chap 14

18.7K 189 2
                                    

Sudah 3 tahun sejak aku pergi meninggalkan kota kelahiranku untuk merantau. Ya aku pergi meninggalkan masa laluku yang membuat hatiku hancur. Seseorang yang sangat aku percayai bahwa dirinya orang baik. Orang yang mencuri dan menjajikan cinta kepadaku. Namun ternyata dia mengkhianatiku . Dibelakang dia bermain dengan brondong lain. Hatiku sangat hancur ketika itu dan memilih untuk bekerja di kota lain dengan harapan aku bisa melupakan nya.
Cerita nya mungkin aku update di cerita lain dalam akun ini .

Selama itu pula aku tidak pernah membuka hatiku untuk orang lain. Aku takut jika terjadi hal yang sama. Tapi semua luluh seketika ketika aku mengenal pak dede. Orang yang memelukku saat tidur sekarang. Orang yang begitu sabar. Perhatian dan penyayang. Serta sifatnya yang kebapakan. Selalu membelaku. Entah sampai kapan aku bisa bersamanya.

Aku merasa dalam tidur dalam pelukannya sekarang sampai air mataku pun tak terasa menetes karna aku merasa bahagia sekarang. Walau aku tau ini salah. Aku telah menyakiti hati istri dan anaknya. Tapi aku sendiri juga merasa pantas untuk mendapatkan kebahagiaan ini setelah semua perhatianku berikan kepadanya

"Belum tidur han" tanya bapak sambil memelukku dari belakang.

"Belum pak. Reyhan belum bisa tidur rehan bahagia sekarang dipelukan bapak. Rasanya aman dan nyaman". Ucapku

"Ya sudah tidur le sudah malam. Bapak ngantuk. Besuk bantu bapak bersih bersih rumah ya. Besuk minggu libur"

"Iya pak. Boleh. Asal disamping bapak rehan bahagia. Siap bantu bapak" ucapku sambil menangis.

Sebentar kemudian aku mendengar dengkuran halus dari belakanh pak dede sudah tertidur.

"Tuhan aku hanya memohon kepadamu. Biarkan diriku bahagia jangan terlalu cepat semua ini berakhir" ucapku dalam hati.

Akupun juga langsung tidur dengan bahagia.
Setelah aku menarik selimut untuk kami berdua.

Entah berapa lama aku tertidur aku terbangun karna merasa ada nafas yang menyapu leherku. Sambil ada gerakan tangan yang bermain di bagian belakangku.

Saat aku berbalik aku melihat pak dede sudah terbangun sambil mengocok kontolnya sendiri. Mata kami saling menatap dan kulihat mata pak dede begitu sayu. Kami hanya saling diam dan terus menatap. Aku tersenyum melihat ketampanan wajah pak dede.

"Kenapa pak" ucapku lirih

"Ndak tau le bapak tiba tiba pengen lagi. Bapak nafsu melihat tubuhmu yang putih bersih dan wangi seperti perawan. Tiba tiba nafsu bapak naik"

"Bapak menginginkanya ?" Tanyaku sambil membelai wajah dan kumis pak dede.

"Ndak le. Bapak belum bisa. Hati bapak belum bisa menerima jika harus bermain dengan laki laki. Belum saat nya le. Bapak juga ingin menikmatinya kalau ada rasa suka sama suka bukan karna terpaksa. Biarkan seperti air mengalir dulu le." Ucapnya lirih

"Mau reyhan bantu seperti kemarin?" Sambil aku mainkan jempolku di kumis nya.

"Ya le boleh untuk saat ini seperti ini dulu saja le. Bapak ndak mau menyakitimu nanti sebab bapak belum bisa menerima semuanya"

"Iya pak reyhan paham"

"Bantu bapak ya le. Buktikan ke bapak kalau kamu sayang dan cinta sama bapak" ucapnya lirih dan parau sambil mencium keningku

Aku hanya mengangguk.

