If Only You Know 9

475 113 87
                                    

Ati" typo!!
Maaf sebelum membaca tekan vote, kalau sudah terimakasih :)





"Apa yang sedang kalian lakukan??"
Pertanyaan tersebut berhasil membuat Leslar terkejut, Lesti yang pertama kali sadar akan posisi mereka mendorong tubuh Billar saat pelukannya merenggang, masih diliputi dengan keterkejutan baik Billar maupun Lesti tidak ada yang bersuara bahkan saat pemuda yang diambang pintu itu sudah berjalan mendekat Leslar masih saja diam, bingung mau menjelaskan bagaimana.

Bodoh!!.

Lesti merutuki kebodohannya, bagaimana disaat seperti ini mulutnya justru tertutup rapat bagaikan ada lem yang melekatkannya, seharusnya dia menjelaskan suapaya tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka tapi kenapa justru dia membuka dan menutup mulutnya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun sebagai pembelaan.

Kenapa??

Apa karena dia pemuda yang sedang menjaga jarak dengannya sehingga Lesti takut penjelasannya akan terbuang secara cuma cuma?? Atau justru dia juga tidak mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini?? Entahlah, tapi yang jelas saat ini Lesti hanya bisa memandang pemuda yang dari tadi fokus menatap ke arah Billar.

"Iky, aku perlu penjelasan darimu mengenai apa yang baru saja aku lihat"
Iky, nama panggilan yang diberikan Dandi untuk Billar dan ya, kalian benar, pemuda yang memergoki mereka yang sedang berpelukan itu adalah Dandi.

Dandi yang tadinya berniat ingin mengambil minum di pantry dibuat terkejut dengan pemandangan yang disuguhkan tepat didepan matanya, jika pemandangan ini berasal dari BillarDinda atau RizkiLesti, Dandi sama sekali tidak masalah mengingat mereka memiliki hubungan, tapi sekarang yang dia lihat justru pasangan yang sama sekali tidak pernah dia pikiran sebelumnya.

Fuck, bagaimana bisa Billar memeluk Lesti dengan sangat intim?? Bahkan, saat bersama Dinda, Billar tidak pernah melakukan hal itu atau bisa dikatakan Billar tidak pernah menyukai seseorang yang memeluk ataupun menyentuh tangannya kecuali dia orang yang dicintainya bahkan kekasihnya saja dapat dia hitung dengan jari berapa kali dalam seminggu Billar memegang tangannya.

Helo, Billar itu pria yang sama sekali tidak bisa disentuh sembarangan orang tapi dengan Lesti, justru dia yang menyentuhnya.

Oh Tuhan, ini pertama kalinya dia melihat Billar seperti ini, jadi wajar saja jika saat ini dia menuntut sebuah penjelasan darinya.

"Kak, itu"
Dandi tahu Lesti berniat baik untuk menjelaskannya tapi untuk saat ini dia lebih membutuhkan penjelasan dari Billar bukan Lesti jadi saat mendengar Lesti berbicara seperti ini, dia secara refleks melihat kearahnya dan melarangnya dengan keras.

"Aku tidak bertanya kepadamu Lesti, kau tidak perlu menjelaskan apapun"

Dandi paham ucapannya kali ini sangat keterlaluan, Lesti bahkan langsung terdiam setelah mendengar ucapannya tapi mau bagaimana lagi, saat ini yang dia tunggu jawaban dari Billar bukannya Lesti.

"Iky, aku tanya sekali lagi, apa yang baru saja kau lakukan, hah??"
Dandi menuntut dan Billar tidak bisa membiarkannya begitu saja, dia paham betul bagaimana sifat keras kepala sahabatnya dan dia juga tidak ingin membuat Lesti terlihat canggung apalagi disalahkan atas apa yang baru saja terjadi.

"Oke aku akan menjelaskannya tapi-"
Billar memberi Dandi isyarat dengan mengerlingkan matanya, Dandi yang paham beralih melihat Lesti yang masih menunduk, sepuluh jarinya bahkan saling bertautan yang dia letakkan didepan tubuhnya.

"Pergilah Lesti!!"
Mendengar perintah Dandi membuat Lesti mendongak.

"Tapi, Kak.. "

"Tidak ada tapi, pergilah!! Saat ini aku benar benar tidak ingin dibantah"
Lesti enggan beranjak dari tempatnya sampai pandangannya beralih melihat Billar dan pria itu menganggukkan kepalanya membuat Lesti mau tidak mau beranjak meninggalkan tempatnya, dia keluar dari pantry yang saat ini hanya menyisakan dua pria dewasa yang saling berhadapan dengan tatapan yang tajam.

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang