chap 20

16.1K 170 7
                                    

Entah jam berapa aku tertidur kemarin sebab aku semalaman hanya bisa menangis menahan semua rasa cemburuku. Aku terbangun pukul empat pagi. Aku merasakan haus yang sangat luar biasa mungkin karna semalaman air mataku terus keluar.

Saat aku hendak mengambil air minum yang sebelumnya sudah aku sediakan di meja belajar anto. Aku mendengar lagi bunyi decitan ranjang dari kamar sebelah. Kali ini bunyi decitannya lebih keras dari sebelumnya.

"Ayoo bune goyang lagi ahh... Memek bune enak.... Makin seret dan menjepit... ".

"Kontol bapak juga enak pak... Bikin memek bune ngilu".

"Bune keluar pak ahh.... Ahh.... Sodok lebih kenceng pak" erangnya

"Sabar bune.. bapak juga mau keluar memek bune memang bikin nagih .... Keluar barengan ya bune .. "

"Bune sudah ngak kuat pak ... Ahh... Sodokan bapak enak banget ahh... Bune ngak kuat".

"Bapak juga mau keluar bune .... Ayo goyang terus... Bikin kontol bapak lemess... Ahh.... Bikin pejuh bapak keluar dimemek bune "

Kali ini suara erangan mereka terdengar begitu keras hingga sampai ke kamar anto beda seperti kemarin . Decitan ranjang dan suara ceplak ceplok hasil genjotan pak dede pun terdengar juga.

"Bapak keluar bune... Terima pejuh bapak..... "
Kata terakhir yang aku dengar sebelum semua nya kembali sunyi. Hatiku kembali terbakar cemburu. Walau aku tau aku belum memiliki hubungan dengan pak dede. Tapi selama 4 malam kemarin aku sudah memberikan kepuasan batin ke pak dede. Sampai dia meminta aku untuk terus meminum pejuh nya.

Aku kembali pura pura tidur saat ada suara pintu yang dibuka paksa. Dan suara orang berjalan menuju kamar mandi.
Ada bunyi orang kencing yang suara air nya begitu jelas terasa aku yakin itu suara kencing seorang laki laki.

Kepalaku bener bener sakit saat itu. Ya walau secara kontrak dengan pak dede kemarin hanya sampai istrinya pulang. Namun aku sudah memiliki harapan yang tinggi. Aku sangat pusing memikirkan ini semua hingga akhirnya aku tertidur kembali.

"Bangun le . Bangung sudah jam 6 pagi " ucap pak dede sambil menggoyangkan tubuhku.

Aku enggan untuk bangun karna aku merasa kurang enak badan. Namun mengetahui hari sudah pagi aku ingin pulang ke kost ku.

"Sudah pagi ya pak" ucapku dengan serak.

"Kamu kenapa le kamu sakit ?" Tanya pak dede.

"Ngak pak reyhan baik baik saja. Rehan pengen pulang ke kost.".

"Badanmu kenapa panas le. Mata mu juga merah hitam begitu "..

"Reyhan baik baik saja. Reyhan pulang dulu pak" ucapku sambil berlalu ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka.

"Bapak antar ya le ".

"Reyhan bisa sendiri pak nanti naik ojek saja. Takut repotin bapak. Ada ibuk juga"

"Ibuk baru ke pasar tadi bapak antar"

"Ohhh..." Jawabku sekenanya.

Aku langsung menuju kamar mandi untuk mencuci mukaku saat aku melihat ke cermin benar mataku nampak kehitaman fi bagian kantung mata dan merah di bagian matanya.

Saat aku memastikan sudah benar tersadar aku segera meraih ponselku dan memesan ojek online. Setelah terkonfirmasi dapat driver akupun segera berjalan ke luar. Aku pun tidak menghiraukan pak dede yang masih berada di kamar anto.

"Mau kemana le". Ucapnya melihatku berjalan keluar.

"Mau pulang . Mau istirahat mungkin nanti reyhan ambil libur lagi mau istirahat"

"Bapak antar ya le "

"Enggak pak reyhan sudah mesen ojek"

"Le kesini sebentar " ucap pak dede

"Kamu ndak kangen sama ini le " sambil mengelus bagian selangkangan.

"Enggak pak takut ada ibuk dan reyhan juga pengen tidur"

"Ya sudah le hati hati dijalan . Nanti bapak ijinkan kamu di kantor"

Ada suara sedih dari pak dede disana . Ada rasa penyesalan permintaan nya di tolak. Namun hatiku juga masih merasa sakit dan cemburu.

"Ya pak makasih reyhan pulang dulu"

Aku segera berjalan keluar karna aku melihat ada driver yang sudah menungguku di depan.
Sesampainya di depan driver itupun langsung mencoba bertanya.

"Mas reyhan ya"

"Iya pak. " Jawabku saat aku melihat drivernya seorang bapak bapak.

"Berangkat sekarang mas ? " Tanya nya sambil tersenyum manis kepadaku.

Akupun hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat perjalanan pulang banyak sekali chat dan panggilan masuk dari istri pak dede ataupun pak dede sendiri.
Hingga membuat driver ojeknya pun bertanya.

"Maaf mas itu hp nya berbunyi terus. Mau dilihat dulu? . Kalau mau dijawab bapak bisa berhenti sebentar " ucapnya

"Terimakasih pak tapi ndak usah nanti saja kalau sudah sampai tujuan saya angkat"

"Baik mas bapak lanjutkan lagi"

Bapak bapak drivernya menurutku lumayan ganteng juga dan baik pelayanan memang memuaskan. Bahkan dia selalu tersenyum saat dari titik penjemputan sampai tujuanku. Yang membuat hatiku sedikit terobati. Sesampainya di kost aku pun segera turun dan menyerahkan helmnya.
Bapak itupun tersenyum kembali kepadaku.

"Terimakasih ya pak bayarnya sudah pakai aplikasi tadi ". Ucapku kali ini sedikit tersenyum kepada driver bapak bapak ini.

"Siap mas . Sama sama. Penglaris sepagi ini dapat order. Minta bintang 5 nya ya mas jika mas nya puas"

"Iya pak nanti saya kasih bintang 5 . Semoga orderanya banyak hari ini"

"Amiin mas terimakasih doanya. Saya pamit cari orderan lain dulu"

"Silahkan pak" ucapku sambil masuk ke kost.

Saat pesanan ku sudah selesai aku harus mengisi rating driver. Aku segera memencet bintang 5 dan aku memberikan sedikit tips untuk bapak tadi. Karna sudah membuatku kembali tersenyum.

Segera aku masuk dan mengunci kamarku dari dalam dan akupun langsung merebahkan tubuhku di atas kasur serta memeluk salah satu boneka grizzly kesayanganku.

Aku membuat mode diam dihpku . Aku ingin istirahat hari ini tanpa di ganggu seorang pun

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang