Sebelum baca vote dan komen!!
•
•
•
•
•
Suasana pagi menyambut bangunnya seorang wanita manis yang baru saja membuka matanya, badanya terasa pegal dan sakit dibagian bawahnya. Tubuhnya sangat sakit bila digerakkan tapi dia tetap memaksanya untuk duduk diatas ranjang dengan susah payah karena bukan hanya rasa sakit yang dialami tubuhnya tapi dia juga harus terlebih dahulu memindahkan lengan kekar yang memeluk pinggangnya.Lesti menatap samping ranjangnya, seorang pria yang semalam begulat panas dengannya kini masih tertidur nyenyak bahkan saat tangannya dipindahkan oleh Lesti saja dia tak merasakan pergerakannya. Lesti bangun dengan hati hati karena bagian vagina masih terasa sakit dan dia juga tak mau membangunkan Billar yang masih asik dengan dunia mimpinya. Lesti berjalan mememunguti pakaiannya dan memakainya begitu saja tanpa membersihkan badanya terlebih dahulu dan segera bergegas keluar. Sebelum keluar dari hotel Lesti lebih dulu menuju resepsionis untuk check out dan bergagas keluar untuk mencari taksi. Sangat mudah bagi Lesti untuk menemukan taksi, Lesti menyetop taksi dan bergegas naik untuk menuju agensinya karena tidak mungkin dia akan pulang dengan keadaan kacau seperti ini, Rara selaku adiknya akan khawatir karena adiknya tahu bagaimana hubungannya dengan Rizki.
Lesti merogoh sakunya untuk mengaktifkan ponselnya kembali, banyak sekali notif masuk terutama dari Rara.
107 panggilan tak terjawab.
101 pesan belum dibaca.Lesti tersenyum membaca setiap pesan yang Rara kirim, hanya menanyakan dirinya dimana, apa dirinya baik baik saja, kenapa dia tidak pulang dan selebihnya ada emoticon marah, sedih, menangis, kesal dan masih banyak lagi.
"Aku baik baik saja. Maaf semalam aku tidak bisa pulang karena ada acara bersama anak anak agensi, maafkan aku sudah membuatmu khawatir. Kamu tidak perlu cemas aku baik baik saja"
Lesti membalas pesan dari Rara agar adiknya itu tidak perlu menghawatirkannya lagi karena dia tak mau adiknya mengirimkan banyak pesan lagi kepadanya, sudah cukup ponselnya dibuat ngelag karena banyaknya notif yang masuk karena ulah sang adik.Lesti turun dari taksi dan melangkahkan kakinya memasuki gedung agensi yang sepi karena ini masih terlalu pagi bagi staff ataupun rekan artis ataupun aktor untuk datang. Kegiatan kantor akan dimulai jam 8 nanti sedangkan sekarang masih jam 6 pagi dan wajar saja masih sepi, lagipula Lesti justru bersyukur dan tak ambil pusing karena tidak perlu berpura pura.
Langkah kaki jenjangnya berjalan cepat menuju ruangannya dan bergegas untuk mandi, dirinya cukup bersyukur setiap orang yang berada disini memiliki ruangan pribadi mereka masing masing jadi dia tak perlu khawatir ketika ingin beristirahat tanpa harus berdempetan dengan orang lain. Lesti keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya, direbahkan tubuhnya diatas sofa yang terletak didalam ruangannya.
Bagian bawahnya masih saja sakit saat pantatnya dengan pelan mendarat disofa empuk itu, Lesti menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya perlahan mencoba untuk mengurangi rasa sakitnya. Kedua mata Lesti mulai terpejam mencoba untuk beristirahat agar badannya terlihat lebih baik untuk menjalani jadwal padatnya nanti.
Tapi sepertinya tak berhasil, tepat jam 8 pagi Lesti bangun dari tidurnya justru rasa remuk dan pegal melanda tubuhnya sekarang. Sudut matanya hampir saja mengeluarkan air mata karena bawahnya masih saja terasa sakit, apalagi saat bangun tadi tidak menyadari bahwa tubuhnya merasakan sakit dan bangun begitu saja dengan seenaknya yang membuat bagian bawahnya terasa sakit kembali.
Rasanya sangat sakit bahkan terasa sampai tulang tulangnya, tulangnya seakan patah saking sakitnya. Diwaktu seperti ini ingin sekali dia menghujat pria bajingan yang kemarin bersenang senang diatas penderitaannya.
Rizki brengsek..
Dasar kau bajingan.Padahal baru semalam dia bisa melupakan pria yang membuatnya selalu mengumpat itu, tapi kenapa justru pagi pagi begini dia kembali mengingatnya. Kenangan dirinya dan Rizki kembali melintas dipikirannya, dengan cepat Lesti menggelengkan kepalanya seraya menyangkal jauh jauh kenangan indah yang kini sudah berubah menjadi kenangan buruk tersebut.