Kali ini semua nampak rileks. Pak dede pun melipat tangan nya ke belakang untuk senderan kepalanya. Setelah mengubah posisinya menjadi telentang. Kali ini dia mencoba menikmati semua tanpa harus dari rangsangan video.

Aku segera melepas ikat pinggang dan kait celana panjangnya dan melorotkan sedikit beserta celana dalamnya. Batang kontolnya pun langsung mencuat dengan gagahnya keatas.

"Reyhan bikin enak ya pak" ucapku memulai semuanya.

Tanpa berlama lama lagi akupun langsung menggenggam batang kontol pak dede. Terasa sangat hangat dan berkedut disana. Wajahku pun langsung aku benamkan ke selangkangan nya.

Aku mengocok pelan batang pak dede sambil aku jilati kepala kontol dan lubang kencingnya.

"Ahh............" Eluhan panjang pak dede setelah kontolnya mendapatkan perlakuan seperti itu olehku.

Kurasakan kontolnya semakin keras dan berkedut.

Kali ini pak dede banyak diamnya. Dia hanya memejamkan matanya hanya sesekali terdengar desis an atau eluhan dari mulutnya.

"Pak aku coba masukin semua ya " ucapku. Hanya anggukan balasan dari pak dede.

Aku mencoba memasukkan tiap inchi kontol pak dede kemulut baru separuhnya mulutku sudah penuh namun aku paksa terus dan 3/4 bagian masuk sampai mentok ke kerongkongan ku. Aku langsung tersendak
Pak dede hanya tertawa melihat tingkah ku.

Aku mencoba lagi dan lagi. Kali ini hanya separuh saja dan aku memaju mundurkan dengan cepat. Pak dede nampak menikmati sampai tangan kanan nya memegangi kepala ku dan tangan kirinya masih dipakai sandaran.

Lima belas menit berlalu pak dede mengentoti mulutku dengan buas. Kali ini bener bener beda pak dede sudah bisa menikmati nya tanpa terpaksa.

"Bapak mau keluar le" ucapnya sambil mempercepat sodokan nya.

"Bapak keluar le ahhh...... " Erangnya.

Aku mencoba melepaskan kontol pak dede dari mulutku. Dan dan mencoba menahan kontol pak dede setelah aku memegangi nya dan membuka mulutku menjulurkan lidahku.
Aku menahan kontolnya erat erat.

"Bapak keluar..... Ahh....... "

Croott... Croott...

Semprotan pertama mengenai hidungku. Dan semprotan kedua dan seterusnya sampai 6 kali meleleh keluar dengan cepat aku langsung menjilati pejuh pak dede di batang kontolnya seperti ice cream

"Ahhh.... Enak tenan le.... ". Ucap pak dede sambil menatapku sayu.

Aku terus menjilati kontol pak dede sampai pejuhnya benar benar bersih tak tersisa.

"Kamu suka pejuh bapak le?" Tanya pak dede.

"Iya reyhan sangat suka pejuh bapak rasanya manis seperti bapak".

"Selama ibuk di rumah orang tuanya. Maukah kamu minum pejuh bapak terus le?. Bapak akan kasih pejuh bapak setiap hari untukmu."

"Iya pak reyhan mau minum pejuh bapak terus. Ibuk juga bilang kalau reyhan harus memperhatikan bapak" ucapku

"Ya sudah le terima kasih. Bapak mandi dulu nanti kita bersih bersih rumah dan tidur rumah bapak . Besuk baru kesini lagi pulang kerja. Kamu bantu bapak ya le".

"Iya pak."

Pak dede pun langsung menuju kamar mandi kali ini tanpa dia malu berjalan di depanku dengan telanjang memperlihatkan bagian keperkasaan nya. Aku merasa senang mendengar ucapan pak dede. Mungkin kah benih cinta ini mulai tumbuh diantara kami. Aku pun juga senang bisa menikmati pejuh benih pak dede.

"Suatu saat bapak akan mendaptkan yang lebih enak dari ini dan bapak akan ketagihan " batin ku

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang