"le bangun le. Sudah jam 7 pagi " ucap pak dede tepat di telingaku sambil menggoyangkan badanku.
Aku yang kaget langsung melompat bangun dan hendak ke kamar mandi.
"Mau kemana le " ucap pak dede.
"Mandi mau kerja" ucapku dengan mata yang masih ngantuk
"Lihat jam itu le baru jam setengah lima pagi" ucap pak dede sambil menunjuk jam di atas
"Bapak.. " ucapku kesal sedikit berteriak.
"Kamu itu lucu. Kemarin bilang sama bapak mau berhenti kerja tapi hari ini masih jam setengah lima sudah semangat kerja." Ucapnya sambil cengengesan.
"Terus bapak membangun reyhan sepagi ini untuk apa. Mending reyhan tidur lagi" ucapku kesal.
"Bapak pengen le . Bantu bapak lagi ya " ucapnya sambil mengelus bagian kontolnya dari luar celana panjangnya.
"Males. Ngak mau " jawabku dengan ketus.
"Kemarin kamu janji mau bantu bapak. Mau minum pejuh bapak setiap hari. Ya sudah kalau tidak mau bapak kocok sendiri saja. Atau besuk bapak keluarin sama ibuk" ucapnya.
Aku yang masih belum sadar sepenuhnya dan masih ngambek karna hal itu hanya bisa diam menyaksikan pak dede yang tanpa malu malu membuka celana panjang dan mengeluarkan kontolnya yang sudah sangat keras.
Di depan mataku pak dede mulai mengocok kontolnya perlahan.
"Ahhh... Enak e rekk.... Tapi luweh enak maneh diemut anakku... Ahhh.... " Erangnya sambil menutup mata.
(Ahhh .. enak nya.... Tapi lebih enak lagi kalau di emut anakku)"Turu awor anak prawan awak e putih resik garai ngaceng terus ahhh.... Kate njaluk jatah gurung wani. Kon ngocok ke ora gelem ahhh " rancaunya sambil terus memainkan kontolnya
(Tidur bareng anak gadis yang putih mulus bikin tegang terus. Ahh.. mau minta jatah tapi belum berani. Disuruh ngocokin ngak mau ahh..)Aku tau pak dede hanya memancingku. Tapi darahku semakin lama semakin mendidih melihat adegan ini.
Saat pak dede asyik aku sudah melepas celanaku aku juga ingin mengeluarkan pejuhku.
Tanpa pikir panjang aku langsung melahap kontol pak dede saat dia asyik ngocok .
"Ahhh.. enak e rekk... Katanya tadi ngak mau" ucapnya sambil melepas tangannya dan menyilangkan ke belakang untuk senderan kepala.
Aku yang tanpa banyak kata langsung memaju mundurkan kepalaku agar kontol pak dede dengan cepat mengentoti mulutku.
Sudah 20 menit aku mengemut kontol pak dede namun belum ada tanda tanda mau keluar. Beberapa menit kemudian
"Punyamu juga pengen dikeluarkan le ? Bapak mau keluar ". Tanya pak dede
Aku hanya mengganguk sambil terus ngemut kontol pak dede.
"Ya sudah sini bapak bantu kocok kan le".
Aku langsung melepas milik pak dede dari mulutku"Reyhan malu pak punya reyhan kecil." Ucapku menunduk
"Ngak papa le . Bapak bantu kocokin"
Akupun bangun kemudian bergeser keatas kini tubuhku sudah ada disamping dan di pelukan pak dede. Agar tangan pak dede bisa memegang punyaku dan aku juga bisa mengocok kontol pak dede.
"Pak reyhan boleh minta sesuatu kali ini saja"
"Apa le".
"Reyhan pengen mencium bibir bapak. Itupun kalau boleh kalau tidak apa aku boleh mencium leher bapak" ucapku
"Bapak belum pernah le tapi bapak mau mencoba"
Aku segera memiringkan badanku agar bisa menghadap pak dede.
Aku pun mencoba untuk membelai wajah dan pipi pak dede kemudian aku mencoba untuk mencium pak dede. Aku sengaja melepas pegangan ku dari kontol pak dede. Namun pak dede masih memegang kontolku.Jantungku berdebar kencang begitu pula jantung pak dede.saat bibir kami bertemu ada rasa gemetar di bibir masing masing. Pelan pelan kulumat bibir bawah pak dede. Pak dede hanya diam dan memejamkan mata. Tapi tangan nya masih ngocok kontolku.
Beberapa menit kemudia baru ada balasan lumatan dari pak dede yang menandakan dia juga mulai menikmati dan terbiasa. Yang membuat kami berdua semakin panas dan berakibat pak dede mengocok kontolku dengan cepat.
Saat pak dede sudah mulai melumat dan lidahnya sudah masuk ke mulutku untuk mencari lidahku aku malah melepaskan nya sambil tubuh ku mengejang hebat.
"Reyhan keluar pak " ucapku lirih.
"Kok cepet le" ucap pak dede tersadar
"Iya pak punya reyhan kecil dan cepet keluar"
"Kaya perawan" ucap pak dede kemudian.
Walau kami mengobrol mata kami terus saling memandang. Aku membelai wajah dan kumis pak dede
"Bapak mau dikeluarkan " ucapku dengan nada menggoda.
Kali ini pak dede lebih beringas. Dia yang memulai untuk melumat bibirku dengan buas. Saat aku mulai mengocok kontolnya.
Tanpa ku sangka pak dede langsung merubah posisi kami. Pak dede langsung menindihku kemudian melumat bibirku dengan buas. Kontolnya menggesek gesek bagian paha ku. Mata kami pun saling beradu dengan sayu nya.
Pak dede dengan keras menggesekan kontol sambil menciumi leher ku. Tanpa banyak erangan disana takut ketahuan tetangga pak dede mengentoti pahaku.
Tak butuh waktu lama untuk semua ini pak dede hampir memuntahkan pejuhnya.
"Bapak mau keluar le" bisiknya di telingaku.
"Bapak jongkok di depanku dikeluarin di mulut saya pak".
Pak dede pun langsung jongkok dan mengarahkan kontolnya tepat di muka ku dengan sekali hentakan tangan nya dia menahan erangan .
"Ahhh....... "
Croot croot crott
Pejuhnya mengenai mataku. Namun aku segera mendekatkan lidahku supaya sisa pejuhnya bisa aku minum
Setelah selesai aku membersihkan sisa pejuh pak dede dengan cara menjilati kepala kontolnya sampai bersih.
"Maafin bapak ya le. Bapak kelewatan batas." Ucapnya
Aku hanya diam . Sebenarnya aku pengen lebih tapi aku tau pak dede mungkin belum bisa.
Tanpa berkata apapun pak dede langsung berjalan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan diriku.
Kami bersiap untuk kerja hari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE
Non-Fictioncerita pribadi pak dede. bapak yang menemaniku baik suka maupun duka. bapak yang menjadi kekasihku. Walau banyak sekali lika liku hubungan namun aku yakin takdir cinta akan dipertemukan