PROLOG ✔

4.7K 287 22
                                    

Sedikit saya meminta tolong untuk mengubah latar menjadi hitam sebelum membaca prolog. Terima kasih 😆

Catatan :

1. Bijak dalam memilih bacaan.
2. Pandai membedakan RL dan Fiksi.
3. Rileks.
4. Kalo ada kritik-saran boleh DM atau komen langsung
5. Mari kita saling memberi dukungan dan semangat.
6. Idol hanya visual.
7. Baca no.3 dan selamat membaca ... 🌷

***

Ananta memejamkan mata ketika kompresan dingin menyentuh pada sekitaran hidung mulai terasa menjalar. Senyumnya terukir hanya karena kehadiran Tanjung yang pulang bekerja lebih cepat. Bahkan senja pun tahu seberapa bahagianya ia ketika siang tadi Fadhil menemaninya kemo. Disatu sisi kesedihan pun tak dapat ia tepis begitu saja, saat umurnya di tahun ini menginjak ke-22, ia belum bisa berbuat banyak selain tujuan utamanya sekarang mendapatkan sebuah gelar.

***

Prinsip Aksara Fahri :
Jangan semangat dan tetap putus asa.

Sebuah kalimat yang sudah jelas ditulis atas dasar kekecewaan diri terhadap kondisi keluarga, kesehatan serta percintaannya. Kalimat tersebut terpampang indah-ia menempelkan kertas di pintu kamarnya yang berwarna gelap.

***

"Lo payah. Masih berani masuk sekolah padahal lo tahu semuanya akan berakhir percuma ..." sindir Afif, sebulan setelah dirinya tahu kenapa Nalendra selalu tidak ikut pelajaran olahraga serta sering terlihat berair muka pucat pasi.

"Cuman merepotkan keluarga lo ..." imbuhnya mendorong bahu lemah Nalendra.

Seakan tak puas dengan ucapannya yang sering menyakiti perasaan Nalendra, kini Afif kembali mengejeknya, "mending istirahat di rumah. Hidup lo cuman ditakdirkan buat bolak-balik kemoterapi sama transfusi darah ..."

"Gw tunggu yah penampilan lo yang baru ... Pasti cakep kalo botak!" kekeh teman sebangku Nalendra disertai tepukan tangan.

"Kok diem aja?" ia bertanya saat Nalendra sering tidak menanggapi.

Sampai suatu hari, semuanya seakan berubah, membuat Nalendra tidak habis pikir dengan perubahan Afif. Bukan hanya teman sebangkunya saja, bahkan teman sekelasnya pun kini berubah menghargainya.

Ini bukan jebakan, kan?

Lalu, bagaimana Nalendra harus meresponnya?

💉💉💉

Tokoh Utama :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tokoh Utama :

Tokoh Utama :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngeuh ga antara line art sama foto aslinya? 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngeuh ga antara line art sama foto aslinya? 😂

Selamat membaca part 1

***

Buat yang mau gabung grup WA enfermedad linknya ada di IG Ananta, ya!
⬇️
[At]a_abimanyu_m

enfermedad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang