If Only You Know 41

34 4 3
                                    

*

*

"Tidak bsakah kau memahamiku? Kau juga pasti tau Lesti betapa tersiksanya aku untuk menahan ini semua" 

Ada rasa sakit disana.

"Aku juga tidak ingin menghianatimu, aku juga tidak ingin meningalkanmu tapi apa yang bisa aku lakukan disaat aku menolak untuk melangsungkan pernikahan, didepan mataku, ibuku kesakitan, nyawanya nyaris terenggun dengan penolakan yang aku lakukan. Katakan padaku! Apa yang akan kau lakukan jika berada diposisiku! Aku yakin kau akan mengambil keputusan yang sama sepertiku."

"Ya, aku memang akan mengikuti keinginanya"

Lesti tidak ragu saat menjawabnya, Rizki terdiam.

"Aku akan menikahnya setelah itu aku akan mencoba hidup baik bersamanya karena apa? karena dia yang tak bersalah, tidak mungkin aku melampiaskan rasa benciku dan rasa kesalku padanya yang tak tau apa-apa"

Lesti mengambil nafas, mencoba menenangkan emosinya yang kian tidak stabil, disat seperti ini ia harus tetap memperhatikan kondisi janin yang ada didalam perutnya.

"Sudahlah kak, hubungan kita sudah berakhir. Aku juga sudah merelakanmu hidup bersamannya, aku sama sekali tidak menaruh dendam padamu, justru sebaliknya, aku akan sangat berterimakasih padamu jika kau memperlakukannya degan baik. Dia itu istrimu, wanita yang kau pilih, sudah menjadi tanggung jawabmu untuk terus bersamanya, kau harus fokus pada masadepanmu dan kau juga harus fokus pada keluarga kecimu."

Begitu mudah dia berbicara tapi bagi dirinya, itu semua musathail untuk dilakukan.

"Bagaimana aku bisa melakukan itu semua sementara dalam hati keciku, aku hanya mencintaimu."

Lesti lelah mendengar pengakuan cintanya.

"Apa kau akan terus seperti ini? Jika masih seperti ini, tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Semua sudah selesai, terlepas dari Nadya yang sedang mengandung atau tidak, kau tetap suaminya kak, tolong hargai dia! Jangan karena keegoisanmu kau justru menyakitinnya, dia tidak memiliki kesalahan apapun padamu."

"Kenapa kau terus menerus membahas tentang kehamilan Nadya? Kau tidak percaya padaku? Aku berani bersumpah Lesti, aku bahkan tidak menyentuhnya, tidak bisakah kau percaya padaku?"

"Aku sama sekali tidak membahas kehamilan Nadya kak, aku-"

Lesti tidak ingin melanjutkan perdebatan mereka karena ia pikir semuanya percuma.

"Kenapa? Kenapa kau diam? Kau harus bertanggung jawab Lesti."

"Apa yang perlu aku pertanggung jawabkan? Aku sama sekali tidak memiliki kesalahan apapun. Disini yang jadi penghianat dan penjahat itu kau, kenapa jusrtu kau yang meminta tanggung jawab dariku? Kesalahan apa yanng sudah aku lakukan sampai kau memintaku untuk melakukannya"

Lagi, Lesti mencoba merdam emosinya, ia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan, ia melakukannya bebeapa kali agar merasa lebih tenang.

Akhir, ini akhir ia berdebat denganya

"Sudah cukup kak! Aku lelah, sudah terlalu lama kita disini, merka bahakan mengerumuni ruanganku sekarang."

Tapi tidak semudah itu, Rizki bahkan acuh dengan ucapannya.

"Peduli apa mereka dengan kita. Mereka tidak tau apa-apa tentang kita. Mereka hanya bisa berkomentar tanpa tau apa yang kita rasakan."

"Justru karena itulah kita tidak seharunya membuat kesalah pahaman ini. Tanpa perlu dicari mereka juga pasti memiliki pemkirannya sendiri tentang kita. Aaaiisshhh sial... Aku lelah... Aku pergi."

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang