ia mengangguk sambil ber-oh ria. "Oh... Pilihan, baiklah aku akan memakan mu saja!"

Aisha ternganga. "Kau karnivora?!"

"Aku omnivora!" Balas Abhimanyu jengah.

Aisha menahan senyumnya. "Oh pantas saja kemarin buku di makan!"

"Eh kapan," Abhimanyu terlihat terkejut.
"Aku tidak pernah makan buku yah!" Tambahnya.

"Lalu kemarin? Kau terlihat kesal hingga mengigit buku mu sendiri!" Pungkasnya.

Abhimanyu terbelalak. "Itu mengigit saja bukan memakan."

"Kok dia gak punya malu yah? Masih berkeliaran di sekitar sini?" Celetuk seseorang yang usianya tidak jauh dari Aisha.

Mendengar itu Abhimanyu dan Aisha menghentikan perdebatan konyol mereka.

"Kalau aku jadi dia sih malu..." Seorang laki-laki disana menyeletuk sambil melirik sinis Aisha.

Abhimanyu melihat dan mendengarnya secara langsung pun segera menghampiri mereka.

Bug!

Abhimanyu memukul pemuda itu dengan sekali hentakan, pemuda itu terjatuh dengan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Satu supermarket ini langsung heboh dan menatap Abhimanyu dengan tatapan ngeri.

Abhimanyu menarik kerah pemuda itu. "Mulut nya di jaga! Jangan sampai ku jahit bibir mu!" Kecamnya dengan tatapan tajam.

"Abhi sudahlah ini hanya masalah sepele--"

"Sepele katamu?!" Sela Abhimanyu ngegas.
"Dan kenapa juga kau tidak bilang, selama keluar rumah kau selalu di bicarakan seperti itu?!"

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang