If Only You Know 29

272 72 23
                                    

Typo!!





Memandang...

Mungkin dulu yang Billar lakukan hanya bisa memandang, itupun dia lakukan dari kejauhan dan tanpa seorangpun yang menyadarinya tapi sekarang, dia tidak lagi hanya sekedar memandang tapi dia juga bisa mengusap surai lembutnya, membelai pipi chubbynya bahkan dia tidak lagi menyembunyikan pandangan memujanya.

Lesti, wanita itu nampak cantik bahkan saat matanya terpejam, dia menjelma seperti seorang dewi yang sedang terlelap dalam tidurnya, begitu indah dan sangat mempesona.

Tidak pernah dalam kesempatan yang dia miliki, Billar berharap bisa memandang Lesti sedekat ini namun sekarang dia memiliki kesempatan itu.

Dia bisa melakukan apa yang dulu Dandi lakukan hanya saja, Dandi dulu tidak pernah mencium wanita yang sedang tertidur itu sementara dirinya, dia bahkan dengan lancang mengecup bibir sintalnya meskipun harus berujung dengan keterkejutan yang dialami jantungnya.

Krek...

Billar terkejut.

Tepat saat dia mengecup bibirnya, handle pintu ruangan Lesti yang terkunci seolah ada yang hendak membuka, beruntung dia mengunci pintu jika tidak Billar yakin dia akan melihat kelancangannya.

Krek...

Sekali lagi handle pintu itu digerakan namun Billar enggan membukanya, saat menyadari dia tidak melakukan pergerakan, orang itu mengetuk pintu, Billar berusaha menulikan pendengarannya, dia bahkan bersumpah akan mengabaikan mereka yang mengganggu tidur Lesti tapi saat suara yang beberapa saat lalu masih tinggal diruangan ini kini muncul kembali, Billar mau tidak mau bangkit dari duduknya.

"Lesti, ini aku, Maul"

Iya, tanpa Maul menyebutkan namanya dia juga sudah mengetahuinya.

Itulah sebabnya saat ini Billar bangkit dari duduknya dan membuka pintu untuknya.

Terkejut, itu yang dialami Maul.

Dia yang menunggu Lesti membuka pintu ruangannya dengan memainkan ponselnya begitu terkejut saat pintu terbuka, bukan Lesti yang membuka pintu melainkan pria yang saat ini dengan damai melihat wajahnya seolah tidak memiliki kesalahan apapun.

Gosh...

"Yak"
Ekspresi Billar berbanding dengan Maul yang segera memeriksa sekelilingnya, merasa aman, dia segera mendorong Billar masuk kedalam, dia bahkan tidak menunggu Billar berbicara dan segera menutup pintu ruangan Lesti.

"Apa kau gila?"

Billar tidak mengerti, kenapa dia dicap sebagai orang gila.

Maul melihat ke arah Lesti, wanita itu terlelap tapi entah sejak kapan dia sendiri tidak mengetahuinya.

"Sudah lama Lesti tertidur?"

"Lebih dari lima belas menit"

Cukup lama tapi kenapa pria ini masih ada diruangan Lesti.

"Lalu kenapa kau masih ada disini? Kau tidak kembali ke ruanganmu?"

"Tidak, aku ingin menemaninya"

"Apa?"
Reaksi yang cukup berlebihan, Maul tahu itu, tapi tidak perduli dengan wajah Billar yang memandang heran padanya, sekarang yang membuatnya terkejut justru Billar yang tidak ingin keluar dari ruangan Lesti hanya karena pria itu ingin menemaninya.

Persetan...

Apa dia tidak perduli dengan konsekuensinya jika orang lain melihat keberadaannya.

"Kau tidak bisa terus menerus tinggal disini Billar! Bagaimana jika orang lain melihatmu masih ada diruangan Lesti? Kau ingin mendengar mereka membicarakan kalian, huh"

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang