chap 13

20.3K 209 1
                                    

"Ahh.. enak  tenan le ahh.... Tanganmu enak tenan " rancau pak dede.
Kurasakan batang kontol pak dede berdenyut denyut saat aku kocok

Setelah aku merasa sedikit pegal. Dan pak dede sepertinya segera ingin diemut.

"Le dicoba kaya ngene ya le bapak kepengen tau rasanya" pintanya segera

"Iya pak" jawabku pelan karna aku juga merasa sedikit pegal di tanganku.

Akupun segera mendekatkan wajahku ke selangkangan pak dede. Walau celana panjangnya tidak di copot semua hanya separuh aku mengisyaratkan agar pak dede membuka kakinya agar lebih lebar supaya aku lebih leluasa bergerak.

Pertama kali aku mencium bagian kepala kontolnya . Namun pak dede tersentok saat bibirku menyentuh kepala kontolnya. Namun aku mencoba menahannya. Aku memberikan kecupan mesra disana. Aku mencoba menciumi bagian jembutnya yang sangat lebat sepadan dengan batang kontolnya yang kokoh berurat besar dan panjang.. puas bermain disana aku mencoba menjilati bagian peler milik pak dede dan terus naik menjilati dari pangkal hingga kepala kontol seperti ice cream.

"Ahh... Enak tenan rek ahh..... Pinter le kamu bikin bapak melayang ahh .. " rancaunya.

"Bapak sudah ngak kuat le. Bapak ingin merasakan nikmat nya ahhh... Cepet di masukin le bapak pengen " ucapnya lagi.

Aku tidak lagi memperdulikan pak dede. Aku hanya fokus menikmati kontol besarnya.aku masih ingin menyiksa pak dede dengan birahinya.
Akupun mennjilati kepala kontolnya dengan lidahku dan terkadang memainkan lidahku di lubang kencingnya.

"Ahhh..... Kate mbok apakno le kontol e bapak ahh... Enak tenan le.. ahhh "
(Kamu apakan kontol bapak. Ahh... Enak sekali... )

Kali ini pak dede sudah tidak fokus dengan hpnya. Malah hpnya sudah ditaruh dia hanya merancau menahan nikmat birahi yang sedang aku berikan.

"Ayoo le kate di lebokno . Bapak sudah ngak tahan ahhh... "
(Ayo segera dimasukkan.)

Dengan sekali hap aku mencoba memasukkan kepala kontol pak dede ke mulutku.
Aku tidak segera memasukkan semua. Aku sengaja masukin kepalanya saja sambil lidahku kumainkan di lubang kencingnya.

"Ahhhh.... Diapakno meneh iki enakk banget ahh.... Enak tenan rasane ternyata le."
(Ahh... Diapakan lagi itu. Enak sekali. Ahh... Enak bener ternyata rasanya)

Kurasakan kedutan di kontol pak dede semakin keras. Menerima semua perlakuanku.
Akupun segera memaju mundurkan mulutku agar pak dede semakin puas

"Ahhh... Anget tenan le lambemu... Ahh.... Enak tenan gusti rasane koyo ngene ahh.... Bapak ketagihan lee nek rasane kaya ngene"
( Ah hangat sekali mulutmu. Ahhh... Duh gusti rasanya nikmat seperti ini. Bapak jadi ketagihan kalau seperti ini)

Hanya selang sepuluh menit aku mengemut kontol pak dede aku merasakan denyutan semakin kuat. Kali ini pak dede tidak pasif dia menahan kepalaku dan menghentakkan kontolnya dalam dalam.

"Ahh... Mmmmmm... Nikmat banget lambemu le. Angettt.... Ahh.... Mentok mentok meneh ahh.... Cepet lee bapak wes ra kuat ahh.... Enak tenan asuu rasane. Bapak pengen metu "
(Ahh.... Mmmm.... Nikmat sekali mulutmu nak. Hangat.. ahh.. sampai mentok mentok lagi... Ahh... Cepat nak bapak sudah tidak kuat ahh. Enak sekali anjing rasanya. Bapak mau keluar.)

Walau kontolnya pak dede tidak bisa masuk semua. Tapi aku mencoba menerima semua sodokan dimulutku sampai menyentuh kerongkongan .

Dengan gerakan yang lebih cepat pak dede mengentoti mulutku.  Seperti adegan di film yang dia tonton tadi bahkan kali ini lebih cepat lagi hingga kedutan nya semakin kerasa menandakan dia mau keluar

"Bapak metu lee . Ahh..... Bapak arep metu... Ahh.... Sedelok maneh. "
(Bapak keluar nak ahhh. Bapak mau keluar . Ahh... Sebentar lagi) sambil hendak mencabut kontolnya.

Namun aku menahannya dan berusaha makin menelan semua kontolnya pak dede.
Karna aku menahanya akhirnya dia keluar sambil menjambak rambutku.

"Bapak metu leee ahhhh... Enak tenan iki... Bapak metuu..."
(Bapak keluar nak. Ahhh.. enak sekali ini. Bapak keluar) sambil menjambak dan mengeluh panjang .

Croott.. croott.

Ada 6 kali semburan pejuh pak dede yg aku rasakan di mulutku . Walau aku sedikit tersentak saat menerima semburan pertama. Tapi aku mencoba menahanya. Hingga tetes terakhir.

Pak dede mulai mengatur nafas dan aku menelan semua pejuh pemberian nya walau volumenya banyak sempat ada sedikit yang keluar dari mulutku tapi tetap aku minum lagi.

"Pejuhe bapak kok mbok ombe le iku ngono jijik amis baune apek"
(Pejuh bapak kok kamu minum . Itu jijjk amis dan baunya ngak enak)

Saat pak dede masih mengatur nafas nya aku kemudian menjilati kepala kontolnya lagi dan mencoba mengemutnya pelan.

"Ngilu lee udah bapak capek. Makasih ya le. Pengalaman pertamane bapak  ternyata wenak tenan. Biasane suwi setengah jam an tapi iki cepet banget"
(Ngilu nak sudah bapak capek . Makasih ya. Ini pengalaman pertama bapak. Ternyata memang nikmat. Biasanya lama bisa setengah jam tapi ini cepat sekali)

"Aku minum karna itu tanda aku sayang dan cinta sama bapak. Masih ada satu lagi yang belum bapak rasakan. Tapi itu nanti saja setelah bapak bener bener bisa menerima ku" ucapku puas.

"Iya le. Bapak belum bisa. Sini tidur di pelukan bapak. Bapak pengen memelukmu.".

Setelah merapikan celananya pak dede pun tidur menyamping dan memelukku dari belakang. Ada perasaan damai dan nyaman yang aku rasakan saat ini

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang