chap 39

9.2K 124 3
                                    

Akupun selesai mandi dan mengganti pakaianku. Akupun langsung ke kamar ibuku.

"Buk reyhan pulang" ucapku sambil sungkem mencium tangan ibuku.

"Iya le makasih sudah pulang" ucap ibuku nampak ada senyuman tulus yang mengembang di bibirnya . Matanya pun sudah berkaca kaca menahan air mata.

"Ibuk sehat ya buk. Reyhan pulang untuk merawat ibuk. Maaf reyhan jarang pulang sebab reyhan sibuk".

"Ndak papa le. Ibuk hanya kangen kamu saja le. Kamu sehat dan kerjanya lancar kan le"

"Iya buk . Seperti yang ibuk lihat sekarang.ibuk sehat jangan banyak fikiran reyhan akan menemani ibuk". Ucapku sambil memeluk ibuku. Entah ada perasaan apa yang membuatku dari kemarin takut kehilangan ibuku. Orang tua satu satunya yang masih tersisa.

"Kamu istirahat dulu le . Pasti capek. Makan dulu tanya sama kakakmu masak apa sana ". Ucap nya sambil terbatuk.

"Iya buk nanti saja reyhan belum capek belum lapar. Reyhan pengen mijiti ibuk nemeni ibuk disini dulu reyhan masih kangen"

Ya sejak kecil usiaku baru 4 tahun aku hanya di besarkan oleh ibuku sendiri. Bapak ku sudah meninggal saat bertugas di luar jawa. Aku anak terakhir dari tiga bersaudara semua kakak ku perempuan . Mungkin ini yang membuat diriku memiliki tubuh dan tingkah laku seperti perempuan yang suka ngambek manja.

"Ibuk istirahat ya biar cepet sehat . Nanti kalau selesai istirahat reyhan suapin ibuk makan. Enak buk reyhan pijit seperti ini" ucapku menahan tangis melihat kondisi ku ibuku

Ibuku hanya senyum dan menganggukkan kepala namun tatapan matanya seolah sudah kosong entah apa yang sedang beliau pikirkan saat ini.

"Ibuk ngak usah banyak fikiran ya. Sekarang fokus sehat. Ibuk mau makan apa nanti sebisa mungkin reyhan carikan buat ibuk. Ibuk mau apa pasti reyhan turuti"

Tiba tiba kakak ku datang dan masuk ke kamar ibuku dengan tergesa gesa

"Le hp mu daritadi bunyi mungkin ada telpon penting daritadi bunyi terus".ucapnya sambil membawakan bubur untuk ibuku.

"Ya mbak makasih reyhan nanti yang suapin ibuk ya mbak tapi reyhan ambil hp dulu".

"Ya sudah le mbak juga mau nyuci baju dulu. Sudah numpuk. Tolong mbak jaga ibuk ya le"

"Siap. Mbak tanpa diminta reyhan pasti akan melakukannya "

Akupun segera berlari menuju kamarku tergesa gesa sebab aku sadar pasti itu telpon dari pak dede. Aku lupa memberikan kabar kepadanya kalau aku sudah sampai pasti beliau sangat khawatir .

Benar dugaan ku banyak chat dan panggilan masuk dari pak dede. Akupun segera membuka wa dan memberikan kabar ke pak dede

"Maaf pak reyhan tadi sibuk ngak dengar panggilan bapak. Hp reyhan taruh kamar reyhan sudah sampai dirumah denga. Selamat . Reyhan pamit dulu mau nyuapin ibuk makan. Disambung nanti" langsung aku mengirim nya ke pak dede dan menutup layar hpku dan bergegas masuk ke kamar ibuku lagi. Aku tersenyum merasa sangat diperhatikan sama pak dede walau ini berlebihan .

Aku langsung menaruh hp di samping posisi duduk ku dan mengambil bubur buatan kakak ku. Kemudian menyuapi ibuku.

"Telpon dari siapa le"

"Dari teman kerja buk . Nanya reyhan sudah sampai belum" ucapku senyum.

"Ibuk makan yang banyak ya biar cepet sehat " ucapku sambil tersenyum senang ibuk makan dengan lahap.

Beberapa kali hp ku berbunyi menandakan ada beberapa pesan masuk. Tapi aku abaikan karna baru membantu ibuku makan dan minum obat. Aku melirik ada nama pak dede muncul di layar ku.

Setelah semua selesai aku segera membawa mangkuk dan gelas kotor ke dapur dan mencucinya. Kulihat kakak ku masih sibuk menjemur pakaian.

"Habis le ?. Sudah minum obatnya juga?" Tanya kakaku sedikit teriak dari luar.

