enfermedad [END]

Part 2 : Nalendra Mahawira

Mau sampai kapan? Kenapa sepertinya masalah tuh betah banget nempel di keluarga ini? Semuanya sudah hancur, sehancur-hancurnya.

- Nalendra Mahawira -

💉💉💉

"Nan?" panggil seorang gadis yang tersenyum menyambut kedatangan salah satu teman kampusnya.

"Hm."

"Kemarin kemana?" tanyanya saat pemuda di depannya hendak duduk.

"Kesiangan. Lagi pula cuman masuk 1 jam, kan?" sahut pemuda ini sama sekali tidak menengok.

Tempat duduknya berada tepat di hadapan gadis tersebut. Mengeluarkan beberapa buku yang sudah ia siapkan dari dalam tas.

Selepas percakapan singkat tadi, keduanya tidak lagi berbincang sampai seorang dosen masuk. Menjelaskan materi hari ini sampai jam mengajarnya habis.

Lelah rasanya walaupun hanya duduk mendengarkan sambil menulis hal-hal penting tadi.

Kini tangan Ananta meraih kembali tas miliknya, ia seperti sedang terburu-buru ingin segera pergi dari ruangan pengap di fakultasnya.

"Ananta!"

Yang merasa terpanggil pun menengok. Dengan tas di bahu dan tatapannya bertemu dengan netra gelap milik gadis di hadapannya.

"Mau langsung pulang?"

Tanpa mengucapkan kata-kata lain Ananta hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Mungkin hari ini Ananta sariawan jadi ia tidak banyak bicara, pikirnya.

"Mau beli Al-qur'an dulu."

"Buat apa?" tanya gadis yang di ketahui bernama Yumna Herlian, berambut pendek dengan penampilan kemeja panjang serta jeans biru dongkernya.

"Buat dibaca."

"Oh iya." malu Yumna mendengar jawaban Ananta.

Mereka berdua akhirnya berjalan beriringan keluar kelas, menuruni satu persatu anak tangga bersama.

"Aku boleh ikut?"

"Hm. Tapi gak papa kita jalan kaki?" tutur Ananta takut Yumna keberatan.

"Iya, lagi pula tokonya deket."

💉💉💉

"Siapa tadi?" tanya Lintang yang sempat memperhatikan interaksi Ananta dengan gadis manis tadi.

Ananta yang sudah duduk di samping pengemudi hanya memberikan respon berupa senyuman.

"Calon istri Ananta. Cantik, kan?"

"Hm, cantik. Mas Lintang juga suka."

"Ihh, enggak, Mas Lintang katanya lagi PDKT sama Mbak Ayu!"