"Bagaimana cara supaya kau memaafkan ku?"
"Shia-ya...... Coba dengarkan aku dulu"
"Yerin itu hanya teman ku"
"Sayang......."Kemanapun Shia pergi Taehyung selalu mengikutinya. Ini sudah hari kedua setelah pertemuannya dengan Yerin dan sampai saat ini Shia belum memaafkannya. Shia hanya mau berbicara dengan Taehyung jika Shia memerlukan sesuatu atau saat Kim's twins ingin bersama appa-nya.
Shia mencuci baju, Taehyung ikut. Shia menidurkan Kim's twins, Taehyung ada di sebelahnya. Saat mereka tidur Taehyung tidak mau melepaskan pelukannya dari Shia sembari meminta maaf. Dan sekarang Shia sedang membuat sarapan untuk Kim's twins, Taehyung berdiri do belakang Shia sembari melingkarkan tangannya di perut Shia.
"Bisa menyingkir sebentar?" Tanya Shia dingin. Taehyung tidak menurut sama sekali, ia semakin mempererat pelukannya. "Uuuggh aku tidak bisa bernafas!!"
"Maafkan aku Shia-ya" ujar Taehyung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Shia.
Shia merasa geli jika Taehyung mulai meletakkan wajah di lehernya karena ia tahu bibir Taehyung pasti akan berulah. "Jauhkan wajah oppa dari sana"
"Sirro! Sebelum kau memaafkan ku, aku tidak akan berhenti"
Shia malas meladeni Taehyung lebih baik ia melanjutkan aktivitasnya memotong bayam dan wortel untuk di campurkan di bubur Kim's twins. Susah payah Shia menahan permainan bibir Taehyung di lehernya. Ia merasakan bibir Taehyung menghisap, menggigit, bahkan Shia merasakan jika Taehyung sedang memainkan lidahnya di sana.
Tidak kuat menahan sensasi bagai disengat listrik, Shia tidak sengaja salah mengiris wortel sampai ia mengiris jarinya sendiri. "Ahhhkkk aduhh!!" Pekiknya langsung meletakkan pisau.
"Kau kenapa?" Panik Taehyung langsung membalikkan tubuhnya Shia supaya Taehyung bisa melihatnya. "Jarimu terluka" tanpa ragu Taehyung masukkan jari Shia ke dalam mulutnya.
"Itu kotor.........." Lirih Shia.
Sekitar tiga menit Taehyung baru mengeluarkan jari Shia dari mulutnya lalu mengajak Shia ke untuk mencuci jarinya. Ekspresi Shia dan Taehyung berbeda. Shia santai sedangkan Taehyung khawatir sebab melihat darah keluar dari kulit Shia.
"Sakit ya?"
"Aniya oppa"
Taehyung berdecak lalu mengajak Shia duduk di sofa untuk mengobati lukanya. "Aku akan mengambil kotak obat dulu"
"Hijima.... Ini hanya luka kecil"
"Tetap saja mengeluarkan darah" Taehyung melesat pergi ke lantai dua mengambil kotak obat yang berada di kamarnya. Tidak sampai dua menit Taehyung cepat-cepat turun membawa kotak obat berwarna putih. "Perlihatkan jarimu"
Shia mendekatkan jarinya pada Taehyung untuk diobati. "Katakan kalau sakit" kapas berisikan cairan infus Taehyung bubuhkan pada luka Shia dengan hati-hati sembari meniupnya. "Terasa sakit?"
"Aniya, sudah ku katakan ini hanya luka kecil"
Taehyung sangat serius mengobati luka Shia sampai selesai. Akhirnya Taehyung bisa bernafas lega melihat jari sang istri sudah terobati dengan baik. "Mianhae.... Karena ku kau sampai terluka" tubuh Shia di rengkuh Taehyung mengelus-elus suaranya halus. Shia ragu membalas pelukan Taehyung atau tidak karena ia masih sedikit kesal. Hanya sedikit tidak lebih.
"Yerin hanya temanku saat masih SMA. Kami tidak memiliki hubungan apapun hanya sebatas teman. Kemarin lusa aku tidak sengaja bertemu dengannya, tidak ada pembicaraan lebih diantara kami hanya membahas masa-masa saat dia masih menjalin idol" Taehyung enggan melepas pelukannya meski Shia tidak membalas. "Mianhae... Jaebal" mohon Taehyung terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [M] || KTH
FanficMature [Complete] High rank: #1-taehyung(13 September 2021) #1-junghoseok(21 Desember 2021) "Pilihanku lah yang menentukan takdir ku" "Ini akan sangat menyenangkan jika hari-hariku, ku habiskan bersamamu..." Pertemuan yang tidak sengaja dan singkat...