With You [M] || KTH

22.explanation

07.00 KST situasi bandara Incheon sudah ramai dipadati oleh orang-orang yang bepergian menggunakan pesawat sebagai alat transportasi pilihan. Namja tampan terlihat duduk di kursi tunggu bandara sambil menahan kantuk yang melanda dirinya.

"Wooaaahheemm...... Pukul berapa ini?" Tanya namja itu pada dirinya sendiri. Kemudian langsung membuka handphone guna melihat pukul berapa saat ini.

"Mwo?! 07.15? Kenapa shia belum sampai juga? Apa dia tertinggal lagi?"

Aishh kenapa aku harus tertidur disini"

Neo ttaemune onmomi taolla
Neo ttaemune simjangi mongmalla
Like a fever, fever, fever, fever
Neol ango sipeo
Neol ango sipeo

Suara dering handphone namja itu berbunyi menandakan ada seorang menghubunginya.

"Yaak! Kau masih disana Jay?"

"Aku masih disini. Apa shia sudah di rumah?"

"Belum, sebaiknya kau pulang saja. Nanti kalau dia sudah di bandara kan dia pasti menghubungi mu"

"Ani, ani... Aku akan tetap disini"

"Terserah kau saja kalau begitu"

Sambungan telepon terputus, jay langsung kembali menghubungi nomor handphone shia. Terlihat kegelisahan, kekhawatiran di raut wajah Jay. Penantian Jay telah usai ketika sambungan teleponnya terhubung dengan shia.

"Yeoboseyo Shia-ya? Kau dimana?"

"Aku baru saja sampai, memangnya kenapa?" Jawab shia sambil berjalan menuju pintu keluar bandara. Sepertinya Jay melihat Shia dengan cepat jay langsung menghampiri shia lalu memeluknya.

"Aku menunggumu dari kemarin, apa terjadi masalah sampai kau tidak pulang bersama dengan Min Jae? Kau baik-baik saja kan?" Tanya Jay memeluk Shia dengan erat.

Shia kaget ketika Jay langsung memeluknya, serta Jay memberikan rentetan pertanyaan padanya, "aku baik-baik saja. Sekarang lepaskan pelukanku aku tidak bisa bernafas"

Jay melepas pelukannya tapi kedua tangannya masih memegang bahu shia, menatap wajah shia dengan tatapan yang sulit diartikan. "Apa kau tidak di beritahu oleh Min Jae kemarin?" Tanya shia.

"Sudah. Tapi lebih baik rasanya aku menunggumu disini"

Shia tersenyum sambil melihat ke sekeliling seperti mencari keberadaan seseorang. "Lebih baik kita kembali sekarang aku lelah" Jay menyetujui lalu mengambil alih koper yang berada di tangan shia.

Di lokasi yang sama dengan shia dan Jay, sepasang manik namja mengawasi mereka.