Part 7 : Patah Lagi

692 89 15
                                    

Mematahkan itu mudah, tolong obati apa yang sudah kamu lukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mematahkan itu mudah, tolong obati apa yang sudah kamu lukai ...

💉💉💉

PERHATIAN!!! ANDA BERADA DALAM AREA PERBUCINAN ANANTA-YUMNA DAN CINTA SEGI TAK BERATURANNYA 😔✌💔

💉💉💉

Satu pesan berhasil Ananta terima, ia tersenyum lalu kembali melangkahkan kakinya memasuki kelas.

Handphone digenggamannya kini sudah tergeletak di atas meja, kedua netranya ia alihkan pada objek yang membuatnya bersemangat menjalani hari-hari di kampus.

[Tatapan mata itu Terasa begitu dalam
Seakan akan menyentuh jantung hatiku
Apakah ini suatu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan rasa cinta engkau pendam]

Yumna, gadis pertama yang menjadi pilihan hatinya. Ia berani jatuh cinta padanya namun belum mampu melangkah jauh seperti halnya Gion.

[Senyuman di bibirmu
Selalu tersimpan di hati
Seakan akan menyentuh mesra jiwaku
Apakah ini suatu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan rasa cinta engkau pendam]

"Dari siapa?" tanyanya penasaran saat di atas meja Yumna terdapat satu tangkai mawar merah masih segar.

"Gion lagi?" pertanyaan kali ini Yumna angguki. Ia tersenyum simpul lalu memperlihatkan juga sebuah cincin yang terlingkar di jari manisnya.

[Terkadang aku iri pada orang yang tidak mencintaimu]

Tolong, Ananta mohon untuk tidak berlebihan menganggap Yumna memiliki perasaan yang sama. Ingin rasanya Ananta menjadi orang lain yang tidak tertarik bahkan tak menyimpan rasa pada gadis di hadapannya, namun Ananta tetaplah dia.

"Cincinnya manis." responnya sambil tersenyum.

"Gion pagi tadi memintaku jadi kekasihnya. Dan, ya ... " Ananta dengan jelas melihat ada sinaran bahagia saat Yumna malu-malu mengakuinya.

[jangan istirahat
tetap disini]

Jika Ananta boleh meminta, tetaplah bersamanya walaupun Yumna bukan miliknya. Bisa, kah?

['Dia tidak lagi membutuhkanku' Semakin aku menginginkanmu
kenyataanku semakin berat]

"Oh, ya! Selamat ya, judul skripsimu sudah di acc sama ketua prodi. Semoga aku bisa menyusul." ungkap Yumna mengalihkan topik pagi ini.

[Aku takut semuanya akan menjadi sulit karena pengakuanku yang terburu-buru]

"Kamu juga akan menyusul, cepat atau lambat. Ah, secepatnya!"

enfermedad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang