54.fall in love again

10.1K 555 97
                                    

"apa menyenangkan?"
"Kau menyukainya?"
"Kejar saja dia!"
"Dua orang dalam satu hati"

Taehyung tidak selesai-selesai menggrutu sejak tadi. Bahkan bantal guling yang tidak bersalah pun menjadi korban ocehannya. Hari sudah mulai gelap dan kamar mereka sudah di tata rapi, sudah bisa ditinggali. Namun masih ada beberapa barang belum di keluarkan dari dalam kardus bertumpuk di ruangan tengah rumah mereka.

Pintu kamar terbuka menampilkan Shia yang masih menggunakan celemek masak. "Oppa ayo makan malam" ajak Shia halus, ia tahu suaminya sedang merajuk.

"Aku tidak lapar"

"Jika oppa tidak makan, bagaimana cara oppa minum obat? Makanlah sedikit saja"

"Sudah kubilang aku tidak lapar" bentak Taehyung hingga Shia terkejut.

"Arraseo arraseo aku tidak memaksa. Jika lapar turun saja ke bawah" setelah menyampaikan itu Shia pun menutup pintu kamar berlalu kebawah karena Taeya dan Taeyun hanya berdua di meja makan mereka.

"Mwo? Dia tidak membujukku lagi supaya mau makan?"
"Biasanya dia akan memaksa sekali!"
Taehyung kembali menggrutu sembari memukul-mukul bantal guling di pelukannya. Tak lama kemudian perutnya berbunyi, sebenarnya ia sangat lapar apa lagi aroma masakan Shia sampai ke kamar mereka. Itu semakin membuat cacing-cacing di perut Taehyung berdemo.

"Aku lapar, tapi aku malu turun" Taehyung bingung antara makan atau tidak karena tadi ia menolak untuk makan sampai membentak Shia. Tapi jika ia tidak makan, ia bisa mati kelaparan belum lagi ia harus minum obat. "Aku makan saja!"

Turun dari ranjang, Taehyung tergesa-gesa membuka pintu kamar. Namun ketika sudah sampai di luar, ia menjaga imagenya supaya stay cool.

Shia sedang menyuapi Kim's twins makan pun mengalihkan fokusnya ke arah tangga melihat sang suami yang akhirnya turun untuk makan. "Akhirnya oppa turun juga. Aku memasak makanan kesukaan oppa, pasti oppa akan suka" tawar Shia tersenyum manis pada Taehyung.

Taehyung melirik sedikit ke masakan di atas meja dan benar itu makanan favoritnya, Japchae. "Aniyo, aku hanya ingin minum air"

"Yakin tidak ingin makan?"
Taehyung berdehem kemudian membuka kulkas mencari air dingin.

"Hmmm sisa makanan masih banyak kasihan jika harus dibuang. Lebih baik aku berikan pada Jay saja" ujar Shia sedikit mengeraskan volume suaranya lalu kembali lanjut menyuapi Taeya dan Taeyun.

"Jay? Sepertinya itu nama namja tadi?" Batin Taehyung mengingat-ngingat. Ia semakin kesal sebab sang istri tidak mau membujuknya lagi tapi malah mengancamnya akan memberikan makanan favoritnya pada namja lain.

"Arraseo arraseo aku makan. Kenapa harus memberikan kepada namja lain?" Taehyung menutup kulkas lalu melangkah menuju meja makan dan duduk di sebelah Taeyun.

Senyum kemenangan terpatri di bibir tebal Shia melihat ancamannya cukup ampuh. "Jika oppa mau makan kan tidak perlu memberikan masakan pada orang lain"

Mereka pun makan makanan masing-masing. Yeahh karena mereka sudah tidak berdua lagi melainkan berempat, suasana meja makan sedikit ramai di penuhi suara Taeya dan Taeyun. Suara tangisan Taeya, suara mangkok makan Taeyun jatuh, obrolan Taeya dengan appanya yang entah apa dikatakan oleh Taeya namun Taehyung berusaha mengerti. Shia bahagia melihat keluarga kecilnya kembali bersama meski masih ada sedikit kekurangan, ia tetap bersyukur. Sampai ia teringat akan suatu hal yang menganggu pikirannya kembali terlintas hingga melunturkan senyum bahagianya.

"Oppa...." Panggil Shia pada Taehyung yang tengah asik menyuapi Taeyun.

"Hmm wae?"

"Eeumm aku ingin bertanya"

With You [M] || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang