46 : Itu lebih baik

56 9 53
                                    

"Sayang aku pulang..." Ujar Abhimanyu setelah membuka pintu rumahnya, ia baru pulang kerja pada pukul 20.00 malam dan keadaan rumah sekarang sedang sepi entah dimana Aisha sekarang.

Abhimanyu menutup pintu nya lalu tak lupa menguncinya.

"Sayang..." Abhimanyu masih belum duduk karena menunggu kedatangan istrinya.

"Sayang?"

"Iya tunggu Mas," teriak Aisha di sebrang sana, perempuan itu segera berlari menghampiri Abhimanyu.

Namun suara hujan terdengar, menghentikan langkahnya.

"Astaga, aku belum mengangkat jemuran!" Aisha menepuk keningnya kelupaan, ia pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri Abhimanyu dan memilih untuk berjalan ke halaman belakang untuk mengambil jemuran.

"Ini sudah malam sayang, kenapa belum di ambil?" Heran Abhimanyu yang memilih untuk mendudukkan tubuhnya di sofa empuk itu.

Sebenarnya Abhimanyu ingin romantis-romantis ala sepasang suami-istri, seperti contoh dirinya pulang langsung disambut bahagia oleh istrinya bukan malah menyambut jemuran.

"ARGH..." Teriak Aisha merintih.

Mendengar itu Abhimanyu langsung buru-buru berlari menuju halaman untuk memeriksa istrinya.

Sampai disana Abhimanyu melihat istrinya tengah terduduk di atas re-rumputan sambil merintih dan memegang kakinya yang berdarah.

"Astaga!" Abhimanyu mendudukkan tubuhnya agar bisa melihat kaki istrinya yang tiba-tiba terluka.

"Paku menusuk kakiku..." Rintih Aisha yang menahan kesakitan.

Abhimanyu perlahan-lahan membuka paku yang menancap di telapak kaki istrinya, setelah itu mengambil sebuah kain yang ada di jemuran lalu mengikatnya di kaki Aisha, agar darahnya tidak keluar terus-menerus.

Setelah itu Abhimanyu menggendong Aisha ala bridal style dan membawanya ke kamar mereka yang ada di atas dan mengobati luka istrinya tanpa banyak kata.

Kenapa bisa ada paku? Aku selalu membersihkan halaman belakang setiap hari dan tidak menemukan paku batin Abhimanyu yang sedikit bingung.

"Makasih Mas..." Kata Aisha.

"Lain kali hati-hati, kan sudah aku bilang, pakai sendal... Mengapa ngeyel?"

"Lupa, kan tadi buru-buru..." Jelas Aisha seperti anak kecil kepada ayahnya.

"Ya sudah jadikan pelajaran saja ya?" Setelah mengatakan itu, Abhimanyu mengecup kening Aisha dalam.

"Sudah makan malam?" tanya Aisha.

"Sudah tadi di rumah sakit, ada kantin..." Balas Abhimanyu sambil membuka kaos kaki nya.

"Besok persiapan nya bagaimana?" Aisha bertanya lagi.

"Semuanya sudah di siapkan, kau tenang saja..."

Abhimanyu kembali menatap Aisha dan hendak memeluk istrinya itu namun Aisha buru-buru mencegahnya.

"Kau belum mandi!" Cegahnya.

"Masa harus mandi dulu? Biar bisa meluk istri sendiri?" Heran Abhimanyu.

"Mandi dulu aja sana..." Titahnya.

"Baiklah-baiklah..." Abhimanyu menurut lalu pergi ke kamar mandi sambil membawa handuk yang di jemur di jemuran kecil khusus handuk.

Selang beberapa menit, Abhimanyu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang berada di pinggang.

"Gak ada akhlak banget sih, udah tahu sekarang punya istri!" Gumam Aisha sedikit ketus dan mengalihkan pandangannya agar tidak melihat Abhimanyu.

Aisha Story's [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang