chap 48

10.1K 124 8
                                    

Hari ini aku pertama masuk kerja setelah cuti panjangku. Berkat bantuan bapak aku tidak dikeluarkan dari kerjaan ku. Bagaimanapun bapak adalah senior disini. Jadi sedikit punya andil untuk mengawasi pekerja dibawahnya sepertiku. Tapi memang benar selama ini aku yang paling di istimewakan oleh bapak. Kadang membuat kecemburuan tersendiri.

Kemarin bapak tidak tidur di kostku aku tau karna bapak masih punya keluarga. Tidak baik jika terus bersamaku nanti meninmbulkan banyak fitnah. Ya walaupun memang benar adanya seperti itu tapi kami terus meminimalisir anggapan orang tentang kami.

Pagi ini sebelum berangkat bapak menyuruhku untuk tetap dirumah bapak ingin menjemputku dan pergi ke tempat kerja bersama.

Setelah sampai di tempat kerja tatapan sinis atau tatapan yang tidak enak kepadaku sudah tidak seperti dulu. Ya aku tau pasti ini kerjaan bapak . Kemarin sempat bilang ke aku kalau bapak perhatian kepadaku karna ibuku sakit dan sudah pergi. Dia dapat mandat untuk menjagaku. Akupun tersenyum  senang bapak memang bisa diandalkan.

Namun hari ini semua berubah ya karna aku sudah lebih dari 6 bulan kerja disini aku akhirnya dipindah ke tim lain. Walau aku tidak mempermasalahkan nya namun bapak seperti nya tidak menyukai dengan keputusan ini.

"Maaf pak nanti pak dede reyhan puji belakangan keluar gudangnya . ada pegawai baru jadi akan ada perubahan tim" ucap salah satu staff.

Ini awal dimana permasalahan diantara aku dan bapak terjadi. Entah kenapa kami jadi sering berantam karna hal hal sepele dan kecil namun itu semua tidak menghalangi untuk kami tetap bersama malah kami semakin percaya satu sama lain.

Setelah semua mobil keluar gudang saat itu hanya tersisa 2 mobil .yakni bapak dan mas puji. Karna kami menunggu satu pekerja lainnya. Bapak nampak tidak suka sebab pekerja baru saja sudah terlambat tapi bapak tidak bisa protes sebab dia salah satu kerabat staff disini

Setelah pekerja itu sampai di gudang bersama staff lainnya kami dipanggil ke ruangan.

"Ok seperti yang dibilang mas hardi tadi saya ingin memperkenalkan anggota baru disini. Namanya rio. Sebetulnya  rio sebagai pengganti reyhan jika reyhan memutuskan keluar kemarin. Tapi karna reyhan sudah kembali karna pertimbangan pak dede. Sekarang saya minta reyhan untuk gabung dengan mas puji. Sedangkan pak dede sama rio. Bagaimanapun reyhan sudah terbiasa disini jadi tidak perlu di bimbing lagi" ucap salah satu staff yang masih sinis kepadaku.

"Ada yang keberatan?" Ucapnya lagi.

Semua nya diam mau tidak mau menerima keputusan ini.

"Ok kalau begitu silahkan mulai bekerja"ucap nya.

Aku tau bapak nampak masam wajahnya kadang aku melihat bapak ngedumel sendiri nampak lucu baru kali ini aku melihat bapak seperti ini.

"Yok budal. Kon nek sesuk telat maneh tak tinggal kon. Ngak ngurus karo kenalan. Kon kerja mbi aku kudu melu aturanku" ucap pak dede kesal sambil membawa buku dan kunci.

(Yuk berangkat. Kamu kalau besuk telat lagi saya tinggal. Ngak perduli dengan kenalanmu disini. kamu ikut tim ku harus taat aturanku)

"Galak nya " ucapku sedikit keras menyindir bapak.

"Gak usah melok melok kowe le" ketus pak dede.

(Ngak usah ikut ikutan kamu le)

Aku dan mas puji hanya cekikikan melihat tingkah pak dede.

"Yok budal han. Sama mas santai saja kerjanya. Ngak kaya bapakmu. Mas pernah ngerasain juga"

"Siap mas. Yok berangkat " ucapku.

Pertama kali nya aku tidak kerja bareng pak dede. Entah apa yang bapak rasakan sekarang. Tapi bagiku happy happy saja soalnya aku juga sedikit dekat dengan mas puji.
Saat perjalanan kami banyak ngobrol .

"Gimana han kabarmu. Sepurane mas ngak bisa datang. Semangat pokok nya"

"Iya mas santai saja reyhan baik baik saja"

"Enak kerja sama bapak mu ?. Kalau mas sendiri ngak kuat . Semua pekerja disini paling lama 2 bulan betah setim sama bapakmu. Cuma kamu yang bisa lama"

"Masa mas. Menurut reyhan kerja bareng bapak asyik asyik saja tapi ya memang target banyak."

"Ya itu yang bikin ngak betah. Coba lihat buku itu target separuh dari target bapak mu"

Akupun mengambil buku rekapan dan begitu kaget melihat jumlah target yg jauh lebih sedikit dari bapak.

"Kerja sama mas santai saja. Ngak perlu buru buru. Enak pokoknya".

"Siap mas" ucapku sambil senyum

Aku senang soalnya mas puji asyik juga ngobrol nya. Walau masih banyak diam nya mungkin belum terlalu akrab sebagai tim

Saat mas puji asyik mengemudi aku mengeluarkan hpku untuk mengirim pesan ke  bapak

"Semangat pak. Anak orang jangan disiksa seperti reyhan " sambil ku beri emot tertawa.

Pesan ku hanya di baca oleh bapak tanpa balasan lagi. Hari ini aku melewati hari pertama kerja tanpa bapak. Agak sedikit aneh sih sebenarnya. Tapi kerjaanku kali ini tidak secapek biasanya. Itu yang membuatku senang.

Aku dan mas puji pun segera balik ke gudang setelah menyelesaikan kiriman hari ini ya memang kiriman sedikit tapi jaraknya yg lumayan jauh. Saat kami berada di gudang bapak pun sudah berada disana. Masih dengan wajah masam nya.

"Sudah lama pak" tanyaku dengan senyum

"Sepuluh menitan le" jawabnya namun sedikit bisa tersenyum.

"Ya sudah pak kalau bapak mau pulang duluan silahkan. Nanti reyhan bisa jalan kaki seperti biasa. Masih harus absen dan rekapan"

"Bapak bisa nungguin kamu le".

"Ya sudah kalau itu mau bapak sebentar reyhan selesaikan dulu"

"Biar mas saja han kamu kalau mau pulang sama bapak mu silahkan cuma sedikit kok" sahut mas puji dari dalam.

"Ok mas. Suwun ya."

"Siap. Santai saja"

Akupun segera absen dan bersiap pulang dengan pak dede . Kali ini wajah bapak sudah mulai berubah. Tidak seperti tadi. Tapi saat aku membonceng pak dede ada sepasang mata yang mengawasi kami . Seperti tidak suka.

Kamipun segera berlalu meninggalkan gudang.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang