Hallo? Aku tanya dulu, deh ...Siap, gak?
Kalo aku sih enggak! Pengennya diperpanjang tapi bingung mau ceritain apalagi toh?
Kuy baca aja langsung!
***
"Nalendra!" Panggilan lembut itu menyentuh kedua rungunya.
Terdengar suara ranting serta dedaunan yang berhasil terinjak olehnya. Ia tersenyum ketika sudah berhasil menemukan adiknya. Hujan sebentar lagi akan turun, ia tidak bisa berdiam diri hanya menunggunya di mobil jadi Rendra menyusul sang adik.
"Dek!" Setelah berhasil membuat Nalendra menoleh, Rendra pun ikut berjongkok. Berhadapan dengan sebuah kuburan yang satu tahun lalu berhasil menimbun seseorang.
Nama yang tertulis kini menjadi perhatian Rendra. Ia tersenyum memandang sekitar. Hembusan nafasnya ia keluarkan untuk melegakan seluruh beban yang berhasil membebani dadanya. Rendra tidak menyangka, sudah setahun ini ia ditinggalkan olehnya.
"Ayo pulang!" ajaknya lagi seraya menoleh pada Nalendra yang menunduk.
"Nalendra baru ziarah ke makam Mas Ananta ..." ucapnya, ia yang masih mengenakan setelan jas kini mulai kain pada pergelangan tangannya ia gulung. Ia cabuti beberapa rumput liar yang berhasil tumbuh di sekitaran kuburan tersebut.
Ia baru saja menghadiri acara kelulusannya di SMA, sepulang dari sana Nalendra langsung berkunjung ke sini. Ia rindu untuk menengok Ananta.
"Yaudah, kita ke makam Fahri sekarang! Tapi cepat, ya. Sebentar lagi hujan!" Rendra berusaha menunggu sedikit lagi, memberikan jeda pada Nalendra untuk melepaskan lelah dan kerinduannya.
"Iya, Kak!"
"Pinter ..." ujar Rendra mengelus kepala sang adik.
"Rambut kamu bagus, Dek!" kejujuran Rendra hanya mendapat tanggapan senyum dari adiknya.
***
Malam ini ketika hujan kembali turun, Nalendra menempelkan karton lumayan tebal dan besar yang berisi foto-foto beserta tulisan motivasi dari Ananta dan Fahri.
—Setiap masalah menjadikanmu kuat, semakin banyak masalah itu artinya kamu orang kuat.—
—Kamu bisa ... Mas tahu, Nalendra bisa ...—
—Gw bersyukur untuk semua nafas yang sudah diberi dan yang masih tersisa ...—
"Lihat, Nalendra bisa! Nalendra udah lulus SMA sekarang ..." ungkapnya langsung menghapus air mata yang turun dengan cepat. Ia menunduk ketika sesak itu tiba-tiba datang. Berjalan pelan untuk mendudukan dirinya di kursi meja belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
enfermedad [END]
Fiksi Penggemar✨ _________________________________ Haechan | Yangyang | Jisung _________________________________ Cerita tentang kita yang tak sempurna ✨ Saling menggenggam satu sama lain, Saling berangkulan untuk menghadapi tantangan, Tak peduli berapa juta detik...