Typo!!
•
•
•
•
•"Jelaskan semuanya padaku, sekarang!"
Lesti menghela nafas, mereka baru saja sampai tapi Maul sudah menodongkan pertanyaan untuknya."Apa yang ingin kau ketahui?"
Lesti tidak tahu harus memulai darimana jadi sebagai alternatif dia akan menjawab apa yang ingin Maul ketahui."Kau menerima tawaran ini karena aku?"
Maul harap itu tidak benar tapi saat melihat Lesti menganggukkan kepalanya, mata Maul terpejam sebelum memandang Lesti dengan tatapan marahnya."Kenapa kau melakukan ini Lesti? Kau tahu akting itu sangat berbahaya untukmu"
Ya, Lesti sudah mengetahuinya.
Tapi dia tidak memiliki pilihan lain selain kata ya, dia tidak ingin hanya karena dirinya Maul menjadi korbannya.
"Aku tidak ingin kau dikeluarkan"
"Memangnya kenapa kalau aku keluar? Seharusnya kau biarkan saja kak Yuli menjalankan rencananya, aku tidak masalah-"
"Aku yang bermasalah"
Lesti segera menyela ucapan Maul, dia tidak ingin mendengar omong kosong darinya."Apa kau tidak berpikir, bagaimana reaksi mereka saat tahu kau dikeluarkan hanya karena aku? Aku yakin mereka akan semakin membenciku dan membicarakanku. Aku tidak ingin itu terjadi kak. Lagi pula, jika kau pergi, siapa yang akan membantuku? Disini tidak ada yang mengetahui kondisiku selain kau, kak"
Jika saja dari awal hanya dia sendiri yang mengetahuinya mungkin dia tidak akan masalah saat mendengar Maul akan dikeluarkan, tapi masalahnya sekarang Maul mengetahuinya dan alasan kuat Maul diperlakukan seperti itu karena dirinya, karena selama ini dia membutuhkan bantuannya.
Lesti mendesah, setelah itu dia meraih tangan Maul, menggenggamnya sembari memandang Maul dengan tatapan teduhnya, dia berharap dengan seperti ini Maul tidak lagi menyalahkan dirinya sendiri.
"Dengar kak, aku melakukan ini bukan hanya untuk kau tapi juga untuk baby L-ku. Dia membutuhkanmu, jika kau tidak ada disini, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan? Aku yakin mereka akan menertawakanku sekaligus membenciku saat mereka tahu akau menggunakan alasan konyol hanya hanya untuk membela diri. Kak, aku tidak ingin kehilangan seseorang yang mempercayaiku lagi"
Maul diam, Lesti melanjutkan.
"Memang benar kita hanya menutup telinga kita saat mereka membicarakan kita tapi bagaimana jika kedua tanganku menyerah? Bukankah itu artinya aku membutuhkan tangan orang lain untuk menutup telingaku. Dan aku rasa, menggunakan tanganmu jauh lebih baik dibandingkan tanganku sendiri karena aku yakin kau tidak akan membiarkanku mendengar omong kosong mereka dan aku juga percaya, dirimu akan menjadi perisai untukku dan untuk calon baby L-ku"
Maul tersentuh mendengarnya, dia bahkan merasa matanya memanas dan air mata keluar dari ujung matanya, Lesti yang melihatnya tersenyum lalu menghapus jejak air dimata Maul, dia sama sekali tidak membiarkan pipi Maul basah oleh air matanya sendiri."Jangan menangis! Tunggu sampai kau mendengar suara tangis baby L-ku baru kita menangis bersama-sama"
Disaat seperti ini Maul merasa Lesti menggodanya, dia memukul pelan lengan Lesti membuat wanita mungil itu tertawa."Terimakasih sudah mempercayaiku"
"Tidak, seharusnya aku yang bicara seperti itu, terimakasih sudah mempercayaiku dan maafkan aku karena mulai sekarang kau pasti akan kerepotan mengurusku"
Maul mengernyit, samasekali tidak mengerti maksud Lesti."Kenapa begitu?"
"Karena selama syuting, kau akan menjadi managerku secara langsung"
"Benarkah?"
Hei tidak mungkin.
Maul tidak percaya dengan ucapannya.