chap 47

10.1K 130 29
                                    

Paginya aku bangun untuk mandi bersiap untuk kerja tapi badanku rasanya sakit semua  saat ini. Aku mengurungkan niatku seketika.
Kulihat bapak pun sudah bangun juga.

"Siapa yang mandi duluan nduk" tanyanya

"Bapak duluan saja . Reyhan masih capek badan reyhan malah sakit semua"

"Hahaha ya sudah bapak mandi dulu. Padahal batu satu ronde bagaimana kalau empat atau lima kali" ucapnya

"Memangnya kuat" ucapku sini

"Jangan menantang bapak nduk nanti kamu tau sendiri akibatnya"

"Reyhan ngak percaya"

"Kalau tidak percaya sama bapak. Susul bapak di kamar mandi bapak buktikan nduk" ucapnya sambil mencolek daguku.

Aku hanya diam sebenarnya aku hanya bercanda aku pasti percaya dengan ucapan pak dede.

"Ndak berani kan nyusul bapak kesini" ucapnya dari dalam kamar mandi sambil terdengar bunyi guyuran air.

"Hahaha.. reyhan hanya bercanda pak"

Memang pak dede mandi cepat hanya butuh waktu 10 menitan beda denganku yang bisa menghabiskan waktu 20- 25 menitan.
Bapak pun langsung keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan sehelai benangpun setelah tubuhnya dikeringkan pakai handuk

"Bapak porno ah.. ngak malu apa seperti itu "ucapku melihat bapak berjalan mengambil baju di tasnya telanjang bulat.

"Kenapa harus malu tidak ada orang disini kecuali kamu nduk. Sedangkan kamu istri bapak . Bapak memakai baju saja kamu bikin telanjang bulat". Ucapnya sambil memakai celana dalam dan celana panjang di depan muka ku

"Tau lah pak. Males ngomong sama bapak" ucapku sambil menutup wajahku dengan selimut.

"Anak gadis bapak masih malu malu ternyata.  Nduk kamu ngak mau cium kontol bapak. Habis mandi ini sudah wangi" goda pak dede kepadaku.

"Kamu ndak mandi nduk. Kamu masuk kerja hari ini kan?" Tanya bapak.

"Males pak reyhan masih capek. Badan reyhan kaya di potong potong"

"Ya sudah kamu istirahat saja hari ini nduk . Kamu bisa masuk besuk bapak akan bicara sama orang kantor nanti. Jatahmu sampai hari besuk"

"Makasih ya pak. Besuk saja kalau begitu pengen istirahat hari ini" Ucapku senang

"Ya sudah kalau begitu tapi kamu harus tetap bangun harus siapin kopi dan sarapan bapak"

"Astaga bapak. Harus ya seperti itu" ucapku cemberut.

"Ya ndak papa kalau kamu ndak mau melakukannya untuk bapak. Bapak bisa cari istri muda baru lagi."

Seketika aku langsung bangun dan membersihkan bagian tubuhku yang terkena pejuh semalam. Dan segera memakai bajuku lagi.

"Hahahhaa. Kamu itu lucu nduk. Baru dibilang seperti itu saja sudah cemburu takut kehilangan orang setua ini".

Aku tidak menghiraukan ucapan bapak saat itu. Aku langsung membuatkan kopi untuk pak dede dan segera keluar dari kostku untuk membeli bubur ayam yang dari tadi teriak menjajakan dagangan nya di depan kost ku.

"Seperti biasa saja cak" ucapku

"Siap mas. Lama ngak kelihatan mas sibuk kerja ya"

"Saya pulang kampung cak. Dua minggu ini"

"Pantas ndak pernah kelihatan lagi setelah beli bubur terakhir". Ucap penjual sambil meracik bubur ayam nya

"Ini mas buburnya . Harga seperti biasa"

"Siap cak bentar ". Ucapku sambil merogoh kantongan namun ternyata aku lupa bawa uang.

"Tunggu bentar cak uangnya ketinggalan. Reyhan masuk dulu ambil uang" ucapku malu

"Siap mas santai saja"

Aku langsung berlari kembali ke kostku untuk ambil uang

"Mana buburnya nduk" ucap pak dede.

"Bentar uangnya lupa bawa . Mana dompet reyhan duh... " Ucapku panik.

"Makanya jangan marah sama bapak kuwalat tau sendiri akibatnya".

"Bukannya bantu cariin malah di ceramahi "

"Ini pakai uang bapak dulu kasihan yang jual kelamaan keburu buburnya dingin" kata bapak sambil tersenyum melihat tingkahku.

"Harusnya dari tadi bapak . Bukan malah ceramah" ucapku sambil mengambil uang pemberian pak dede dan berlari ke luar untuk membayar bubur.

"Ini cak maaf sedikit lama lupa naruh dompet" ucapku sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Santai mas. Ini kembaliannya dan ini buburnya makasih ya".

"Sama sama cak. Smoga laris manis"

"Aamiin".

Akupun segera kembali masuk ke kostku dan memberikan semangkuk kepada bapak.

"Ini kembalian nya pak". Ucapku

"Bawa saja nduk. Bapak masih punya yg lain. Kamu masih simpan uang ndak kalau ndak nanti bapak ambilkan dulu"

"Ngak usah pak reyhan masih punya uang dari bapak dulu juga masih ada sisa".

"Ya sudah kalau begitu. Bapak makan ya nduk".

"Awas kalau sampai cari istri muda baru . Reyhan bakal pulang ke kediri lagi. Ngak mau ketemu bapak"

"Bapak hanya bercanda nduk. Percaya sama bapak . Bapak ndak akan cari yang lain . Buat bapak mempunyaimu lebih dari sekedar cukup nduk." Ucapnya sambil tersenyum

Kami fokus untuk makan tidak ada perkataan lagi . Setelah selesai makan bapak pun langsung menyeruput kopi dan menyalakan sebatang rokok.

"Bener nduk kamu ndak berangkat kerja hari ini". Tanya bapak

"Iya pak besuk saja ya" ucapku

"Ya sudah kalau begitu bapak berangkat dulu sekarang kamu baik baik di rumah ya kalau ada apa apa segera hubungi bapak"

"Iya pak . Hati hati dijalan." Ucapku sambil mencium punggung tangan bapak.

"Kamu ndak mau cium ini nduk nanti kangen loo" ucap bapak sambil berdiri mengelus selangkangannya menggoda ku.

"Bapak.... " Ucapku sambil hendak meraih guling untuk memukul kaki pak dede.

"Iya iya bapak minta maaf. Bapak berangkat dulu."

"Hp rokok dompet jangan lupa. Nih koreknya ketinggalan" ucapku sambil menyerahkan korek.

"Makasih ya sayang. Sudah mengingatkan bapak"

pak dede mendekatkan bibirnya ke telingaku.

"I love you nduk" sambil mencium pipiku.

Seketika aku merasa kaku seperti patung setelah apa yang di lakukan pak dede kepadaku.

Pak dede segera berlalu keluar kamar dengan membawa motornya kemudian memanasinya sebentar dan langsung pergi kerja.

Aku sendiri masih tidak percaya apa yang dilakukan pak dede barusan kepadaku. Aku mencubit pinggangku namun aku merasakan sakit berarti ini semua bukan mimpi

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang