Part 26 : Katanya Pergi Sebentar

708 82 65
                                    

Jgn lupa ramein, kalo gak rame aku gulung tikar aja deh. Biar tidurnya di kasur bukan di tikar, canda! 😊

SELAMAT MEMBACA.

harapanku cuman satu, semoga part ini feelnya dapet, ya! Makasih masih mau baca ... Jgn bosen dulu, ini belum tamat.

Typo dll ditanggung pembaca 🙌

Typo dll ditanggung pembaca 🙌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

–Bersamamu, aku utuh. Tanpamu, aku runtuh.– Lord Lucian

Katanya pergi sebentarTernyata lamaTahukah aku sendiriMenunggu kamu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya pergi sebentar
Ternyata lama
Tahukah aku sendiri
Menunggu kamu?

Jangan pergi-pergi lagi
Aku tak mau sendiri
Temani aku 'tuk sebentar saja
Agar aku tak kesepian

[Kesepian]

💉💉💉

Suara jerit dan tangis menyatu padu pada kamar berantakan yang lantainya dipenuhi bercakan darah. Goncangan pada tubuh ringkih itu sama sekali tak memberi respon.

"Akhh!!! Bangun, Dek! Bangun ..." harapnya menunggu kedua mata itu terbuka menatapnya.

"Kita bawa ke rumah sakit, kamu jangan panik dulu!"

"Gimana gak panik? Dia gak sadar!" erangnya mengalahkan tinggi suara Kakaknya. Ia masih berusaha membangunkan adiknya namun tetap tak ada hasil.

"Iya, makanya kita bawa ke rumah sakit. Ayo, jangan cuman dipeluk!"

"Gak, k-kalian jahat ... Bahkan, sekarang saja Bang Sean gak terlihat khawatir, kan?" getarnya terasa saat berbicara. Memeluk erat tubuh adiknya sambil terus meratap wajah pucat penuh darah disekitar hidung dan mulut.

"Rama, bukan seperti itu ..." elak Sean dengan suara lirih.

💉💉💉

Gerimis yang tadi sempat turun kini sudah mereda, bahkan ia sudah duduk berdua dengan Ananta. Menatap satu warna gelap pada langit malam ini.

enfermedad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang