If Only You Know 33

448 70 15
                                    

Typo!!





Begitu mudah baginya mengucapkan kata-kata itu, apa dia lupa apa yang sudah dia lakukan saat itu padanya?
Lesti merendahkan harga dirinya, memohon supaya Rizki tidak pergi darinya namun apa balasannya? Dia tetap dengan keputusannya, meninggalkannya bersama sejuta kenangan yang sangat sulit untuk ia kendalikan.

"Bukankah sudah aku katakan, aku melakukan semua ini bukan untukku tapi demi ibuku"
Memohon untuk dapat simpati darinya, Lesti tidak bisa.

Lesti bahkan mendengus saat Rizki berkata seperti itu.

"Kau tahu saat itu aku memutuskan sesuatu yang tidak aku inginkan, kau tahu betul bagaimana perasaanku Lesti, aku hanya mencintaimu dan hanya kau yang aku inginkan"
Saat Rizki ingin menggenggam jemari Lesti, wanita itu mengelak, tidak membiarkan Rizki untuk menyentuhnya sedikitpun lagi, Rizki termangu, ini adalah kali pertama Lesti menolak genggamannya.

"Cinta?"
Lesti mendengus,
"Aku tidak tahu cinta seperti apa yang kau maksud tapi yang aku tahu, cinta tidak akan pernah mampu menyakiti, mereka yang merasakan cinta akan melakukan apapun untuk melihat pasangannya bahagia tapi kau, kau justru dengan tega menghancurkan seseorang yang penuh harap padamu. Apa itu yang kau sebut cinta? Jika aku tahu cinta seperti itu yang kau maksud, aku tidak akan pernah memberikan seluruh perasaanku padamu karena kau tahu, saat kau menghianatiku, saat itu juga aku kehilangan kehidupanku"

Lesti sama sekali tidak menutup perasaannya, hanya melihat wajah Lesti yang memerah saja sudah membuat Rizki kehilangan seluruh kata-katanya.

"Maaf"
Hanya itu yang Rizki katakan, Lesti berpaling tidak ingin terlihat lemah dimatanya.

Menyeringai, itu adalah salah satu cara Lesti menunjukkan kalau ia sama sekali tidak menyesal berpisah dengannya.

"Maaf? Jika kata itu berlaku, semua manusia yang ada dibumi ini tidak akan saling membenci, tidak akan saling membunuh. Kau tahu, seseorang yang sudah disakiti sangat sulit untuk menerima, karena apa? Saat hati yang kau sakiti, otak akan terus menerus mengingat rasa sakit itu dan itu sangat menyiksa, mudah sekali bagimu mengatakannya tapi bagiku sangat sulit untuk ku lakukan"

Rizki tahu Lesti-nya terluka, Rizki tahu Lesti-nya sakit karenanya tapi apa Lesti lupa alasan ia melakukan itu semua? Ia melakukannya bukan karena ia mencintai Nadya, tidak, sungguh! Satu-satunya orang yang ada dibelahan bumi ini hanya Lesti yang ia cintai.

"Aku tahu aku salah, aku tahu aku sudah mengambil keputusan yang bodoh, tapi bukankah sudah aku jelaskan semuanya padamu, aku tidak bisa menolak keinginan ibuku. Kau tahu betul bagaimana kesehatan ibuku, aku tidak kuasa menolak permintaannya"

Ibu. Ibu. Ibu.

Kenapa selalu ibunya yang dia sebut? Aoa dia pikir dengan membuat ibunya bahagia itu artinya dia juga akan bahagia?

Tidak! Kebahagiaan hanya diri kita sendiri yang bisa membuatnya.

Kebahagiaan ibu mu belum tentu menjadi kebahagiaanmu tapi kebahagiaanmu akan menjadi kebahagiaan ibumu juga. Tidak ada yang lebih penting bagi orang tua selain kebahagiaan anaknya. Asalkan dia mampu meyakinkan ibunya, ia yakin suatu saat nanti hati ibunya akan luluh juga.

Tapi sayang Rizki bukan pria seperti itu, dia mudah menyerah dan melepaskan semuanya demi ibunya, Lesti yang saat itu bergantung padanya hanya mampu menggapai meski tak pernah tercapai.

Lesti merasa miris dengan nasibnya mengingat tragisnya perjalanan hidup yang harus ia lalui.

"Lalu kenapa sekarang kau tidak bisa berpura-pura bahagia demi ibumu?"
Pertanyaan yang membuat Rizki seketika terdiam, dia bahkan menegakkan tubuhnya dengan lemah seolah semua harapannya telah musnah.

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang