chap 24

13.9K 143 3
                                    

Setelah semua pengiriman selesai pak dede pun langsung membawa mobil box kembali ke gudang dan segera menyelesaikan seluruh rekapan dan kerja hari ini. Walau beliau yang mengerjakannya sendiri tapi beliau nampak tersenyum kepadaku memastikan semua aman terkendali setelah melempar senyum manisnya kepadaku. Yang membuat diriku semakin sayang kepadanya.

"Ayok kita pulang le. Bapak antar kamu dulu ke kost. Kamu istirahat bapak nanti pulang dulu minta ijin sama ibuk dan ambil baju ganti buat besuk pagi. Bapak tidur di kostmu biar kamu tenang" ucapnya.

"Makasih ya pak sudah nemeni reyhan di saat begini"

"Iya le sama sama"

Kamipun kemudian menaiki motor pak dede dan menuju kost ku. Sesampainya di kost pak dede berpesan kepadaku.

"Bapak pulang sebentar dulu. Kamu jangan kemana mana tunggu bapak nanti kita pikirkan cari jalan keluar bersama" ucapnya penuh kekawatiran melihat keadaanku

"Iya pak hati hati dijalan ngak usah ngebut. Reyhan tunggu di kost. Hanya bapak yang bisa membuat reyhan tenang"

"Iya bapak pulang dulu. Sudah masuk sana jangan gegabah".

Aku segera mencium punggung tangan pak dede. Ketika dia pamit pulang dan menunggu sampai motornya tidak lagi kelihatan . Akhirnya aku pun masuk ke dalam kostku dengan gontai nya.

Segera ku baringkan tubuhku diatas kasur. Dan memeluk salah satu boneka ku.

"Buk tunggu reyhan ya ..reyhan segera pulang" ucapku.

Satu jam sudah aku sibuk dengan hpku aku sengaja menelpon kakakku untuk mengetahui kondisi ibukku saat ini. Aku lega saat mengetahui kondisi ibuku yang sudah membaik.

Tanpa aku sadari sudah ada sosok pak dede yang kelihatan segar habis mandi dan terlihat sangat tampan dengan jaket kulit dan celana panjangnya serta membawa tas gendong.

"Malaikat yang turun dari surga" ucapku yang tanpa aku sadari langsung keluar .

"Ini bapak le . Malaikat putih bapak jelek begini" ucapnya sambil meletakkan tas punggung nya

"Kok bawa tas segala" ucapku

"Kata ibuk bapak disuruh menemani mu sampai berangkat. Jadi ibuk menyiapkan pakaian bapak di dalam tas"

"Makasih ya pak. Salam buat ibuk dan ucapin salam terimakasih ku "

"Ya nanti bisa kamu ucapkan sendiri kalau ibuk telpon. Pasti nanti atau besuk telpon bapak" jawab pak dede.

"Takut kehilangan bapak itu. Takut ke rumah istri mudanya. Takut kehilangan kontol bapak" ucapku sambil cengengesan.

Pak dede hanya tersenyum mendengar jawabanku. Dia juga merasa bangga aku memberikan pujian tentang kontol perkasanya.

"Bapak sudah makan ?. Sudah ngopi ?" Tanyaku.

"Belum tadi bapak buru buru mandi terus kesini" ucapnya.

"Ya sudah biar nanti gendhuk. Yang siapkan ya pak " ucapku sambil berkedip.

"Bikin kan kopi saja dulu. Bapak mau istirahat sebentar ngopi sambil roko an enak"

"Kebiasaan" ucapku sambil berdiri membuatkan kopi untuk pak dede.
Sengaja aku stok kopi sachet yang sudah tercampur kopi hitam dan gula. Karna aku ngak mau lagi nyimpen gula di toples takut saja banyak semut.

"Ini pak kopi nya" .

"Makasih ya nduk"

"Kamu belum mandi nduk?. Sudah sore pantangan anak perawan mandi malam - malam" ucap pak dede setelah menyeruput kopi buatan ku mengetahui aku kembali mainan hp.

"Belum pak . Sebentar"

"Sudah mandi dulu sana anak perawan ndak boleh kemalaman mandinya. Apalagi habis kerja bau keringat" ucap pak dede yg fokus ke hp.

Aku mengerti kala itu di grup wa kantor sedang rame pada ngobrol tentang semua hal.

"Ya sudah reyhan mandi dulu. Bapak istirahat saja".

"Ya".

Aku segera bergegas ke kamar mandi tanpa harus malu malu lagi ke pak dede tidak seperti awal pak dede menginap di kost ku dulu.

Saat aku sedang asyik untuk mandi dan menyabuni kakiku yang mengharuskan aku untuk membungkuk lama tiba tiba pak dede masuk tanpa permisi.

Akupun kaget setengah mati tiba tiba pak dede masuk dan kencing di sampingku.

"Bapak kenapa ngagetin reyhan". Ucapku malu sambil membelakangi pak dede.

"Bapak sudah ndak tahan . Bapak pengen kencing habisnya kamu lama mandinya. Kaya perawan sudah lebih dari 15 menit" ucapnya sambil terus kencing tanpa malu sedikitpun

Aku hanya mematung disana mendengar suara kencing pak dede darahku mulai mendidih.
Setelah pak dede selesai kencing dia langsung membilas kontolnya dengan air kemudian pergi tanpa berkata apapun.

Ya memang aku kalau mandi pasti lama untuk gosok gigi dan menyabuni seluruh tubuhku aku lakukan dua kali. Sebab aku ingin terus menjaga tubuh pemberian tuhan ini. Walau tubuh ini lebih pantas sebagai tubuh perempuan di banding tubuh laki laki.

"Kalau mandi cepetan sedikit nduk bapak sudah lapar. Pengen makan" ucap pak dede dari luar.

"Iya pak ini sudah selesai. Sebentar reyhan belikan di warung".

"Ndak usah kita makan disana saja. Bapak ingin makan di tempat" ucap pak dede.

Setelah aku selesai mandi aku segera memakai pakaian yang terlihat pantas tidak malu maluin pak dede yang terlihat sangat tampan disana.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang