48.Dream or not?

7K 421 50
                                    

"OPPA!! OPPA!! AWAS DI DEPAN MOBIL!!!" Taehyung terkesiap lantas membanting setir mobil ke samping guna menghindar tubrukan keras dengan mobil didepannya. Dengan memegang tangan sang istri dan satu tangannya masih mengendalikan setir mobil. Taehyung berusaha menyeimbangkan laju mobilnya yang sulit di kendalikan.

"OPPA!! ANDWAE! ANDWAE!"

Shia menjerit ketakutan. Dengan kuat tangannya menggenggam tangan Taehyung dan memeluk kandungannya. Ia sama sekali tidak berani membuka maniknya entah ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan mereka setelah ini.

Terlalu keras membanting setir alhasil mobil Taehyung terguling sebanyak dua kali dan berakhir berada di sisi tebing.
Kepulan asap mengepul dari mobil Taehyung. Karena lokasi terjadinya kecelakaan itu masih di pesisir tebing pantai, meski terdapat pembatas antara tebing dan dan jalan, pembatas itu hancur di tabrak mobil Taehyung. Nasib mereka berada di ujung tanduk antara hidup dan mati. Bergerak sedikit saja mobil Taehyung akan jatuh dari tebing dan tercebur ke laut.

Jalanan juga sepi hanya mobil Taehyung dan mobil yang hampir ia tabrak ada di jalan itu. Perlahan lahan shia membuka maniknya seluruh badannya terasa sakit. Terutama bagian perutnya terasa nyeri seperti ada yang mengeruk di dalam perutnya. Menoleh ke samping Shia melihat yang masih belum sadarkan diri, sangat sulit rasanya untuk membuka suara melihat luka di sekujur tubuh Taehyung membuat Shia panik bukan main.

"Oppa....."

Panggil shia lirih dan lemas menyentuh tangan Taehyung yang di penuhi darah akibat lukanya. Shia melihat ke bagian selangkangannya darah segar mengalir ke bawah di susul dengan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi di perutnya.

"Jangan sampai aku keguguran"

"Oppa bangun...." Panggil Shia kembali berharap Taehyung akan membuka maniknya. Tapi jika dilihat dari luka di sekujur tubuh Taehyung, mustahil untuk sadarkan diri, tapi Shia tidak bisa tetap diam. Mengarahkan pandangannya ke arah luar jendela melihat apakah ada orang lain selain mereka disana.

"Tolong.. tolong kami..."

"Ada orang di sana?"

Satu mobil masih berdiam di tengah jalan dan itu adalah mobil yang hampir di tabrak mereka tadi. Sang pengemudi bukannya keluar menyelamatkan Shia dan Taehyung, tapi malah menjalankan mobilnya meninggalkan Shia dah Taehyung.

"Berhenti! Tolong kami!" Teriak Shia sekuat tenaga. Rasa sakit di perutnya tidak bisa di tahan lagi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi sudah terlintas di pikirannya. Hari yang indah berakhir begitu pilu, shia tidak pernah membayangkan hal seperti ini apa lagi ketika melihat orang yang ia sayang tidak kunjung sadarkan diri.

"Aku harus keluar dari sini"

Membuka seatbelt dirinya dan Taehyung, shia membuka pintu mobil dengan tenaga yang masih tersisa. Syukur saja ketika mobil mereka terguling dua kali, posisi mobil kembali seperti semula meski berada di tepi jurang.

Shia pov

Aku harus memastikan dulu posisiku aman atau tidak saat keluar dari mobil. Supaya saat aku membuka pintu kakiku menapak aspal bukannya terjatuh ke jurang. Aku masih ingin hidup.
Taehyung belum sadarkan diri juga darah di sekujur tubuhnya membuat ku ngeri meski aku juga seperti itu.

Dengan tangan gemetar aku menarik kenop pintu dan ku gerakkan kakiku sekuat tenaga supaya bisa keluar. Perutku sangat sakit, aku yakin sekarang ini aku mengalami pendarahan tapi aku tidak ingin hal buruk terjadi pada kandungan ku.

"Tuhan tolong kuatkan aku. Kirimkan seseorang kemari untuk menyelamatkan kami.. jaebal"

Kepalaku sudah pusing ku pegang dahiku dan ternyata di sana mengeluarkan darah. Aku harap ini hanya mimpi tolong jadikan ini mimpi!

With You [M] || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang