"Kim Shia bangun!"
"Sayang jaebal.........."Manik lemah Shia akhirnya terbuka, ia merasakan tangannya basah. Ia pun perlahan menoleh ke samping. Tangan basah Shia disebabkan oleh air mata Taehyung. Iya.... Taehyung menangis tersedu-sedu sampai tidak menyadari bahwa Shia sudah sadar. Hembusan nafas pelan Shia membuat masker oksigen di hidungnya berembun.
"Oppa........." Panggil Shia lirih berharap Taehyung akan mendengar dan berhenti menangis.
Tangisan Taehyung berhenti. Tangan Shia tergerak untuk menyeka air mata yang turun membasahi pipi sang suami. "sayang...... Mianhae...." Tangis Taehyung kembali pecah, tangannya memegang erat tangan sang istri meletakkannya di pipi. Rasa bersalahnya amatlah besar karena tadi tidak menghiraukan sang istri sampai istrinya berkahir masuk rumah sakit.
"Jangan menangis oppa.... Aku baik-baik saja"
"Tidak ada yang baik-baik saja. Lihatlah kondisi mu sekarang. Semua ini karena aku"
Tangan Shia mengelus surai hitam Taehyung menenangkan suaminya. "Jangan menyalahkan diri sendiri. Mungkin aku salah makan atau minum"
"Beritahu aku kau minum apa saja kemarin dan hari ini"
Bola mata shia berputar mengingat apa saja yang ia makan dan minum dari kemarin sampai hari ini. "Aku tidak makan minum yang aneh-aneh, semuanya masakan rumah lalu saat di pesta aku tidak makan apapun. Kalau sakit perutku disebabkan karena aku haid" jelas Shia jujur.
"Jongmal?" Shia mengangguk lalu berusaha bangun dari tidurnya tapi dengan cepat Taehyung mencegahnya. "Jangan bangun" karena ia melarang Shia untuk bangun, Taehyung lah yang naik ke atas ranjang lalu merengkuh tubuh sang istri.
"Andai saja aku tahu semuanya berakhir seperti ini, aku tidak mungkin marah dan meninggalkan mu pergi ke pesta." Taehyung menjeda ucapannya tangan yang sejak tadi berada di surai Shia kini berpindah mengelus perut Shia. "Kenapa tidak bilang kalau sedang haid?"
"Hal kecil seperti itu tidak perlu ku sampaikan"
"Ceritakan hal sekecil apapun padaku supaya aku bisa lebih mengerti dirimu. Perutnya masih sakit?"
"Sedikit, tapi rasa mual dan pusing masih"
Masker oksigen Shia lepas lalu memeluk tubuh Taehyung mencari kehangatan disana. Ini masih pukul satu dini hari pakaian Taehyung masih sama seperti tadi menggunakan jass kemeja putih dan celana abu-abu entah kemana perginya jass yang Taehyung kenakan.
"Kenapa di lepas?" Tanya Taehyung.
"Ini menyulitkan ku. Dimana Taeya dan Taeyun?" Shia tidak bisa melupakan keberadaan buah hatinya. Dalam keadaan seperti ini, Kim's twins sangatlah penting.
"Jangan khawatir, orangtuamu dan orangtuaku menjaga mereka dengan baik" jari jemari Taehyung dengan apik menyisir surai Shia dan sesekali mencium pucuk kepala shia. "Aroma pundak mu seperti parfum Yoongi hyung" ujar Taehyung mengendus-endus pundak Shia.
"Kenapa oppa meninggalkan ku? Kenapa oppa sangat emosi tadi? Dan kenapa Yoona ikut oppa ke kamar mandi? Apa yang kalian lakukan di sana?"
Rentetan pertanyaan mulai Shia keluarkan. Jika Taehyung ingin bertanya mengapa pundaknya beraroma parfum Yoongi, Taehyung sudah tahu penyebabnya. Kini waktunya Shia bertanya semua alasan Taehyung supaya rasa penasarannya hilang.
"Pagi tadi aku melihat artikel yang mengatakan kalau kau diam-diam memiliki hubungan dengan Yoongi Hyung. Aku tidak tahu siapa yang menyebarkan rumor tidak berguna itu"
"Oppa percaya sampai oppa marah padaku?"
Taehyung menurunkan tatapannya menatap manik Shia lekat. "Bukan marah sayang .... Aku emosi"
![](https://img.wattpad.com/cover/277895717-288-k271187.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [M] || KTH
फैनफिक्शनMature [Complete] High rank: #1-taehyung(13 September 2021) #1-junghoseok(21 Desember 2021) "Pilihanku lah yang menentukan takdir ku" "Ini akan sangat menyenangkan jika hari-hariku, ku habiskan bersamamu..." Pertemuan yang tidak sengaja dan singkat...