chap 44

10.2K 128 6
                                    

"sudah selesai le? " Tanya pak dede.

"Sudah pak. Gimana ?"

"Bapak ingin ngobrol berdua sama kamu le. Tapi bukan disini. Ada yang ingin bapak katakan sama kamu"

"Ya sudah kita pulang. Ngobrol di rumah saja" ucapku.

"Ndak bisa le. Ini penting dan bapak tidak mau seorang pun tau"

"La terus di mana pak. Sebenarnya apa yang ingin bapak tanyakan".

"Rahasia . Sebenarnya inilah hal utama yang membuat bapak sampai disini"

"Ya sudah terserah bapak. Reyhan ikut saja kemana bapak mau bawa reyhan"

"Kita cari tempat dulu ya le". Ucapnya

Kami segera keluar dari warung setelah bayar makanan kami . Lumayan murah dibandingkan harga makanan di mojokerto. Pak dede mengajak berkeliling sebentar mencari tempat yang menurutnya cocok. Entah apa yang di pikirkan nya.

"Le bapak ndak nemu tempatnya. Pilihan lain di situ. Tapi jangan berfikir yang aneh aneh" sambil menunjuk suatu hotel / penginapan sederhana.

Fikiran ku sudah mulai kemana mana. Apakah pak dede sudah bener bener tidak bisa menahan birahinya sehingga mengajakku ke hotel.
Akupun hanya pasrah ikut sama pak dede.

Saat kami melakukan check in beberapa orang memandangku sinis. Mungkin di benak dia aku seorang gay bayaran di sewa oleh bapak bapak. Tapi pak dede tetap tenang menanggapi situasi ini.

"Masuk le". Ucap nya sambil membuka pintu.

Bagai kerbau di cocok tanduknya aku mengikuti perintah pak dede.
Bapak langsung mengikuti ku dan mengunci pintu dari dalam.

"Nduk?" Ucap pak dede bergetar.

"Iya pak ada apa. Bapak ingin reyhan bantu bapak lagi?" Ucapku malu.

"Bapak membawa mu kesini bukan untuk itu nduk. Percaya sama bapak bapak tidak akan melakukan itu saat ini" ucapnya tegas.

"Terus apa?" Tanyaku bingung.

"Ya nduk bapak mengakui memang apa yang dikatakan ibuk benar. Bapak takut kehilanganmu nduk. Entah perasaan apa yang bapak rasakan saat ini bapak juga bingung. Saat kamu tidak memberi kabar ke bapak serasa semua nya hancur. Bapak jadi temprament . Semua yang menyinggung bapak kena semprot bahkan ibuk juga demikian. Tapi setelah kamu memberi kabar sama bapak hati bapak sangat tenang damai seolah semua beban yang bapak pikul sekarang hilang."

"Kamu tidak percaya bapak seperti orang bingung. Memastikan nomermu aktif telpon chat. Selalu ke kostmu tiap sore. Bapak lakukan demi mendapatkan kabar darimu nduk. Sampai bapak frustasi malam malam ingin pergi ke sini. Mencari dirimu."

Aku hanya diam mendengar semua yang diucapkan pak dede. Aku yang begitu egois ternyata kemarin membuat orang lain menderita.

"Nduk tolong jangan tinggalin bapak lagi mulai detik ini. Kalau kamu tidak sayang atau cinta sama bapak ndak masalah tapi tolong kasih kabar atau ijinkan bapak bertemu denganmu jika kamu sudah punya lagi. Kamu boleh menganggap bapak sebagai bapak kandungmu jika bukan sebagai kekasihmu. Bapak ingin menjaga mu melindungi mu seperti mandat ibumu dulu ke bapak".

Lidah ku terasa kelu untuk saat ini tubuhku bergetar hebat mendengar semua pengakuan pak dede. Sebegitunya sayang kepadaku.

"Bapak tau kamu masih punya rasa sayang sama mantanmu. Bapak bisa lihat tadi kamu cemburu."

"Untuk soal ini reyhan tidak ada rasa lagi"

"Nduk. Bapak boleh memelukmu dari belakang tapi percayalah sama bapak. Bapak tidak akan melakukan itu".

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang