Selimut tebal tidak mempan menghilangkan rasa dingin menyelimuti tubuh Taehyung. Meski sudah memakai baju hangat serta selimut tebal, ia tetap kedinginan.
"Oppa..." Panggil shia lirih membangunkan suaminya.
"Oppa...." Tangan Shia menyentuh bahu Taehyung sebab Taehyung terus saja menggigil kedinginan. "Omo! Oppa panas"
"Sayang...." Panggil Taehyung lirih. Tubuh Taehyung begitu lemas, ini masih jam tiga pagi dan jam sembilan nanti mereka harus berangkat ke bandara. Karena hari ini adalah hari keberangkatan mereka bulan madu ke Swiss.
"Jamkkanman oppa, aku akan mengambil air hangat dulu"
"Jangan tinggalkan aku" cegah Taehyung menarik tangan Shia untuk tidak bangun. Ini tidak bisa dibiarkan, terpaksa Shia melepas pegangan Taehyung perlahan.
"Aku hanya mengambil air hangat untuk mengompres di dapur, sebentar oppa" Anggukan lemas dari Taehyung, Shia cepat melangkah menuju dapur. Memanaskan air karena di dapur tidak ada air hangat cukup memakan waktu selama lima menit. Sampai-sampai Taehyung keluar dari kamar mencari Shia dengan selimut melilit tubuhnya.
"Kenapa oppa keluar? Kembali ke kamar sekarang"
"Kau lama sayang..." Taehyung manja sekali. Selimut yang melilit tubuhnya ia ikut lilitkan ke tubuh istrinya lalu memeluknya dari belakang, meletakkan kepalanya di sela-sela leher Shia. Shia hanya bisa pasrah, ia tidak mau memarahi Taehyung karena ia demam.
"Ayo kembali ke kamar aku kompres demam oppa dulu" ajak Shia Taehyung berjalan masih memeluk shia dari belakang.
Taehyung kembali tidur setelah di kompres Shia, tapi ia tidak tidur di bantal. Posisinya tidur di paha istrinya dengan tangan shia mengelus surai hitam suaminya.
"Kenapa oppa bisa demam seperti ini? Lebih baik kita tunda dulu bulan madunya"
Taehyung belum benar-benar tidur. Ia masih bisa mendengar ucapan Shia ternyata. "Sirro" jawab Taehyung serak. Shia heran kenapa suaminya keras kepala seperti ini? Sudah tau demam masih saja tetap ingin bulan madu.
"Oppa sedang demam. Kita tunggu sampai oppa benar-benar sembuh"
"Tapi aku ingin—————"
"Sssttt tidur! Kita lihat nanti saja"
🐻🐻
"Jadi aku putuskan kita undur saja bulan madunya"
"Ahhh waeyo???"
Shia menghembuskan nafas gusar. Bahkan ini sudah jam delapan pagi dan mereka belum menyiapkan apapun untuk berangkat ke Swiss. Dan juga mereka berdua belum mandi, Taehyung masih terlihat nyaman tidur di paha Shia.
"Oppa masih sakit! Tolong turuti perintah ku oppa!"
"Hmm arraseo"
"Tapi oppa, ngomong-ngomong.... Pahaku rasanya sakit" Taehyung bangun perlahan mengelus-elus paha istrinya.
"Mianhae sayang. Kenapa baru bilang?"
"Gwaenchanha oppa. Kembali saja tidur tapi di paha yang kanan yaa" kembali Taehyung di arahkan untuk tidur di paha shia dengan shia berpindah ke ranjang bagian kiri.
Posisi sederhana membuat Taehyung nyaman. Inilah yang ia butuhkan sebuah perhatian yang benar-benar tulus untuknya. Mereka berdua kembali terlelap menuju dunia mimpi hanya terdengar suara detik jarum jam sunyi.... Dengan tangan Shia masih berada di surai Taehyung.
Hari sudah siang pasangan suami-istri baru bangun. Orang-orang menyambut hari di pagi hari, tapi mereka menyambut hari di siang hari. Semangkuk bubur hangat sudah siap di atas meja makan. Spesial buatan sang istri. Padahal ada ada Jung ahjumma tapi Taehyung hanya menginginkan bubur buatan istrinya. Katanya supaya cepat sembuh katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [M] || KTH
FanfictionMature [Complete] High rank: #1-taehyung(13 September 2021) #1-junghoseok(21 Desember 2021) "Pilihanku lah yang menentukan takdir ku" "Ini akan sangat menyenangkan jika hari-hariku, ku habiskan bersamamu..." Pertemuan yang tidak sengaja dan singkat...