61.Her?

7.6K 475 90
                                    

Decakan decakan kesal beberapa kali terdengar serta suara hentakan kaki kejengkelan menggema di ruang rawat yang sunyi.

Raut wajah kesal Taehyung sebagai tanda atas kekesalan dan rasa kecewanya terhadap sang istri karena rencana untuk mendapatkan jatah gagal.

"Oppa jangan marah" pinta Shia menggoyang-goyangkan lengan Taehyung manja. "Aku lupa.... Sorry"

Bayangkan bagaimana rasa kecewanya saat hasratnya sudah sampai ubun-ubun tapi harus dipaksa berhenti karena terhalang bulan. Semua pakaian sudah terlepas tinggal masuk tapi saat melihat sesuatu putih bersayap Taehyung langsung berhenti.

"Kenapa kau tidak bilang" tanya Taehyung enggan menatap shia yang masih duduk di sebelahnya hanya menggunakan bra dan celana dalam.

"Aku lupa dan kemarin aku juga sudah memberitahu oppa kalau aku datang bulan"

Taehyung kembali mendengus sebal seraya menggosok wajahnya menggunakan tangan. "Kau tahu kan rasanya saat sangat ingin terpaksa harus berhenti? Rasanya lebih menyiksa dari pada tidak bisa makan"

"Mianhae oppa" manik Shia terarah pada sesuatu yang menggembung di balik celana dalam Taehyung. "Itu tidak bisa tidur?"

Manik Taehyung mengikuti arah pandang Shia setelah itu hembusan nafas gusar kembali keluar. "Bagaimana bisa kalau sudah seperti ini harus masuk baru bisa tidur"

"Kalau aku memainkan menggunakan mulut juga tidak bisa. Makan saja aku tidak selera apa lagi seperti itu"

"Tapi kalau di suapi Jay kau jadi selera" jangan lupakan kalau Taehyung masih marah karena Jay masuk menjenguk Shia dan menyuapi Shia makan. Taehyung mengerti niat baik Jay tapi rasa cemburu dalam dirinya selalu ada.

"Oppa cemburu karena aku di suapi Jay?"

"Ani.. aku hanya bilang saja" bohong Taehyung seraya mempoutkan bibirnya ke depan.

"Akting oppa tetap gagal didepan ku" Shia memeluk Taehyung lalu melingkarkan kakinya di salah satu paha Taehyung. Mengelus-ngelus perut kotak dengan halus sampai Taehyung memejamkan maniknya menikmati sentuhan halus dari Shia.

"Jangan menambahkan penderitaan ku" pinta Taehyung.

"Main sendiri saja di kamar mandi" saran Shia langsung mendapatkan tatapan tidak suka dari Taehyung.

"Sudah punya istri kenapa harus main sendiri"

"Kan aku halangan mau bagaimana lagi"

"Sudahlah biarkan saja seperti ini" Taehyung melepas pelukan Shia dan lilitan kaki Shia di pahanya.

"Mau kemana?"

"Aku ada urusan" balas Taehyung dingin.

Cepat-cepat Shia naik ke atas pangkuan Taehyung sebelum Taehyung bangun lalu kembali memeluk Taehyung erat-erat sampai tiang infusnya jatuh. Taehyung terperanjat kaget dengan pergerakan Shia yang begitu cepat sampai-sampai Taehyung tidak membalas pelukan Shia.

"Oppa jangan pergi karena aku tidak bisa memberikan jatah...... Aku tidak mau kalau oppa sampai mencari yeoja lain supaya hasrat oppa terpuaskan" pinta Shia memeluk Taehyung erat-erat. Pikirannya hanya satu yaitu Taehyung keluar karena ingin memuaskan hasrat dengan yeoja lain.

"Biarkan saja kan kau lagi datang bulan" bukannya menenangkan sang istri, Taehyung malah menggodanya.

"Ma----maksudnya biarkan bagaimana?"

Taehyung menyeringai, "biarkan aku tidur dengan yeoja lain"

Tangan Shia reflek memukul bibir Taehyung empat kali sampai pinggir bibir Taehyung merah saking kerasnya pukulan Shia.

With You [M] || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang