Sebelumnya maaf jika part ini terdapat banyak kekurangan. Ehehe 😂 santai dan nikmati aja, ya! Komentar jika memang ada yg gak jelas ...
___________________________
Sendiri dalam perjuangan. Harus bisa sendiri dan dituntut untuk sendiri. Aku baru sadar bahwa duniaku sendiri mempermainkanku sebecanda ini
-Nalendra Mahawira-
___________"Nalendra!" panggil Naka yang tak mampu menghentikan langkah adiknya. Lantas dengan cepat ia menyusul Nalendra dari belakang lalu berhenti diambang pintu ketika adiknya berhasil masuk ke dalam kamar Rendra.
"Kak ..." suara rendah terdengar ragu, ia berdiri dengan gelisah ketika melihat kaki Rendra terbelit perban.
"Maafin Nalendra ..." lirihnya penuh rasa sesal.
Kedua orang yang terduduk di pinggir ranjang tak mengindahkan ucapan si bungsu, Rendra malah bertanya pada orang dibelakang adik bungsunya, "Na, sarapan udah siap?"
"U-udah, Kak!" jawab Naka ragu, atensinya kini tertuju pada Nalendra yang diabaikan.
"Kak ..." sekali lagi suara Nalendra berusaha memanggil, ia gelisah ketika Julian mulai bantu memapah Rendra keluar dari kamar.
Tak terlalu lama Mama datang langsung merangkul Nalendra yang ditinggalkan sendirian di kamar kakaknya.
"Sarapan dulu!" ucapnya sambil tersenyum dengan tangan mengusap punggung si bungsu.
"Gak, deh ... Kak Rendra masih marah ... Nalendra langsung berangkat aja!"
"Biarin Mah, kalo dia gak mau!" ketus Naka yang memperlihatkan kekesalannya. Ia kemudian berbalik untuk menyusul kedua kakaknya yang sudah berada di ruang makan.
"Naka ..."
Nalendra sedikit kaget dengan sikap ketiganya akhir-akhir ini namun ia berusaha untuk tetap biasa saja. Mereka memang pantas untuk marah terhadapnya, Nalendra tau dirinya salah.
Dengan cepat ia pun beralih untuk meraih tangan Mama, ia kecup sambil mengucapkan salam karena hendak berangkat.
"Assalamu'alaikum ..."
"Wa'alaikumussalam, hati-hati yah, Sayang! Jangan lupa sarapan kalo udah nyampe ..." usap Mama pada punggung tegap itu lagi, beliau menarik Nalendra untuk dipeluk dengan hangat sampai terasa isakan kecil kembali terdengar.
"Hustt ... udah, atau mau libur dulu?" Mama bertanya dengan khawatir, anak bungsunya kembali menangis dalam pelukan dan menjadikan dirinya enggan untuk dilepaskan.
"Nanti Kak Rendra semakin marah ..." lirihnya dengan suara bergetar yang teredam karena ia menutup mulutnya dengan telapak tangan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
enfermedad [END]
Fanfiction✨ _________________________________ Haechan | Yangyang | Jisung _________________________________ Cerita tentang kita yang tak sempurna ✨ Saling menggenggam satu sama lain, Saling berangkulan untuk menghadapi tantangan, Tak peduli berapa juta detik...