✨
_________________________________
Haechan | Yangyang | Jisung
_________________________________
Cerita tentang kita yang tak sempurna ✨
Saling menggenggam satu sama lain,
Saling berangkulan untuk menghadapi tantangan,
Tak peduli berapa juta detik...
Aku sering spoiler di IG-nya Ananta (disana aku bakalan perkenalkan castnya secara lengkap, berisi moment² Ananta dll, nanti aku sempilin quotes juga). –pokoknya lirik aja, ya ... Kalau penasaran cek di ➡ [IG : (at)a_abimanyu_m dan (at)Authornyaraden]
***
Oh iya, ini part-nya 11 12 sama judulnya. Aku minta maaf kalo feelnya kurang ... ╥﹏╥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti benang kusut, tak teratur dan tak terkendali.
Tak ada kepastian atas kabar yang dokter beri. Sampai pagi datang pun kedua netra redup milik adiknya masih enggan terbuka untuknya. Jujur saja, Rendra merindukan senyuman yang selalu terpatri dari bibir pucat Nalendra.
Terlepas dari kepergian Julian dan Naka, ia sampai sekarang belum beranjak dari posisi duduknya. Menunggu Nalendra sadar tak membuatnya lelah, sengaja hari ini ia tidak masuk kerja. Rasanya untuk bekerja Rendra sudah kehilangan selera. Hatinya masih dilingkupi rasa tidak nyaman yang terus menerus ada tak mau menghilang. Kekhawatirannya terhadap Nalendra kini semakin kuat seiring detik bertambah.
"Rendra ..."
"Ma ..." balasnya menoleh sebentar pada Mama yang berdiri disampingnya.
Terbuah tangan menyentuh bahunya lalu mengusapnya pelan, memperlihatkan juga senyum yang tidak memancarkan kebahagiaan.
"Rendra minta maaf belum bisa menjadi pengganti Papa yang amanah ..." getir Rendra meraih tangan yang berdiam di bahunya. Melirik sekilas sang Mama lalu mencium tangan kanan tersebut.
Perlahan Rendra beranjak untuk berdiri, merengkuh tubuh ringkih yang juga kelelahan beberapa jam terakhir karena ikut bergantian menemani Nalendra siuman.
"Rendra jangan khawatir. Adikmu akan segera siuman, dia kuat. Mama akan selalu dukung dia untuk sembuh ... Mama juga minta maaf, sudah membebanimu dengan banyak hal yang seharusnya tidak kamu tanggung sendiri." bisik Mama didekat telinga kanan Rendra. Ia melepaskan peluk untuk berpaling memandangnya.