chap 3

26.3K 208 3
                                    

Sudah dua bulan aku dan pak dede bekerja bersama. Hari hariku selalu dibayangi dengan apa yang terjadi di dalam mimpiku. Bahkan kejadian itu tidak hanya sekali dua kali. Bahkan sering terjadi. Maklum aku terlalu sibuk dengan kerjaan karna kejar target untuk beberapa bulan demi bonus. itu sebab nya aku sering mimpi basah.

Beberapa minggu kebelakang muncullah rasa suka rasa tertarikku kepada pak dede. Kalau dilihat lihat saat dia mengemudi terlihat tampan juga. Tapi sayang aku hanya bisa menyimpan semua nya sendiri. Aku takut kebaikan pak dede selama ini berubah jadi kebencian yang luar biasa. Aku pun selalu menyembunyikan rasa canggungku kalau lagi berdua . Untungnya pak dede selalu pintar untuk mencari topik pembahasan jadi semua nya berlalu begitu saja

Pak dede pun juga sering menyuruhku untuk mampir ke rumah nya . Jadi aku sudah sangat kenal dengan istri dan ketiga anak nya. Bahkan aku sering makan bersama mereka. Aku sudah dianggap sebagai keluarga sendiri . Bahkan teman teman kerja kami juga ada yang menganggap kami seperti pacaran karna begitu kompak dan ada yang menggap kami sebagai bapak dan anak. Bagiku ucapan mereka sudah tidak aku masukan hati karna mereka mungkin hanya bercanda asalkan pak dede tidak tersinggung bahkan sempat aku dengar pak dede bilang "kalau reyhan perempuan sudah aku nikahi jadi istri ke dua". Jawaban pak dede waktu bercanda dan menyebut kami layaknya seorang kekasih.

Hingga hari itu tiba aku merasa sangat canggung bener bener canggung di depan pak dede. Saat itu hari bener bener tidak bersahabat. Walau target penjualan kami sudah tercapai kami kembali ke gudang paling awal. Saat keadaan gudang sepi hanya kami berdua. Tiba tiba hujan turun dengan derasnya. dan kami sudah menyelesaikan seluruh rekapan untuk hari ini dan tidak ada yang kami kerjakan lagi.

Kami hanya sibuk dengan hp masing masing.  Karna memang tidak ada kerjaan lagi aku menawarkan kopi untuk pak dede.

"Pak mau dibikin kan kopi ? " Tanyaku

"Wah boleh juga . Ngopi sambil ngerokok pas hujan begini. Boleh han boleh" jawabnya.

"Sebentar saya bikin kan dulu pak"

"Jangan manis manis ya" ucapnya sambil sedikit berteriak waktu aku berjalan ke dapur.

"Siap pak" jawabku cepat

Akupun membuat 2 cangkir kopi untukku sendiri dan untuk pak dede. Saat aku membuat kopi aku melihat pak dede masuk ke kamar mandi dan langsung balik ke meja nya. Kopi yang aku buat sudah selesai dan aku siap mengantarkan kopi bikinan ku ke pak dede.

Kulihat pak dede masih asyik dengan hp nya. Tapi aku sedikit agak liar melihatnya kenapa hp pak dede dimirikan . Mungkin dia lagi nonton video di youtube pikirku.

Saat aku menaruh kopi pak dede sedikit mengangkat hpnya biar aku tidak bisa melihat apa yang sedang lihat dan segera menyambar kopi yang aku bikinkan tanpa menoleh sedikitpun

"Mantap han kopi buatan mu. Pinter juga kamu bikin kopi yang pas untuk bapak" pujinya

Aku yang hendak beranjak dari meja pak dede tiba tiba kaget dan gelas yang aku pegang jatuh sebab tiba tiba ada suara gledek yang kencang sekali.

Gelas jatuh di atas meja pak dede dan kopi muncrat mengenai celana dan baju pak dede.
Akupun panik dan langsung meminta maaf ke pak dede.

"Maaf pak maaf saya tidak sengaja" ucapku sambil meraih tisue di meja sebelah.

Namun reflek pak dede begitu cepat. Karna air kopi masih panas dan mengenai celananya dia langsung berdiri.

"Weduss panas" teriaknya sambil mengibaskan baju dan celana.

Dalam hatiku berfikir pak dede akan sangat marah kepadaku.
Namun ucapan pak dede menyakinkan ku bahwa dia tidak marah dan biasa saja.

"Ngak papa han. Bukan salahmu" ucapnya menenangkan ku yang panik.

Namun yang membuat aku terbelakak bahwa hp yang diletakkan pak dede memperlihatkan bahwa dia sedang melihat adegan porno di situs dewasa. Dan saat dia mengibaskan celana aku bisa melihat dengan jelas bahwa ada sesuatu disana yang begitu besar dan keras bersembunyi di celana hitam kerjanya.

Aku sedikit canggung dan kaku. Antara melihat pemandangan itu atau harus segera membersihkan meja pak dede. Yang aku lakukan hanyalah mematung disana.

"Cepet dibersihno " ucapan pak dede membuyarkan semuanya

"Baik pak baik. Sekali lagi maaf" ucapku sambil membersihkan meja

"Ngak papa " ucapnya

Setelah kejadian itu aku sangat merasa canggung  sedikit merasa malu dan bersalah ke pak dede. Walau terkadang aku masih mengucap maaf tapi suasan masih canggung  walau pak dede tidak begitu mempermasalahkan

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang