Raja sudah memasukkan makanan yang pria itu bawa tadi ke dalam mobil lalu pria itu masuk kembali ke dalam dapur––disana Alia dan Saira sudah siap untuk kembali ke tempat acara namun mereka merasa aneh, karena suasananya sangat hening––seperti tidak acara pesta.
"Menghening njir," celetuk Saira dengan wajah tanpa dosa––perempuan itu juga hendak membuka tirai untuk keluar dari dapur.
"Hah!"
Mereka terdiam dan terkejut melihat suasana ruangan ini benar-benar bukan seperti acara pertunangan,
Ruangan yang semula sangat rapih dan indah, kini malah berantakan––seperti kursi-kursi yang tidak berada di tempatnya, meja terbalik, tirai-tirai hiasan di ding-ding berjatuhan, bunga-bunga terlihat berjatuhan juga dan satu kata yang paling membuat mereka terkejut, disana sudah tidak ada siapa-siapa.
"Jangan-jangan tadi beneran ada tembakan?" celetuk Alia yang sudah was-was.
"Sepertinya..." balas Raja.
DRTTTT
Raja segera mengangkat telepon dari Haris.
"Hallo Ris, dimana?"
"Kau dimana? Cepatlah datang ke rumah Abhimanyu jika kau masih dirumahku, soalnya di rumah ku ada perampokkan!"
"Apa?! Yang benar saja?"
"Iya kau dimana saja? Sudah ku bilang semua orang langsung pulang! Kalian dimana semuanya? Kau, Abhimanyu, Aisha, Juan, Saira dan Alia! Kalian ber-enam dimana?!"
"Aku baru saja keluar dari dapur..." Raja mengatakan itu dengan kikuk.
"Astaga! Apa kalian tidak mendengar suara tembakan?!"
"Kata Saira itu hanya adegan film..."
"Bisa-bisa sedang begini memikirkan film? Cepat datang ke rumah Abhimanyu, sekarang kau dengan siapa saja?"
"Aku, Saira dan Alia..."
"Aisha? Abhimanyu dan Juan? Dimana mereka?"
"Aku tidak tahu mereka ada dimana..."
"Ah sial, tadi saat orang itu datang dan mengancamku menggunakan senjata––aku diam dulu dan memberikan kode kepada tamu untuk pulang, tapi aku disana tidak melihat Abhimanyu dan yang lainnya, saat orang itu menebak asal, orang-orang langsung lari, aku berusaha mencari Aisha dan yang lainnya tapi mama menarikku agar keluar dari rumah..."
"Ya ampun mereka dimana sekarang, aku akan cari."
"Lebih baik kau kesini."
"Baik..."
Ketika Raja hendak menyimpan ponselnya, ia malah melihat ke atas––wajahnya langsung terlihat panik––bahkan pria itu langsung menjatuhkan ponselnya dan berlari menaiki anak tangga itu.
'DOR'
"KAKAK!"
Raja berteriak sambil menghentikan langkahnya ketika mendapati suara tembakan yang sangat nyaring di telinganya.
"Kak Dinda!" Raja kembali berlari dan beberapa perampok itu berlarian kabur, tetapi Raja tidak mengejar mereka dan malah berfokus pada kakaknya yang sedang bersandar di pintu kamar Aisha.
Ceklek
Abhimanyu membuka pintu kamar Aisha––hal itu membuat Dinda terjatuh tetapi untungnya, Abhimanyu segera menangkap Dinda dan jatuh ke pelukannya.
"Dinda..." kata Abhimanyu sambil menatap Dinda tak percaya, perempuan yang telah menghilang selama bertahun-tahun itu, kini ada di hadapannya––tengah menatapnya begitu dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/266168084-288-k800531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisha Story's [Lengkap]
Ficção GeralMereka bersahabat saat kecil tetapi karena sebuah 'kesalahan yang tidak disengaja' oleh Abhimanyu membuat hubungan persahabatan antara Abhimanyu dan Aisha renggang bahkan mereka sampai bermusuhan hingga saat ini. Mereka bertetangga dan mereka selalu...