"Sudah mbak "

"Ya sudah biarkan ibuk istirahat dulu. Kamu juga istirahat pasti capek le. Mbak sudah masakin kesukaan mu di wajan itu"

"Iya mbak. Suwun ya mbak jadi repoti"

"Heleh le . Mbak sek suwun awakmu sudah mau pulang bantu mbak rawat ibuk"

Setelah selesai mencuci aku kembali ke kamar ibuk aku melihat ibuku sedang tidur pulas aku ngak mau ganggu. Setelah meraih hpku langsung kembali ke kamar ku. Aku sengaja menutup pintuku dan berfikir untuk makan nanti saja setelah mengabari pak dede.

"Panjang umur pak" ucapku dalam hati melihat ada panggilan masuk pak dede.
Setelah aku menerima panggilan bukan salam atau apa yang aku terima tapi nada pak dede yang sedikit marah.

"Kamu ya le bikin bapak khawatir. Dari tadi di wa di telpon ndak diangkat."

"Iya pak maaf . Reyhan baru sempat pegang hp. Baru seperti ini saja marah marah" ucapku

"Ya bapak minta maaf bapak hanya khawatir kalau terjadi sesuatu sama kamu le. Bapak sudah lega sekarang. Gimana kabar ibumu le"

"Ibuk baru tidur pak habis makan dan minum obat ucapku.

"Ya sudah titip salam dari bapak. Semoga cepet sembuh. Oh iya le kamu sudah makan belum ini sudah siang. Kamu jaga kesehatan baik baik disana le"

"Bentar lagi reyhan makan pak. Ini baru telpon sama bapak" ucapku sambil tersenyum.

"Ya sudah . Kamu istirahat dan makan biar ngak ikut sakit. Jaga kesehatan minum vitamin. Bapak matikan dulu takut ganggu kamu le".

"Iya pak makasih. Rey makan dulu".

Segera pak dede mematikan panggilan . Namun beberapa detik ada pesan.

"Jaga dirimu baik baik ya nduk saat jauh dari bapak. Bapak sudah kangen". Aku membacanya sambil tersenyum senang.

"Bapak juga jangan lupa makan . Jangan mikirin reyhan terus. Nanti kalau sakit reyhan jadi pusing. Selamat makan pak " balasku smabil aku kasih emot hati dan kiss.

Akupun segera berlalu untuk memgambil nasi dan masakan kesukaan ku.
Setelah aku selesai makan aku kembali kamar dan melihat hpku. Ada balasan emot love dan cium dari pak dede. Namun aku segera berlari ketika mendengar ibuku terbatuk batuk.

Namun kakakku sudah keluar dari dapur membawakan air putih hangat untuk ibuku.
Kami semua berkumpul di kamar ibuk. Aku mijitin kaki dan tangan kiri kakaku memijit sebelah kanan.

"Mbak... Buk... Reyhan mau bicara . Tapi ini bukan masalah serius."

"Bicara apa le... Kamu punya pacar ?" Tanya ibuk

"Bukan buk. Jadi begini selama reyhan merantau reyhan disana punya temen kerja yang baik. Reyhan sudah dianggap seperti keluarganya sendiri. "

Aku terus menjelaskan semua tentang keluarga pak dede yang sudah baik kepadaku. Kakak dan ibuku hanya mendengarkan sesekali mengangguk.
Dan tak lupa aku menyampaikan salam dan doa mereka kepada ibuku

"Alhamdulillah le kalau begitu. Ibuk ndak khawatir lagi sama kamu. Berarti ada yang menjaga mu. Ada yang memperhatikan mu saat ibuk tidak disana . Ada yang mengawasimu kalau kamu berbuat yang tidak tidak. Sampaikan ucapan terimakasih ibuk le kepada mereka. "

Aku dan kakak ku saling bertukar pandangan dan mencerna makna dari kalimat ibuk barusan. Tapi kami sama sama diam tidak mau bicara di depan ibuk.

"Ya sudah buk nanti reyhan salamin nanti las sudah di rumah semua reyhan telpon biar ibuk bisa ucapin terimakasih secara langsung. Ibuk ngak usah banyak fikiran. Ibuk istirahat dan semangat sembuh. " Ucapku menenangkan suasana.

Aku masih kepikiran dengan perkataan ibuku. Begitupula dengan kakak ku yang sepertinya merasakan ada yang aneh dari ucapan ibuk barusan.

Namun kami langsung meninggalkan ibuk setelah kembali tidur takut ganggu istirahat nya walau sebenarnya aku masih pengen disini kangen sama ibuk tapi aku harus memberikan waktu istirahat ibuk ekstra lagi.

Aku tidak ada kegiatan lagi setelahnya . Hingga aku tertidur di sofa depan . mungkin karna aku sudah terlalu capek beberapa hari ditambah aku sekarang hanya dirumah menjaga ibuk

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang