chap 9

19.7K 193 0
                                    

"Dugaan bapak selama ini benar ?" Ucapan pak dede dengan membuang muka.

Deg jantungku tiba tiba berhenti dengan ucapan pak dede. Apakah selama ini beliau mengamatiku. Apakah dia bisa menebak fikiranku. Badanku langsung panas dingin.

"Dugaan apa?" Tanyaku

"Kamu suka sama bapak" ucapnya dengan tatapan tajam.

"Kenapa bapak bisa tau ?" Ucapku malu.

"Bapak sudah menduga nya. Dari awal tidak ada orang yang bisa cocok menjadi teman kerja bapak selalu minta pindah team. Karna didikan bapak keras saat bekerja. Ada satu orang yang bertahan dulu hanya 2 bulan. Dia ternyata menyukai bapak. Tapi akhirnya dia keluar juga tidak betah dengan sistem yang bapak terapkan. Tapi dirimu le bisa bertahan 6 bulan. Bapak sudah menduga hal ini terjadi. Ditambah kamu selalu nurut sama bapak. Selalu perhatian ke bapak. Bahkan sudah kenal akrab dengan keluarga bapak. Ditambah saat pertama bapak kesini kamarmu seperti cewek. Bapak sudah punya firasat dari awal"

Akupun hanya terdiam dengan semua yang diucapkan pak dede. Lidahku sangat kelu untuk berbicara. Badanku sudah panas dingin

"Kamu suka mencuri curi pandang ke bapak saat bapak mengemudi. Setelah mencuri kamu langsung senyum. Jangan dikira bapak tidak bisa membaca situasi. Bapak sudah mengenyam banyak orang dengan perbedaan sifat dan kepribadian di jalan. Jangan lupa juga saat pura pura tidur saat bapak tidur disini".

Nada bicara pak dede nampak biasa saja . Kalem lembut dan tanpa emosi tapi bagiku seolah bagai pedang yg mengiris tubuhku.

"Maaf pak" hanya itu kata yang bisa keluar dari dalam mulutku tanpa aku sadari air mataku sudah membasahi pipiku.

"Apa istimewa nya bapak le . Bapak sudah tua. Jelek. Miskin" ucapnya lirih

"Aku tidak butuh yang kaya aku tidak butuh yang tampan. Tapi aku hanya butuh kenyamanan pak. Dan bagiku bapak memiliki semua nya "

Aku tidak berani menatap pak dede untuk saat ini.

"Bapak sudah menduga jawabanmu. Yang sebelumnya ini bapak juga mendengar jawaban yang sama. Tapi jangan salah pemikiranmu bapak tidak mempunyai hubungan dengan yang dulu. Tapi bapak bisa menghargai kepribadian orang. Dan bapak menghargai mu le ."

"Maksut bapak ?"

"Bapak tau ini semua salah le. Tapi bapak merasakan perhatian mu tulus ke bapak. Bahkan melebihi istri bapak sendiri. Kamu kalau bapak suruh langsung berangkat. Bapak seneng melihat tingkah manjamu ke bapak. Bapak tau kamu pekerja keras. Bapak menyukai itu. Tapi bapak minta maaf untuk saat ini bapak belum bisa membalas semua rasa mu ke bapak. Biarkan seperti air mengalir semuanya. Kita tidak tau rencana tuhan kedepan. Tapi bapak mohon jangan keluar dari pekerjaan. Bapak sudah nyaman bekerja sama denganmu le ."

Mendengar semua penjelasan pak dede akupun hanya terdiam. Walau sebenarnya aku sakit hati cintaku tidak bisa terbalaskan. Tapi di satu sisi pak dede juga sayang kepadaku.

"Ini bukan karna uang yang saya berikan kan pak ?" Ucapku menyanyakan kebenaran ini.

"Bukan le. Bapak juga merasakan perhatian mu. Bapak juga senang. Tapi bagi bapak ini masih menjadi hal tabu. Bapak belum bisa menerima semua. Tapi belum tau kedepan nya bapak akan seperti apa. Ini pertama kali bapak takut kehilangan seseorang laki laki dikehidupan bapak".

Kami hanya saling diam dan menatap satu sama lain. Di satu sisi ada tatapan yang penuh harap dari pak dede kepadaku untuk tetap bertahan disini.

"Aku bisa mengerti pak. Dan maaf jika rehan suka sama bapak. Mungkin semua yang terjadi tidak harus sesuai kehendak kita. Tapi jangan paksa aku untuk berhenti mengagumi bapak. Aku akan menganggap semua baik baik saja"

"Bapak juga minta maaf. Bapak juga ingin curhat ke kamu. Selama 4 bulan ini andi sakit sakitan. Setiap malam rewel dan ibuk harus bangun dan menggendongnya semua perhatian dan waktu ibuk disita sama andi. Bahkan bapak selama ini tidak pernah melakukan hubungan suami istri karna takut ganggu andi. Makanya bapak senang saat mendapatkan perhatian dari mu le."

Akupun hanya diam dan berfikir apakah hari ini tepat untuk memperlihatkan siapakah rehan sebenarnya? Dan memberikan kepuasan bagin kepada bapakku.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang