chap 22

15K 185 4
                                    

"kalau kamu bener sayang sama bapak. Harusnya kamu bisa mengerti dengan keadaan bapak seperti ini" ucapnya sambil menatap mataku.

Aku hanya diam aku tidak bisa membalas semua apa yang dikatakan pak dede. Sebab itu semua fakta yang harus aku terima.

Tiba tiba pak dede berdiri dan menuju ke kamar mandi.

"Nduk kamu sudah selesai makan?" Ucap pak dede dari dalam kamar mandi.

"Sudah pak kenapa "

"Coba kesini sebentar bapak minta tolong"

"Tolong apa pak ?" Tanyaku bingung

Akupun segera bangun dan menuju ke kamar mandi.

"Tolong keluarin dan minum pejuh bapak ya nduk. Bapak ketagihan. Kemarin ibuk ndak mau melakukannya" ucap pak dede sambil berdiri dan membuka resletingnya. Pak dede kemudian mengeluarkan kontolnya yang masih lemas.

Aku yang berdiri dan mematung disana . Menyaksikan semua yg dilakukan dan diucapkan pak dede.

"Ini kan yang membuat kamu cemburu kemarin saat ini kontol bapak milikmu . Bantu bapak menebus kesalahan bapak kemarin"

"Reyhan tutup pintu dan kumur dulu pak " ucapku sambil berlalu menutup pintu kamarku dan berkumur sebab aku habis makan . Setelah semua aku lakukan segera menyusul pak dede ke kamar mandi.

"Ini beneran pak serius " ucapku yang masih belum percaya.

"Buktikan nduk kalau kamu bener sayang sama bapak"

Tanpa sepatah katapun aku segera jongkok dan mencium kepala kontol pak dede. Aku langsung menjilati kepala kontolnya. Tak perlu waktu lama kontol pak dede pun sudah mulai mengeras dan berdiri sempurna dengan gagahnya.

"Ayo nduk masukin ke mulutmu bantu bapak untuk ngeluarin pejuh bapak. Kamu mau kan minum pejuh dari kontol bapak ? " Ucapnya sambil memohon yg dicampur rasa nafsu.

Akupun segera memasukkan kontol pak dede ke mulutku disertai gerakan maju mundur.

"Ah... Enak sekali nduk mulutmu ahh... Sangat hangat sekali.... Kamu memang pandai bikin kontol bapak keenakan"

"Lebih dalam lagi nduk ahhh... Lebih cepat lagi.. Bikin kontol bapak ngecrootin pejuh di mulutmu.. ahhh... Emutanmu memang enak "

"Bapak belum pernah merasakan nikmat seperti ini ndukk.. ahhh.... Nikmatnya sampai ke ubun ubun. Sampai ke seluruh tubuh ..."

Kali ini pak dede yang sudah mulai aktif dan mengerti apa yang harus dilakukan tangannya menahan kepalaku sedangkan dia mulai aktif untuk memaju mundurkan kontolnya di mulutku.

"Tahan ya nduk bapak mau coba masukin semua. Bapak mau ngentotin mulut kamu"
Akupun hanya mengangguk.

Dengan pelan beliau mencoba memasukan setiap inchi batang kontolnya kemulutku.
Namun belum semua masuk aku sudah tersendak kepala kontolnya menyentuh kerongkongan ku

Beliau mencoba beberapa kali agar aku terbiasa dengan batang kontolnya yang besar.

Dengan buasnya pak dede kemudian memaju mundurkan kontolnya. Hingga terdengar suara "plak plak plak" akibat biji pelernya mengenai pipiku.

Setelah sepuluh menit berlalu pak dede nampaknya sudah tidak bisa menahan semuanya lagi.

"Nduk bapak mau keluar ahh .. bapak sudah tidak tahan.. terima pejuh bapak ya. Jilati pejuh bapak " ucapnya sambil mendongak keatas menahan nikmat.

Pak dede kemudian mencabut kontolnya dan mengocok dengan cepat batang kontolnya.
Tanpa diminta akupun mendekatkan wajahku di depan kepala kontol pak dede.

"Bapak keluar nduk... Ahh... " Erangnya

Aku segera menjulurkan lidahku menerima benih pejuh pak dede.
Beberapa kali semburan pejuhnya berhasil masuk ke mulutku. Sisa pejuh yang masih menempel di kepala kontolnya segera aku jilati dan aku bersihkan.
Ini membuat pak dede semakin merasa sangat nikmat

"Aduh .. nikmate rekk... " Sambil menikmati sisa orgasme nya

"Makasih ya nduk. Bapak senang sekarang bapak juga sudah tenang. Bapak balik kerja dulu ada yang perlu dikirim hari ini" ucapnya sambil membilas kontolnya dengan air dan memasukkan kembali ke celana nya.

"Kalau ada apa apa kabari bapak. Sebisa mungkin bapak kesini nanti kalau sudah kirim. Jaga dirimu baik baik nduk " ucapnya sambil mencium keningku.

"Hati hati pak dijalan " ucapku sambil mencium punggung tangan nya.

"Ya sudah bapak kerja dulu. Nanti bapak telpon ibuk kalau kamu baik baik saja ibuk juga khawatir"

"Iya pak makasih"

Akupun mengantar pak dede sampai depan pintu dan sampai mobil box nya hilang dari pandangan ku. Aku merasakan bahagia saat ini. Semua rasa sedihku sudah berkurang

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang